Puzzle 25

2.8K 251 4
                                    

Beberapa hari sebelumnya

"Shem..." panggil Kevin lagi setelah ia terdiam cukup lama karena memikirkan langkah apa yang harus dia ambil untuk melindungi Anya.

"Ya?" jawabnya singkat karena ia sedang asik bermain games.

Kevin mendekati Shema dan duduk di samping komputer Shema.

"Kalo gue bilang yang sebenarnya ke Anya kalo gue dan dia ketemu sebagai roh dan semua alasan kenapa dia gak bisa balik ketubuhnya sampai dia tau siapa pembunuhnya sekarang, kira-kira dia percaya gak ya?" tanya Kevin sambil menggulungkan lengan kemejanya.

"Lo gila? Tau gak kalo dia sampai tau kayak gitu, yang ada lo dianggep freaking guy with her" balasnya santai.

Sial, tapi bener sih. Mana ada orang normal yang percaya kalo aku bisa melihat roh. Kecuali dia aneh.Tapi Shema percaya, dan dia emang aneh sih walaupun dia termasuk cowok tampan dan sukses—batin Kevin.

"Apa lo liat-liat gue? Gue masih suka cewek ya" ucap Shema tiba-tiba dengan sewot.

"Gila lo, gue juga masih suka cewek"

"Berarti lo suka Anya dong?" pancing pria itu.

Sial, dia selalu bisa memancing orang—batin Kevin.

Kevin menghela nafas cukup panjang dan berdiri dari tempatnya duduk untuk mengambil minum.

"Kalo lo suka sama Anya, lebih baik lo ajak dia serius"

"Serius?" tanya Kevin, dan kemudian dia menegak minumannya.

"I mean, you can get relationship with her"

"She have a boyfriend, Shem. Come on, gue gak mau jadi orang ketiga"

"Emang gue nyinggung tentang pacaran? Ayolah, Kev. Lo udah dewasa, buat apa lo ajak cewek kayak Anya cuman untuk sekedar pacaran? Ajak nikahlah" ucapnya santai.

"Wah....lo bener-bener gila. Gue emang suka sama dia dan dia juga suka sama gue...."

"Iya suka sama lo waktu dia jadi roh" potong Shema.

"Oke, tapi kan sekarang keadaannya beda. Gue baru ketemu dia beberapa kali dan tiba-tiba ngajakin dia nikah. Apa masuk akal?" ucap Kevin tidak percaya dengan solusi gila sahabatnya.

"Tapi lo harus bisa mikir juga benefitnya. Dengan gitu, lo bisa ngelindungin dia dari pria brengsek yang kata lo mau bunuh dia"

"Bener juga sih...."

"See, solusi gue itu bisa jadi jawaban dari semua pertanyaan dikepala lo. Lagian, semakin lama lo mendem itu, lo bakal kehilangan dia dan hati lo sakit sendiri. Lo gak mau kan gue katain homo lagi dan lo jadi terkenal lagi di perusahaan lo kalo lo homo?" goda Shema.

"Sialan lo" ucap Kevin sambil memukul kepala Shema.

"Sakit, bego"

"Biar tambah pinter dikit"

Shema memilih untuk tidak membalas tindakan Kevin dan tetap melanjutkan aktivitasnya bermain game.

Kevin terdiam cukup lama. Dia benar-benar berpikir apa yang dikatakan oleh Shema. Tapi solusi yang diberikan Shema memang sangat membantu.

Dengan menikahinya, otomatis aku akan menghalangi Jason untuk menikahi Anya dan otomatis juga menghalangi Anya untuk dibunuh lagi oleh pria brengsek itu—batin Kevin.

"Ah lo kebanyakan mikir. Mau gue embat duluan nih si Anya? Lumayan juga loh dia udah kayak artis luar negeri siapa itu Emma Watson" goda Shema.

"Baiklah, gue udah memutuskannya!"

"The answer is?"

"Aku akan menikahinya, bagaimanapun caranya" ucap Kevin dengan pandangan optimis.

***

Kevin kembali ke rumahnya seperti biasa, kini rumahnya benar-benar sepi. Biasanya ia selalu disambut oleh kecerewetan Anya saat menjadi roh. Kevin melempar tasnya ke sofa dan menghempaskan tubuhnya ke sofa tersebut.

Ini benar-benar sepi. Kenapa bisa segitunya aku merasa kehilangannya?—batinnya, lalu ia mulai menghela nafas panjang.

Kevin mulai merasakan ada yang melihatnya, dan benar saat dia menengok ke arah halaman muncullah sesuatu yang sudah melihatnya.

"AHHH!!" teriaknya kaget.

"Sorry...." ucapnya sambil cengengesan dan menggaruk rambutnya.

"Kamu gak perlu dateng kayak gitu, kalo mau masuk tinggal masuk aja Fika" ucap Kevin.

"Maaf, aku ngagetin kamu sampe kayak gitu. Aku gak enak aja harus masuk seenaknya ke rumah kamu"

"Gak masalah, sekarang kamu bisa masuk langsung aja ke rumahku"

"Hmmm" jawabnya sambil mengangguk.

"Oh iya, kamu tau rumah aku dari mana?" tanya Kevin sambil membenarkan posisi duduknya dan menyalakan TV.

"Aku ngikutin kamu waktu dirumah sakit tadi"

"Kamu lihat aku dirumah sakit?"

"Hmm, bahkan aku juga lihat waktu kamu ngobrol sama temenmu dan kamu mau menikahi Anya" ucap Fika polos.

"Heii....jauh juga ya kamu dengerin omongan kita" kata Kevin sedikit malu.

"Gapapa kali, Kev. Semakin cepat emang semakin baik. Soalnya....."

"Kenapa?"

"Soalnya, Jason mulai merencanakan sesuatu hal yang gila. Dia bener-bener mau membunuh Anya setelah Anya keluar dari rumah sakit seminggu lagi. Dan dia juga ingin mengajak Anya menikah sebelum dia membunuh Anya. Dan juga kalo bisa tolong sebelum dia keluar dari rumah sakit, kamu harus ajak dia nikah secepatnya"

"Ini lebih gila...."

"Aku mulai khawatir. Jason bilang bakal pakai berbagai cara untuk membuat Anya menikah dengannya, lalu membunuh Anya. Ah aku gak bisa membayangkan akan selama apa aku menyesali ini kalo Anya sampai mati" ucap Fika sedih sambil menundukkan kepalanya.

"Aku usahakan"

"Tolong, Kev. Satu-satunya harapanku itu cuman kamu. Dengan kamu menyelamatkan Anya, kamu bisa mengirimku ke langit dengan tenang dan kamu juga gak perlu memendam perasaanmu lagi seperti kata dokter itu" jelas Fika.

Ya, gadis itubenar. Memang diawal sudah menjadi salahku karena membantu Anya. Tetapi itujalan yang aku pilih dan aku pikir itulah takdirku. Bersama    




***


Haii my lovely readers, koma bakalan update seminggu sekali yaa. karena author juga akan mulai mengupdate lagi Alexa Dreams. jangan lupa juga baca cerita author yang Alexa Dreams, gak kalah seru dibandingin koma dan jangan lupa juga tinggalkan jejak dukungan kalian untuk author berupa vote dan komen biar author semakin semangat update cerita buat kalian. See you next puzzle ^^

KOMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang