Sama seperti apa yang dikatakan Kevin, dia kembali lagi sore ini. Dia memang benar-benar pulang lebih awal. Aku dan Kevin sudah berada di pohon tersebut dan dia masih dengan kemeja kerjanya tetapi sudah berantakan.
"Kamu kenapa sih niat banget balik sini lagi" tanyaku
Dia masih mengelilingi pohon itu dan mencari anak tersebut.
"Kamu aja gak mau bantu aku, masa kamu mau sih bantu anak kecil itu. Gak adil ini" kataku ngambek dengan menghalangi jalannya.
"Apa sih An. Minggir deh" jawabnya singkat lalu dia kaget melihat seorang anak kecil sudah berada dibelakangku. "Ah itu dia!" katanya lalu memegang tangan anak kecil itu.
"Oh...." ucapku sambil melihat apa yang dilakukan Kevin terhadap anak kecil itu.
Sepertinya anak kecil ini ketakutan saat melihat Kevin, buktinya sekarang saat Kevin ingin mengajaknya berbicara, anak ini menunjukkan muka sedikit panik.
"Tenang, aku gak akan mengomelimu seperti waktu itu" kata Kevin dan mampu membuat anak itu sedikit tenang.
"Waktu itu?" gumamku.
"Jadi kenapa kamu masih berkeliaran disini?" tanya Kevin kepada anak itu.
Tiba-tiba anak itu memutari pohon dan menunjuk kesebuah tempat yang aku dan Kevin lihat itu tidak ada yang aneh. Kevin sepertinya paham dan dia langsung kembali kerumahnya dan mengambil sesuatu. Tidak lama Kevin pergi, ia kembali ketempat aku dan anak kecil ini berdiri.
"Huh....mulai lagi" gumamnya pelan sambil menghela nafas berat lalu dia mulai menyekop tanah yang ditunjukkan anak tersebut.
5 menit kemudian....
"Sebenernya apa sih yang mau ditunjukkin anak ini?" tanyaku kepada Kevin.
"Entahlah, tergantung"
"Maksudnya?"
Kevin berhenti melakukan pekerjaannya, badannya sekarang sudah kotor dengan tanah dan dipenuhi oleh keringat yang ada hampir diseluruh tubuhnya.
"Biasanya rahasia terdalam mereka, semacam warisan yang belum sempat dia kasih ke orang yang bersangkutan" jelas Kevin sambil menyangga tubuhnya dengan sekop yang ia tancapkan di tanah.
"Kok kamu tau hal semacam itu?" tanyaku penasaran, lalu Kevin mulai merasakan sesuatu yang terhalang oleh sekopnya.
"Kayaknya kita nemuin yang dia maksud" ucap Kevin, dan benar.
Sebuah kotak berwarna coklat yang sudah using terkubur disana. Kevin mengangkat kotak itu dan dibukanya kotak itu.
"Oh....ada suratnya!" tunjukku.
"Iya, mana anak itu?" tanya Kevin sambil melihat sekeliling dan anak itu muncul di ayunan yang tidak jauh dari kotak itu terkubur. "Kemana aku harus bawa ini?" tanya Kevin, lalu anak itu menuntun kita kesebuah rumah yang tidak jauh dari taman itu.
Rumah itu cukup besar dengan cat berwarna putih dan tampak elegan. Kevin yang membopong kotak itu langsung menaruhnya didepan pintu lalu memencet tombol bel rumah itu. Tidak lama setelah itu muncul seorang gadis cantik berumur 20 tahunan,
"Maaf, ada apa ya mas?" tanya gadis itu.
"Hmm....gini mbak, saya datang kesini untuk memberikan ini" jelas Kevin lalu memberikan kotak yang ada dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMA [COMPLETED]
ChickLitAnya Ardianti terbangun dalam keadaan yang tidak pernah bisa ia jelaskan, Anya hanya bisa mengingat serpihan ingatan dan tidak mengenali dunia ini. Anya menjelma menjadi roh yang hanya bisa terdiam dalam keabu-abuan dunia yang ia sendiri tidak menge...