"Lari, Anya.....aku harus pergi dari sini gimanapun caranya"
Aku tidak tau kenapa bisa sesakit ini, lebih baik aku mati daripada harta keluargaku jatuh ketangan pria brengsek itu—batinku sambil mengusap air mata.
Tiba-tiba sebuah tangan besar meraih pergelangan tanganku dan langsung menarik dengan kasar ke arahnya.
"Ja...Jas...Jason..." ucapku terbata-bata.
Dia menyeringai jahat.
"Lepas!" teriakku frustasi. Genggaman tangannya bergitu erat seakan ingin menghancurkanku detik itu juga.
"Gak akan, Anya. Kita harus menikah bagaimanapun keadaannya"
"Buat apa? Biar kamu bisa menguasai hartaku dan wanita jalang itu menang? Gitu?"
"Bukan cuman itu, Anya. Aku bisa terkenal dan kaya raya dalam semalam setelah menikah denganmu. Bisnisku lancar dan dapat bergabung dengan perusahaanmu. Aku bisa jadi pria terkaya" ucapnya mulai melantur.
Aku menyunggingkan senyum tak percaya, pria yang semula ku anggap normal malah menusuk dan bahkan ingin mencabik-cabikku. "Kamu gila?"
"Ya! Aku gila. Di dunia ini aku hanya butuh uang. Setelah itu jadi milikku, kamu akan kubunuh"
Aku terkejut mendengar langsung ucapan Jason. Pria ini benar-benar sudah gila. Aku berusaha melepaskan genggaman tangannya yang semakin kuat dengan menginjak kakinya menggunakan sepatu heelsku dan menggigit tangannya dengan kuat.
Aku berhasil lepas dari pria psyco itu.
Aku berlari ke arah mobilku dan dia masih mengejarku, bahkan aku sudah memacu kecepatan tinggi tetapi dia masih bisa mengejarku.
"Jason sudah gila. Dia mau membunuhku demi harta itu? Aku bahkan ingin melepaskan harta keluargaku jika bisa. Aku sudah lelah dengan pria yang hanya melihat hartaku" gumamku sedih sambil menangis.
Tiba-tiba terlihat cahaya yang semakin besar dan mendekat ke arahku, lalu semua menjadi gelap. Entah aku sudah disini berapa lama, tetapi aku masih dapat mendengar suara yang familiar dan dia berkata
"Kamu harus mati, Anya. Setelah kita menikah" ucap suara berat itu, lalu semuanya menjadi benar-benar gelap.
***
Nafasku terengah-engah, rasa sakit itu masih benar-benar terasa. Bahkan ini terasa sangat sakit.
Mimpi macam apa itu? Kenapa begitu menyakitkan?—batinku.
Aku mengelap keringat dijidat dan leherku dengan handuk kecil yang ada didekat tempat tidurku. Aku memang mengalami kecelakaan dan itu udah 2 tahun yang lalu, tetapi kenapa masih terasa sakit? Bahkan sakit yang aku rasakan bukan di tangan ataupun anggota tubuhku yang lain. Tetapi di dada, seperti sesak dan mimpi itu seperti nyata.
"Apa itu bukan mimpi? Tapi mana mungkin Jason berniat sejahat itu denganku, bahkan dulu dia tidak tega membunuh semut saat SMA. Apalagi membunuhku" gumamku.
"Perasaan mengganjal apa ini? Kenapa ini rumit? Kalopun aku bertanya kepada Mama, pasti Mama gak akan tau dan tetap membela Jason seperti biasanya" gumamku lagi.
Tiba-tiba dokter Shema memasuki ruanganku.
"Selamat sore, Anya. Bagaimana perasaanmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMA [COMPLETED]
ChickLitAnya Ardianti terbangun dalam keadaan yang tidak pernah bisa ia jelaskan, Anya hanya bisa mengingat serpihan ingatan dan tidak mengenali dunia ini. Anya menjelma menjadi roh yang hanya bisa terdiam dalam keabu-abuan dunia yang ia sendiri tidak menge...