[Chapter Dua]

7.5K 627 120
                                    


3rd PERSON POV

Wajah Levi memerah, kedua tangannya menyilang sekaligus mengepal di depan dada—menahan rasa kesal yang tiba-tiba menggerogoti dadanya. Disebelahnya—tepatnya diatas sofa ruang tv apartemennya— (y/n) duduk sambil memberikan puppy-eyesnya yang sangat sulit ditolak oleh Levi.

"Levi...aku mau menyentuh alis Erwin-san dan kumis Mike-san..boleh ya?"

Kalimat yang diucapkan (y/n) beberapa detik lalu terus menerus terngiang di telinganya.

Lelah dengan gerak-gerik Levi yang sepertinya tidak mau meng-iyakan permintaannya itu, (y/n) mengelus perutnya sambil mulutnya tak henti mengeluarkan kata-kata kekecewaan—mungkin agar Levi mendengarnya.

"Maaf ya Hana, sepertinya Ayahmu tidak mengijinkan kemauan Ibu kali ini...jangan sedih ya Hana"

Levi menghela nafas panjang, Hanji yang duduk disamping (y/n) tepat diatas batas sofa hanya bisa menahan tawa sambil merangkul pundak (y/n).

Erwin dan Mike? Mereka sweatdrop di tempat.

"Lakukan apa yang kau mau (y/n)" ucap Levi akhirnya.

(y/n) tersenyum, wajahnya perlahan mendekat kearah suami tampannya itu—menghampiri pipi Levi sembari memberikan kecupan, wajah Levi tetap datar.

"BUAHAHAHA SHORTY! BARU KALI INI AKU MELIHATMU TAK BERKUTIK SEPERTI INI! BOLEH AKU MENGAMBIL FOTOMU SEKARANG?! BUAHAHA"

Levi menoleh kearah Hanji—tubuhnya perlahan mendekat, tangannya menjitak kepala Hanji.

"Erwin-san...Mike-san...maaf ya..."

"(y/n), kalau saja bukan karena Hana sudah pasti Levi akan membunuh kami berdua sekarang"

Erwin membiarkan (y/n) menyentuh alisnya, begitu juga dengan Mike, ia membiarkan jemari (y/n) menyentuh kumis tipisnya itu bersamaan—Mike menoleh kearah Levi, hidungnya mengendus sesuatu "Tahan hasrat membunuhmu itu, Levi. Apa kau tega membunuh jomblo berwibawa yang duduk disebelahku ini?"

Erwin menyenggol lengan Mike yang duduk disampingnya. "Mike, kita berdua tidak ada bedanya. Kau juga jomblo"

"Oh iya, maaf...."

(y/n) terkekeh sambil memegang perutnya. "Ah, semoga Hana bisa menjadi anak yang menyenangkan seperti Erwin-san dan Mike-san ya—"

"—tapi tidak untuk kejonesan dan keanehan dari mereka berdua, aku tidak ingin Hana mengalaminya" potong Levi.

Tatapan (y/n) beralih ke Levi, ia kemudian tersenyum "Levi...."

"DANNNN SEMOGA HANA AKAN MENJADI WANITA MENYENANGKAN SEPERTI DIRIKU JUGA!!" ucap Hanji sembari memeluk (y/n) dari belakang—membuat Levi berdiri dari sofa dan menarik pundak Hanji dari belakang.

"APANYA YANG MENYENANGKAN—"

"Aduh....." sergah (y/n), menghentikan teriakkan Levi. Erwin dan Mike yang duduk di hadapan (y/n) dengan sigap menahan tubuh (y/n) yang hampir jatuh ke depan dengan kedua tangan menggenggam erat perutnya yang terlihat sudah membesar itu.

~~

LEVI POV

(y/n) mengelus pipiku sembari memberikan senyuman termanisnya padaku.

"Hana mungkin tidak senang mendengar paman dan bibinya bertengkar" ucapnya.

Kedua kakinya yang sedang berselonjor diatas sofa diberi pijitan pelan oleh Hanji yang duduk di karpet—tepat di samping sofa panjang yang (y/n) dan aku duduki. Erwin dan Mike yang duduk di sofa panjang di hadapanku mendengarkan perkataan (y/n) sembari meneguk secangkir teh manis hangat.

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang