Hari jumat biasanya di habiskan Jongin dengan menjemput Yeri di sekolah kemudian mengajak sang adik untuk berjalan-jalan, akan tetapi sore ini Yeri ada kerja kelompok membuat Jongin bingung menghabiskan waktunya. Mungkin kalau dulu, ia masih bisa mengajak Soojung nonton atau jalan. Sekarang?
Ngomong ngomong Soojung, ia jadi ingat, beberapa hari yang lalu ia bertemu Sehun sedang bersama Soojung di kafe dekat rumahnya. Senang? Iya, tentu saja Jongin senang setelah sekian lama tidak bertemu Soojung. Tapi, kenapa harus bersama Sehun? Kenapa Soojung tidak mengabari yang lain, atau dirinya? Soojung tidaklah cukup dekat dengan Sehun, karena selama ini Soojung hanya dekat dengannya.
Sombong tai. Pikir Jongin sambil tersenyum kesal.
So I heard you found somebody else
And at first I thought it was a lie
Jongin melirik radio yang memutarkan lagu The 1975, Somebody Else, sambil menunggu lampu merah berganti hijau.
I took all my things that make sounds
The rest I can do without
Lalu ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk, akan tetapi Jongin masih tidak bergerak dari tempatnya.
I don't want your body
But I hate to think about you with somebody else
Our love has gone cold
You're intertwining your soul with somebody else
Karena kesal sedari tadi ponselnya bergetar, Jongin langsung mengangkatnya tanpa melihat nama yang tertera di layarnya. "What the hell are you doing!?" bentaknya.
"Bang...,"
"Eh," Jongin kalang kabut mendengar suara Yeri di sebrang. "Maafin Abang, tadi—astagfirullah, Dek, kamu gapapa?" tanya Jongin kemudian tersadar suara Yeri serak.
"Huhuhuhuhu,"
"Kenapa? Kamu dimana? Kamu diapain? Kamu gapapa?"
"Bang, aku... perut adek sakit. Sakit banget, Bang," jelas Yeri sambil terus menangis.
"Ya Allah. Kamu dimana? Abang jemput ya?"
"Aku... huhu. Aku udah pulang naik Grab,"
"Dek, tadi kan bisa ngomong ke Abang...,"
"Beliin BigMac!"
Dan Yeri langsung mematikan sambungan telfon tersebut, membuat Jongin kesal sekaligus gemas dengan adiknya itu. Untung adek, untung aja Jongin gak sampe nganjingin adeknya sendiri.
Jongin lalu melempar ponselnya ke kursi penumpang di sampingnya dan memandang jalanan dengan kesal. Kemudian matanya bergerak ke samping, melihat kursi penumpang itu dengan tatapan kosong.
Hanya ada tiga perempuan di hidupnya yang pernah duduk di situ; Mamanya, Yeri, dan Soojung.
-
Sabtu paginya, Yeri sudah berada di sekolah untuk mengikuti ekstrakulikulernya. Sambil menunggu anggota Mading berkumpul, ia duduk di lobby sekolah di temani webtoon kesayangannya. Wajahnya masih murung, dan sebenarnya ia masih lemah kalau harus mengikuti kegiatan hari ini.
