[Chapter Tiga Puluh Tiga]

1.9K 167 33
                                    

Levi perlahan berjalan kearah Hana dan menepuk pundaknya, ia juga sempat menganggukkan kepalanya kearah Leo-mengesturkan anaknya dan Leo untuk masuk kekamar perawatan, menemani (y/n) dan Kenny.

"Levi-san tolong izinkan aku bertemu dengan (y/n). Aku ingin meminta maaf padanya" ucap Eren, sesaat setelah Hana dan Leo sudah pergi menjauh.

Levi menghela napas. Tatapannya kembali ke lelaki yang kini berdiri tepat dihadapannya.

"Tidak perlu. Sebaiknya kau pulang sekarang" jawab Levi tegas. Lalu tanpa melihat kearah Eren, Levi bergegas kembali kekamar (y/n) dan Kenny berada.

Hingga ia mendengar Eren memanggilnya.

"Levi-san, aku sudah menyesali perbuatanku. Aku-"

"Eren! Sudah kubilang jangan pergi seenaknya sendiri."

Levi menoleh ke sumber suara yang tidak asing ditelinganya-hanya untuk memastikan kalau suara yang ia dengar adalah benar suara Mikasa.

Bagus, dua bocah menyusahkan disatu waktu. Tuhan, apa kau sedang mengujiku? Ujar Levi, membatin.

Levi terdiam ditempat, menunggu Mikasa yang perlahan berjalan kearahnya. Salah satu teman kuliah dari (y/n) itu membawa buket bunga yang tadi dipegang Eren. Ia berhenti dihadapan wajah kesal Levi.

"Aku sangat mengerti kalau kau masih tidak bisa memaafkan Eren, tapi setidaknya terimalah bunga pemberiannya. Ia benar-benar menyesali perbuatannya dahulu"

Cukup lama Levi tak merespon ucapan Mikasa, pandangannya berganti dari Mikasa ke Eren berulang kali. Ia berperang dengan batinnya sendiri, untuk mengambil buket bunga itu atau tidak.

"Aku terima buket bungamu ini, tetapi dengan satu syarat" ucap Levi, memecah suasana yang memanas.

Mikasa menoleh kerah Eren-yang diwajahnya terlihat senyum, meskipun sangat tipis.

"Jangan pernah dekati (y/n), aku menerima bunga ini bukan berarti aku juga menerima kehadiranmu dikeluargaku dan (y/n)"

Mikasa berjalan kearah Eren dan menggenggam satu tangannya erat. Ia merasakan kekecewaan diwajah Eren saat mendengar syarat yang diberikan Levi.

"Ya aku akan memenuhi syaratmu Levi-san. Tapi tolong pastikan buket bunga itu sampai ke tangan (y/n)" ujarnya pelan.

~~~~~

[Di Kamar Perawatan]

READER POV

Kenny sedang tertidur disampingku saat kulihat pintu terbuka.

"Ibuuu...aku ingin melihat adikku!"

Hana berjalan cepat kearah tempat tidurku diikuti Leo dibelakangnya.

Aku reflek meletakkan satu jari telunjukku dibibir untuk memberi tahu Hana bahwa Kenny sedang tidur pulas-membuat Hana meneruskan jalannya dengan cara berjinjit. Aku tertawa pelan saat melihat tingkahnya itu.

"Ah, maaf Ibu" ucapnya saat ia sudah berada disamping tempat tidurku. Ia memandangi Kenny dan sepertinya ingin sekali menggendongnya.

"Ia baru saja tidur, Ibu baru saja selesai menyusui adikmu ini"

Leo mendekati Hana dan mengacak puncak kepalanya. "Bersabarlah, kalau adikmu sudah pulang kau bisa menggendongnya setiap hari" ucap Leo-Hana menyenggol pelan pinggang Leo.

Untuk sesaat Hana memandangi adik lelakinya itu, dari raut wajahnya aku tahu kalau dia sangat ingin menimangnya dipelukannya.

"Aww....Kenny lucu sekali bu, ia mirip sekali dengan Ayah!"

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang