WARNING!!
First Story, jangan teruskan baca kalau sudah kejang2.
***
"Tujuan kita menikah demi orang tua, tapi gw gak akan mengekang lo, begitu juga dengan gw, kita tetap seperti ini, berteman seperti dulu, kita tetap jalani hidup kita masing-masing...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bandara International Adolfo Suárez Barajas Madrid 09.00
"Buenos dias," sapa supir taxi. ( Selamat pagi )
"Como esta usted?" ucap pengemudi taxi lanjut.... ( Apa kabar? )
"Muy bien, gracias," jawab Leon, Sangat baik, terima kasih. Leon menyerahkan alamat ke supir taxi.
Leon menarik nafas panjang, merasakan udara pagi Madrid yang begitu segar. Badan yang letih karena perjalanan panjang dari Jakarta ke Madrid sekitar 17 jam tidak menggoyahkan kakinya untuk segera keluar dari Bandara. Leon menyenderkan kepalanya ke kursi taxi setelah menyerahkan sebuah alamat.
Tanpa suara si pengemudi taxi langsung mengangguk dan menjalankan mobil.
Hati Leon begitu berdebar karena sebentar lagi akan bertemu dengan istrinya yang cantik, yang di culik oleh dua bule gak waras. Leon datang bukan hanya karena akan menjelaskan permasalahan yang sudah dia selesaikan di Jakarta tapi juga rasa rindu yang teramat sangat untuk melihat dan memeluk istrinya.
"Aku datang Sasha......... " ucap Leon lirih sambil memandang keluar jendela menikmati jalan Av de la Hispanidad yang sangat cantik dan tertata rapi.
Leon menghembuskan nafasnya sambil memejamkan matanya, mengingat kembali kejadian demi kejadian yang terjadi akhir akhir ini.
Flash back on
Setelah Leon menemui orang tuanya dan orang tua Sasha untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi dan tentang keberadaan Sasha yang dibuahi jitakan dari papi dan mami Leon. Leon bisa melihat kelegaan dimata mereka, karena anak dan mantu tersayangnya dalam kondisi yang baik.
"Bawa Sasha kembali kesini, kalau gak bisa, mami pecat kamu jadi anak!!!"
tega......
Hari Senin pagi Leon menyuruh sekretarisnya mengumpulkan team yang ikut ke Semarang untuk meeting dadakan, Leon akhirnya mau tidak mau menceritakan kejadian disana dan meminta klarifikasi dari karyawan yang mengetahui kejadian tersebut.
Sementara itu Kenneth berunding dengan legal perusahaan Leon mengenai pemutusan kerjasama sepihak dengan Omega. Sebetulnya sangat mudah karena bukan kali ini saja mereka melakukan kerjasama dengan perusahaan nakal sebelumnya, tapi sikap hati hati Kenneth membuatnya merasa harus meyakinkan diri sekali lagi.
Sudah seminggu lebih mereka melakukan pengumpulan bukti dan alibi Leon saat kejadian itu dan kejadian sebelumnya yang ada difoto yang dikirim ke ponsel Sasha. Lumayan merepotkan karena saksi kunci atas kejadian itu adalah asisten Marry sendiri, dan kemungkinan meminta tolong secara langsung akan sangat sulit. Leon harus mencari cara agar asistennya mau bekerja sama.
Kenneth menyuruh seseorang untuk membuntuti selama 24 jam asisten Marry dan mencari kelemahannya sebagai senjata untuk memaksanya. Sudah hampir satu minggu orang kepercayaan mereka membuntutinya tapi belum menemukan titik terang.