[Chapter Tiga Puluh Enam]

1.2K 129 17
                                    

Hana POV

Aku menarik lengan Leo setelah ia keluar dari kamar Ibu dan Ayah.

Kulihat di sofa ruang tamu, Om Farlan dan Tante Isabel masih tertidur pulas.

Leo tak berhenti mengoceh sepanjang perjalanan dari ruang keluarga sampai dengan pintu depan.

"Hana, jangan seperti itu. (Y/N)-san memanggilmu."

"Biarkan saja, aku mau tidur di kamarmu malam ini."

"A-apa?!"

"Ha-Hana!"

Kurasakan lengan Leo yang mulai berkeringat karena ucapanku barusan.

Ia pasti sedang berpikiran lain.

Sesampainya dipintu depan Apartemenku, kulepas genggaman tanganku. Lalu berjalan ke depan pintu Apartemennya yang berada tepat disebelahnya.

"Buka pintunya sekarang."

Leo menghela nafas, ia memasukkan tangannya ke saku celana dan mengambil kunci pintu Apartemennya tanpa harus kusuruh dua kali.

Aku langsung masuk kedalam Apartemennya segera setelah pintu terbuka.

"Dimana kamarmu?"

"Hei, kau ingat janji kita kan?"

Huh, aku padahal sedang kesal. Kenapa dia bisa-bisanya berfikir sampai situ.

"Leo, kita tidak akan melakukan itu. Karena kau akan tidur diluar kamarmu. Berani kau masuk akan kuhajar kau sampai tidak bisa berjalan." jawabku sambil berkacak pinggang.

Wajah kekasihku itu sudah tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata lagi karena sekarang terlihat bercampur antara perasaan lega atau takut?

"Itu kamarku, Hana-ku sayang." jawabnya sambil menunjuk satu kamar sambil mempersilahkan diriku jalan kearah sana.

Reader POV

Hari ini benar-benar melelahkan bagiku. Tadinya aku berharap setelah sampai rumah bisa segera memeluk Kenny didekapanku. Tetapi ternyata untuk bergerak saja sakit sekali. Pantas saja Levi kesal sekali padaku, ditambah Hana juga ikutan kesal karena melihatku dan Levi bertengkar.

"Ya Tuhan, aku ingin sekali menjalani hidupku dengan tenang." keluhku, walau aku bukan orang yang sangat religius tapi sesekali meminta pada-Nya boleh kan?

Yang penting urusan dengan Eren sudah selesai, itu membuatku sedikit lega.

Pikiranku langsung melayang ke kejadian yang baru saja kualami beberapa jam yang lalu.

Mini Flashback~

3rd Person POV

"Kau ingat ini tempat apa?" ucap Eren sambil berjalan masuk ke satu taman yang terdapat ayunan untuk dua orang didalamnya.

Disebelahnya juga ada kotak pasir tempat anak-anak bermain dilengkapi perosotan tertutup yang bisa dijadikan tempat bersembunyi.

(Y/N) mengikuti langkah Eren, ia memegang tali ayunan sebentar sebelum duduk diatasnya.

"Tempat pertama kali kau mengucapkan cinta dengan cara norakmu."

Eren terkekeh, ia juga sudah mengambil tempat di ayunan sebelah (Y/N).

"Hei, tapi kau menerimanya kan?" tanya Eren, dua matanya kini memandang kearah (Y/N).

(Y/N) menoleh sambil mengeluarkan lidahnya. Diakhiri tawa keduanya, sebelum semuanya kembali sunyi. Hanya terdengar jangkrik dan suara daun berserakan yang tertiup angin sesekali.

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang