Belakangan ini aku disibukkan oleh urusan kantor. Sejak lulus kuliah aku langsung bekerja di perusahaan papa. Menggantikan posisi papa, dan membiarkan papa istirahat dan menikmati masa tuanya.
Sedari tadi aku terus berkutat dibelakang komputer ku. Meneliti setiap berkas yang diajukan bawahan ku. Menandatangani beberapa proposal pengajuan pihak pihak yang Bekerja sama dengan perusahaan ku. Mengamati beberapa pekerja dan proyek proyek besar yang tengah ku garap
Aku merasa sangat lelah. Kusandarkan tubuhku pada kursi kerjaku. Kuambil Smartphone ku dan kukirimkan sebuah chat pada seseorang yang belakangan ini juga makin sibuk.
"Hay, udah kelar kelasnya" isi chatku yang kukirimkan pada seseorang di seberang sana.
"Sudah, ini mau pulang" balasnya
"Siapa yang jemput ?"
"Entahlah, kayaknya naik taksi"
"Tunggu bentar, jangan kemana mana" balasku dan segera mengambil kunci mobilku dan keluar dari ruanganku .
Dengan kecepatan sedang kupecahkan keramaian ibu kota. Hingga akhirnya aku sampai diparkiran kampus. Aku keluar dari mobil dan masuk menuju fakultas Shania.
"Pulang yuk" ucapku padanya yang masih tertunduk.
"Eh, kok disini ?" Tanyanya
"Emang kenapa ? Aku mau jemput kamu. Pulang yuk" ucapku dan meraih tangannya. Diapun segera berdiri dari duduknya dan berjalan beriringan denganku.
"Kok kamu disini? Kamu gak sibuk ?" Tanyanya .
"Enggak kok. Lagian sesibuknya aku, kamu tetaplah prioritas utama ku" ucapku dengan senyum menghiasi wajahku .
"Kamu udah makan ? Kita makan dulu ya?" Ajakku
"Boleh boleh " jawabnya antusias.
Kubawa mobilku keluar area kampus dan melaju menuju caffe langganan kami. Kami duduk ditempat biasa. Kami Berbincang banyak hal tentang apa yang telah kita lalui. Tak hentinya senyum ini hadir jika berada disampingnya. Semua ceritanya terdengar sangatlah menarik bagiku. Dari mulai cerita lucunya hingga cerita yang tak terlalu penting sekali pun.
Disaat kami berbincang sambil menyantap makan siang kami. Tiba tiba, Smartphone ku berbunyi. Sebuah telepon dari kantor.
"Dari kantor, aku angkat dulu ya?" Tanyaku padanya. Dan dia hanya mengangguk an kepalanya.
*************
Hari ini aku harus ke Kuala Lumpur karena ada urusan penting. Proyek besarku disana mengalami sedikit masalah. Ada beberapa pihak yang sengaja bertindak sedikit mengancam perusahaan kami. Mau tak mau aku harus turun tangan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Lensa, Senja, Dan Kita
Fiksi PenggemarSelama nafasku masih berdesah Dan jantungku terus memanggil indah namamu kan ku jaga segenap cinta yang ada percayalah satu cintaku untukmu