Hari semakin sore, Doyeon sudah memutuskan untuk kembali bersama Hanbin dan Bobby sebagai pengawal. Sementara itu, June dan Yeri sedang dalam perjalanan. Tepatnya June sedang mengantar Yeri pulang, walaupun sebenarnya Mbak Yejin tidak memperbolehkan June untuk berpergian terlebih dulu.
Jalanan ibukota lagi macet. Tadinya June ngeyel minta anterin Yeri pakai motor, tapi kelihatannya mendung, jadinya mereka naik mobil. Mereka hampir 30 menit terdiam di tempat yang sama. Tidak ada percakapan, karena keduanya sedang sibuk bermain ponsel masing-masing.
"Mmmm, Kak June?"
June diam-diam menghela napas panjang, karena sedari tadi ia menunggu Yeri bersuara, sementara ia sendiri dari tadi hanya berpura-pura membalas pesan. Padahal mah, June hanya nge-scroll down timeline Line.
"Kenapa, Yer?" tanya June kemudian.
Yeri tampak bingung menjelaskan. "Mmmm, tadi Mama bilang, lagi hujan deres di Bogor. Jadi, mereka nginep," jelasnya.
"Terus?" tanya June lagi. "Kamu minta aku nginep di rumah kamu?"
"BUKAN GITU KAK!" seru Yeri cepat, kelepasan.
June cengengesan, lalu mengusap-usap rambut Yeri pelan. "Santai. Kita jalan aja yuk? Mumpung si Komo lagi musnah," ajaknya.
"Komo?"
"Iya, Komo-nya Katakan Putus." June menahan tawa.
Yeri yang tidak sadar kalau kakaknya di katain itu hanya mengangguk-anggukan kepala.
"Ini kita mau kemana?" tanya June setelah mobil bisa kembali berjalan.
"Aku pengen dateng ke pensi. Tapi, masa kita pake baju kayak gini?" tunjuk Yeri pada penampilannya.
"Baju kamu kenapa?" tanya June.
"Baju aku jelek. Aku kan pengen pake gaun juga kalo ke pensi,"
"Emang kalo kamu pake baju yang bagus, itu di tunjukin buat siapa?" tanya June sembari memandang gadis yang duduk di sampingnya.
Yeri ingin sekali menjawab, kalau ia ingin tampil sempurna di hadapan June, akan tetapi ia tidak mungkin, kan, berbicara seperti itu pada June langsung?
Sebelum Yeri bersuara, June sudah terlebih dulu berbicara. "You're beautiful, just the way you are." Jawab June. "That's why I loves you."
Rasanya hati Yeri meletup-letup bak sedang memasak air. Oke, mungkin ini sedikit aneh dan berlebihan, tapi sedari tadi Yeri tidak bisa memandang wajah June karena ia selalu senyum-senyum mengingat perkataannya.
Sangat manis, tapi tidak mengenyangkan. Apa itu namanya cinta?
&&&
June menuruni mobil terlebih dahulu, kemudian ia membukakan pintu samping kemudi untuk menuntun Yeri keluar. Keduanya sedang berada di depan sekolah, tepatnya June sedang memarkirkan mobilnya di depan minimarket.
"Ayo Yer," tangan June menggenggam tangan Yeri untuk menyebrangi jalan menuju sekolah.
Baru ngegandeng aja udah deg-deg-an, apalagi kalo... Sontak June menggelengkan kepalanya, lalu berusaha fokus untuk menyebrangi jalan raya.
Setelah menyebrangi jalan raya dan memasuki area sekolah, keduanya di samnut oleh panggung besar beserta beberapa panitia dan penonton yang sudah hadir. Karena sekarang sudah jam 5 sore, apalagi open gath di lakukan dari 3 jam yang lalu.