8. Kamu titipan termanis dari sang takdir

5.9K 343 8
                                    

Status : Republish

Jadwal up date : Setiap Rabu

Genre : Romance

Plot : Plot maju mundur

---o0o---


At Bandara Kualanamu, Saturday 13.30 WIB.

"Ready Sha? Safa, Andre, Gilang dan Chandra sudah masuk ke mobil jemputan," ucap Willy sambil membawa koperku yang lumayan besar. 

Kami dalam rangka riset lokasi dan pengumpulan data selama dua minggu untuk proyek baru Mr. Sawamura, aku ditunjuk sebagai team leader, Willy hanya mengawasi dan tidak full time berada disini.

"Oke, sudah masuk semua yg kita bawa?" tanyaku ke Willy, dia hanya mengangguk.

"Tadi aku gak lihat Leon, dia gak antar Sha?" Tanya Willy sambil jalan ke arah mobil jemputan. 

Teman yang lain ikut mobil pertama, aku dan Willy ikut yang kedua bareng dengan koper-koper besar kami berlima, koperku dan tas punggung Willy diambil alih supir dan dimasukan ke bagasi mobil.

"Dia lagi kunjungan ke Sidney berangkat kemarin." 

"Oh, ehm Sha aku Senin sore pulang ke Jakarta, kamu nanti ketemu sama Mr. Sawamura sama rekannya nanti malam, untuk ngomongin masalah riset kalian. Aku gak ikut karena aku harus tinjau lokasi bareng Chandra, kalau Safa, Gilang dan Andre ketemu dengan kepala Dinas, bagi tugas biar cepat." aku anggukan kepalaku,

Sudah beberapa kali aku bertemu dengan Mr. Sawamura di rapat-rapat sebelumnya, tidak bingung mencarinya nanti. perjalanan ke hotel membuat mataku mengantuk. Lihat gelagatku, tangan willy langsung menyentuh kepalaku dan meletakannya dibahunya, mengusapnya dengan pelan membuatku nyaman. Kupejamkan mata.

Andai aku punya saudara laki-laki maka sosok willy akan jadi pilihanku, pembawaannya yang matang, irit bicara tapi sangat perhatian, selalu tahu perasaanku.

Aku tau dia menyukaiku sejak kami kuliah di Inggris dan saat Willy tahu bahwa Leon adalah suami perjodohanku, dia sama sekali tidak menjaga jarak, perhatiannya tidak berubah.

Sering aku bilang agar dia segera mencari pasangan karena aku gak mau dianggap memanfaatkan perasaannya kapadaku, tapi dia hanya menjawab "aku tahu Sasha bukan orang seperti itu dan anggap saja aku kakakmu ya..." siapa yang gak tersenyum mendengar jawaban seperti itu?

Flash back on

Malam karnaval kampus sudah berlangsung dua hari, dan hari ini adalah malam puncak dimana band-band kampus dan kampus lain akan tampil. Panggung berada di halaman kampus yang cukup luas, rencananya kami bertiga aku, Leon dan Willy akan nonton setelah makan malam. Tapi sayangnya Leon gak bisa datang karena hari ini ada jadwal internship dia di law firm di dekat kampusnya.

"Sha, sudah siap belum?" tanya willy saat aku berganti baju di kamar mandi, dia duduk diranjangku sambil main game online di gadgednya.

"Iya tunggu bentar." aku keluar, hari ini aku pake celana skiny jeans, kaos putih membungkus leher tanpa lengan, rambut aku kuncir kuda. Ku ambil tas selempang dan siap jalan.

"Ayo jalan, kok diam aja Will, ngapain liatin gw gitu, ada yang aneh?" aku perhatikan penampilanku lagi dicermin, gak ada yg salah. Dia menggeleng, bangkit dari ranjangku dan mengambil cardigan abu-abu ku lalu memakaikannya ditubuhku.

My SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang