OO7.

1.6K 238 8
                                    

Seorang guru menempelkan hasil tes penempatan kelas yang tadi pagi di adakan, kemudian para murid langsung berlari menuju papan pengumuman dan mencari-cari nama untuk melihat hasil dirinya masing-masing.

Yeri yang berdesak-desakan di tengah itu kesusahan melihat namanya, dan matanya berhenti pada satu titik ketika menemukan namanya.

Yeri yang berdesak-desakan di tengah itu kesusahan melihat namanya, dan matanya berhenti pada satu titik ketika menemukan namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia langsung menepi sembari menangis seusai membaca hasil tes-nya, seakan impiannya menjadi dokter itu sirna. Mimpi yang ingin ia wujudkan dan tunjukkan kepada kedua orangtuanya.

"Nangis mulu Yer, astaga,"

Gadis itu mendongak begitu melihat June sudah berdiri di sampingnya sambil memandang dirinya. June yang tadinya tidak sengaja lewat gedung kelas 10 itu melihat Yeri yang menangis sesenggukan, lalu menghampirinya.

"Aku nggak masuk IPA, Kak," katanya seraya mengusap pipinya yang basah.

June melirik papan pengumuman kemudian kembali memandang Yeri. "Lo gak masuk IPA juga gak bakal mati kali Yer," balasnya.

"Tapi tuh Kak, aku mau jadi dokter, biar bisa obatin orang-orang,"

"Oooh gitu,"

Mengangguk seraya kembali menangis. "Tapi sekarang gak jadi, kan aku gak masuk IPA," katanya dengan terisak. June mengelus dada melihat Yeri yang semakin menangis. Benar-benar perempuan berjiwa lemah.

"Yaudahlah Yer, lo kan bisa ikut bimbel tentang IPA," ujar June. "Mungkin IPS itu yang terbaik buat lo. Kali aja, besok-besoknya lo sukses jadi pengusaha? Semua itu udah di garis takdirin sama Tuhan."

"Kak June ngomong apa sih...,"

"Kata Al-Kitab, 'If something is destined for you, never in million years it will be for somebody else' jadi, ini emang takdir lo jadi anak IPS," jelas June seraya mengusap rambut Yeri yang tergerai itu, sebelum akhirnya ia meninggalkan Yeri menuju kelasnya.



&&&

June : Yer nongki yok

Kebetulan sekolah sudah pulang 4 jam sebelum jam pulang yang sebenarnya. Jadi, saat ini, Yeri tengah berada di salah satu mall bersama June. Tadinya Yeri menolak, tetapi setelah di pikir-pikir pasti jam segini (tepatnya 11 siang), Jongin masih berada di kampus dan Yeri memilih untuk menyetujui ajakan June ketimbang harus menunggu sang kakak.

Kini keduanya berjalan beriringan memasuki mall yang masih sepi itu. Yeri tersenyum melihat mall yang baru ia jajaki itu sambil memegangi tali pada tas ranselnya.

"Mau nonton gak?" tawar June setelah melihat jadwal tayang bioskop dari ponsel.

Yeri menoleh pada June dan tampak berpikir. "Tapi aku gak suka yang nakutin, Kak," balasnya.

"Kan ada gue?" June menaik-turunkan alisnya.

Yeri menggeleng dengan cepat.

"Kenapa gitu?"

JUNE & YERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang