[Chapter Dua Belas]

4.1K 373 128
                                    

3rd PERSON POV

Hana harap-harap cemas menunggu kedatangan ibunya tercinta, ia menyenderkan tubuh mungilnya di dinding lorong menuju pintu depan apartemennya.

Kedua tangannya ia silangkan di depan dada dan matanya tak berhenti menatap kearah pintu depan apartemen yang sebentar lagi ia harap akan segera terbuka dan menampilkan pemandangan ibunya yang membuka tangannya untuk membawanya kepelukan hangatnya.

"Hana? Sayang? Ayo kita tunggu di dalam saja, tante Hanji sudah buatkan coklat hangat untukmu" ucap Hanji sembari menepuk lembut puncak kepala Hana.

Hana menoleh kearah Hanji dan menggelengkan kepalanya.

"Aku ingin menunggu disini saja, aku sudah tidak sabar ingin bertemu ibu"

Hanji berjalan ke hadapan Hana dan membungkukkan tubuhnya, Ia tersenyum simpul seakan mengerti apa yang sedang dirasakan Hana sekarang.

"Tapi disini hawanya cukup dingin, lebih baik kita—"

*TOK TOK TOK*

Belum sempat Hanji meneruskan kata-katanya, terdengar ketukan dari arah pintu depan. Hana reflek berlari kearah pintu depan dan meraih knop pintu lalu membukanya.

"IBU!" teriaknya bahagia.

Tetapi kebahagiannya terhenti saat melihat ibunya itu tergolek lemas di gendongan—

"Kakak yang waktu itu?! A-ada apa dengan Ibu? Dan kenapa kakak yang membawa Ibu? Bukan Ayah?!!" ucap Hana diiringi dengan pertanyaan yang membuat Leo kelabakan karena bingung harus menjawab darimana dulu.

Hanji yang sudah berdiri di belakang Hana segera mengangkat Hana dan mengendongnya di tangannya—membuat Hana sedikit terkejut dan berpegang erat di lehernya.

"Levi sudah menceritakan semuanya padaku, kau Leo kan? Tapi Levi tidak bercerita padaku kalau kau akan membawa (y/n) dengan keadaan tak sadarkan diri seperti ini."

"Err...boleh izinkan aku masuk dulu? Dan....(y/n)-san sepertinya membutuhkan dokter, jadi bisakah aku menjawab semua pertanyaan itu nanti?" ucap Leo sembari memberikan senyuman tertahan, masih dengan (y/n) yang pingsan di gendongannya dengan keadaan basah kuyup.

Seketika Hanji facepalm di depan pintu dan menyadari tindakan bodohnya saat itu.

"AH!! MAAF!!"

~~~~~

[MINI FLASHBACK—LEO POV]

Aku menceritakan pada (y/n)-san semua yang telah terjadi, mulai dari Petra yang punya rencana jahat untuk menyingkirkan Hana sampai dengan niat liciknya untuk merebut Levi-san dari (y/n)-san.

Tetapi sebelum aku bisa mengakhiri ceritaku, (y/n)-san menyenderkan kepalanya di pundakku.

"Leo, biarkan aku tidur sebentar..mataku sangat lelah"

"(y/n)-san? Bertahanlah sebentar lagi!"

Kepalanya hampir saja terjatuh keatas kedua pahaku kalau saja aku tidak cepat menangkap pundaknya. Kurasakan suhu tubuh (y/n)-san sangat panas saat kusentuh keningnya. Sepertinya jaketku tidak cukup untuk menghangatkan tubuh (y/n)-san yang menggigil kedinginan saat itu.

***

3rd PERSON POV

"Apa Ibu baik-baik saja?" tanya Hana penasaran sesaat setelah melihat dokter yang memeriksa ibunya sedang berkemas.

Hanji yang sedari tadi melihat pemeriksaan (y/n) dan sempat berbincang singkat dengan dokter berkepala plontos itu mengacak puncak kepala Hana lembut.

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang