Setelah kejadian itu, aku tidak pernah lagi merasakan kepingan memori itu muncul lagi. Padahal aku berusaha selalu memancing agar memori itu keluar lagi, tapi gagal. Aku duduk di ruang santai milik Kevin. Sejak tadi pagi Kevin memang sudah berangkat ke kantor dan aku memilih untuk dirumah, karena aku penasaran dengan kenangan memoriku itu.
"Kenapa gak muncul lagi ya? Padahal aku udah ke taman lagi" gumamku sambil berfikir keras.
Aku melihat sekitar, rumah ini cukup sepi, para hantu sepertinya benar-benar tidak mau mampir kerumah ini, mungkin karena pemiliknya yang galak. Tapi memang benar sih Kevin galak melebihi anjing penjaga.
Aku membaringkan diriku di sofa ruang santai. Karena semenjak kedatanganku dirumah ini, aku memang beristirahat di sofa ini. Aku juga bisa tidur walaupun terkadang aku juga bisa tidak tidur sampai berbulan-bulan. Toh roh tidak memerlukan menambah energi dengan tidur karena "kami" seperti bayangan.
Aku menggaruk-garuk kepalaku, aku memang benar-benar bingung kenapa memori itu sekarang tidak muncul. Padahal aku udah mengikuti langkah-langkah sebelum memori itu keluar.
"AAARGGHHH......susah banget sih. Kalo kayak gini terus kapan aku mau balik ke tubuhku?" tanyaku dengan diriku sendiri sambil mengacak-acak rambutku.
Tiba-tiba pintu rumah terbuka dan aku langsung menghilang dari ruanga, karena aku takut jika itu ternyata hantu lain yang menyeramkan. Tetapi aku salah, aku melihat seorang cowok masuk dari lantai 2 dan ternyata itu Kevin.
"Anya..." teriak cowok itu.
Aku masih terdiam sambil menyangga daguku dengan telapak tangan, aku ingin melihat respon dia ketika tidak ada aku.
"Apa dia pergi? Tapi kan ingatannya buruk banget. Bisa nyasar dia" gumamnya tapi aku masih mendengar sangat jelas karena keahlianku sebagai roh.
"Alah, yaudahlah. Toh bagus kalo dia udah pergi. Hidupku bisa lebih tenang lagi sebelum ketemu sama roh itu" kata Kevin sambil menyandarkan badannya ke sofa dan aku langsung muncul tepat disamping dia dengan wajah datarku.
"ASTAGA! ANYAAAA....BISA GAK SIH KAMU GAK MUNCUL TIBA-TIBA GITU?" teriak Kevin dan mampu membuat gendang telingaku sakit.
"Biasa aja kali Vin. Kamu aja yang gampang kagetan kayak sesepuh" kataku sambil mengalihkan pandangan ke TV yang dinyalakan oleh Kevin sebelum aku mengagetkannya.
"Heh, orang mana yang gak kaget kalo tiba-tiba didepannya muncul hantu macem kamu?" kata Kevin mengomel.
"Biasa aja sih. Dan ralat ya, aku ROH bukan HANTU" kataku sambil menekankan kata roh dan hantu karena jelas itu beda bagiku.
"Terserahlah. Intinya sama-sama gak ada yang bisa lihat. Awas lo sekali lagi kayak gitu" ancamnya lalu pergi menuju kamarnya.
Aku langsung mengikutinya dari belakang.
"Kok kamu jam segini udah pulang? Kan biasanya pulang malem" tanyaku.
"Kerjaan udah kelar"
"Kok gitu?"
"Berisik tau. Ini juga ngapain kamu ngikutin aku?" tanyanya yang sudah berdiri didepan pintu kamar Kevin. Aku sendiri juga tidak sadar kalau aku bertanya sampai sudah didepan kamar cowok itu.
"Ng...."
"Aku mau mandi dan tidur, mau ikut aku mandi?" tanyanya datar dan aku langsung memasang tampang jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMA [COMPLETED]
ChickLitAnya Ardianti terbangun dalam keadaan yang tidak pernah bisa ia jelaskan, Anya hanya bisa mengingat serpihan ingatan dan tidak mengenali dunia ini. Anya menjelma menjadi roh yang hanya bisa terdiam dalam keabu-abuan dunia yang ia sendiri tidak menge...