O19.

1.2K 146 17
                                    

Kini Jongin sendirian di rumah. Sekarang kegiatannya sedikit berkurang karena June-lah yang sekarang menjadi antar-jemput Yeri, jadinya ia hanya bisa termenung di depan televisi. Mama sedang belanja bulanan sedangkan Papa tentu saja bekerja.

Ponselnya bergetar, menandakan adanya pesan masuk yang ternyata dari providernya.

Jongin mengeluh bosan seraya melemparkan ponselnya entah kemana. Lalu ia beranjak mengambil minum di dapur. Ia membuka lemari es, kemudian mengambil air putih dan meneguknya cepat. Sesudah itu, ia langsung memungut kembali ponselnya.

Lelaki itu tampak memencet layarnya dengan kesal. Sebelum akhirnya ia menghela napas dan mengirimkan sebuah pesan pada seseorang.

Jongin : Sooj?

Jujur saja sejak pindahnya Soojung ke luar negeri, teman-temannya sudah mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Seperti Seulgi yang sibuk mengikuti banyak organisasi, Sulli yang sibuk mengurus skripsi, Sehun yang tidak ada kabarnya lagi, Suzy yang tiba-tiba menghilang. Hanya Haeun dan Joohyuk yang terkadang sering ia temui di kantin kampus.

Kalau boleh di bilang, mungkin Soojung adalah mood booster-nya. Walaupun gadis itu terkenal galak, tetap saja Soojung bisa menjadi gadis yang bodoh.

"Astagfirullah, ngapain sih gua," gumam Jongin seraya menggelengkan kepalanya yang tiba-tiba merindukan Soojung.

Tapi memang begitu kenyataannya, ia selalu berusaha menghubungi gadis tersebut.



&&&

Bel sepulang sekolah yang biasanya Yeri langsung menunggu Jongin di pos satpam, kini gadis itu tampak tidak bisa menahan senyumnya melihat kepala June yang menyembul dari balik pintu kelas. Tentu saja sekarang Yeri di antar-jemput oleh June.

June tersenyum melihat kekasihnya tampak senang dengan kedatangannya, lalu matanya beralih pada Doyeon yang saat itu akan melintasinya. "Doy, lama gak keliatan!" sapa June seperti biasanya.

Doyeon melirik June sekilas, kemudian kembali melanjutkan langkah tanpa mengucapkan satu kata pada kakak kelasnya tersebut.

"Sensi banget Mbak lirikannya, udah kayak jemuran mamel aja," gumam June seraya memperhatikan punggung Doyeon yang kian lama kian menghilang dari pandangannya.

Dan datanglah Yeri dengan senyuman lebarnya, mau tidak mau June yang melihatnya ikut tersenyum. Lalu June mengulurkan tangannya, yang kemudian di sambut oleh Yeri sebelum akhirnya kedua sejoli itu melangkahkan kaki untuk meninggalkan sekolah.

"Kak, masa ya aku tadi di ejekin Dino," cerita Yeri sambil terus berjalan. "Katanya pacaran sama kelas 12 tuh bikin makan ati, padahal aku kan makannya nasi," lanjutnya di iringi dengusan kesal.

Sontak June yang mendengar cerita Yeri itu terdiam, karena ucapan Dino pada Yeri itu ada benarnya. Beberapa bulan lagi, ia harus menjalankan ujian kelulusan. Dan itu...

"Kak?" panggil Yeri ketika June di kiranya tidak memperhatikannya.

"Hah?" June tersadar, "Kita makan bakso dulu, gimana? Aku laper," alih June.

Tentu Yeri mengangguk. Walaupun ia kenyang, tapi ia rela menjadi gendut demi bersama June. Hehehehehehehehe.

Setelah mengambil motor June di parkiran, keduanya menuntun motor bersama menuju warung bakso yang ada di samping sekolah mereka. Tidak ada yang diam, kedua-duanya selalu membuka percakapan baru hingga tidak ada yang merasa bosan. Sampai beberapa murid yang melihat tampak iri dengan kebersamaan mereka.

JUNE & YERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang