Puzzle 15

3.9K 316 35
                                    

Anya Ardianti Wijaya. Anak tunggal dari salah satu pemilik perusahaan ternama di Jogja yang bergelut dibidang makanan. Bahkan salah satu restoran ternama di Jogja merupakan milik keluarga Anya secara turun temurun dari Kakeknya dan sekarang akan diturunkan ke Anya setelah Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu. Namun warisannya tidak diberikan secara langsung setelah Ayahnya meninggal. Ayah Anya memberikan syarat jika ingin seluruh warisan jatuh ke tangan Anya yaitu dengan menikah. Maka dari itu seluruh warisannya masih dalam pantauan Mamanya dan setelah Anya resmi menikah, harta itu akan jatuh ke tangan Anya dan suaminya.

***

KEVIN POV

Aku melihat kertas yang berisi laporan tentang Anya. Aku mulai berpikir tentang apa yang selama ini Anya lakukan dan laporan yang aku terima tentang Anya.

"Pantas aja dia bisa masak dan masakannya enak banget. Ternyata dia anaknya almarhum Yudi Wijaya" gumamku perlahan.

Aku masih memandangi kertas itu tanpa menunjukkan respon apapun. Entah kenapa aku merasa Anya dalam bahaya. Tetapi aku tau dia sekarang tidak mengingat apapun tentang dirinya kecuali Mamanya dan pacarnya. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Padahal aku sudah berjanji pada diriku sendiri buat gak ikut campur di kehidupan orang lain apalagi dia meminta tolong dariku melalui dimensi roh.

Ah aku benci cara itu.

Aku menghela nafas panjang.

Aku sendiri sebenarnya bingung dengan sikapku. Padahal aku benar-benar tidak ingin membantu makhluk seperti Anya, tetapi entah kenapa seperti ada panggilan untuk membantunya.

"Aku kenapa sih?" gumamku sambil memijat batang hidungku.

Tiba-tiba pintu ruang kerjaku tertutup begitu saja, padahal aku yakin kalo tidak ada siapa-siapa dan aku tau jika angin tidak akan kuat menutup pintu itu. Aku melirik ke arah pintu itu dan aku melihat sesosok yang beberapa hari ini memang sering mengangguku.

Aku sendiri tidak tau kenapa mereka hobi sekali mengangguku. Padahal jelas-jelas aku sudah menunjukkan kegaranganku kepada mereka. Mungkin jika mereka penunggu lama akan mengerti seperti apa ketika aku murka, tetapi sepertinya hantu didepan pintuku adalah hantu baru.

Perlu kalian ingat jika hantu dan roh adalah berbeda tetapi aku terkadang masih sulit membedakannya karena fisik mereka yang hampir sama yaitu transparan.

"Pergi" ucapku.

Tiba-tiba hantu itu mendekatiku dan hampir membuatku jantungan.

"Kamu bisa lihat aku?" tanyanya dengan wajah berbinar.

"Terus kenapa kalo aku bisa lihat kamu? Aku gak akan bantu kamu. Apapun itu alasanmu" kataku dingin masih sambil mengecek proposal.

"Tapi kenapa kamu bantu gadis itu kalo kamu gak mau bantu kami?"

"Ng......kalo itu beda. Dia....dia...." kataku terbata-bata karena pertanyaan sialan hantu ini.

"Dia apa?" tanyanya balik dengan nada meledek.

"Dia calon istri saya. Kenapa? Masalah? Saya bilang pergi atau kamu mau saya lenyapkan dengan sekali tinju?" tanyaku kesal sambil mengepalkan tangan.

Ya, ketika aku murka dengan mereka aku bisa saja meninju mereka. Entah bagaimana caranya tanganku bisa membuat mereka hilang dari muka bumi ini dan mungkin saja mengirim mereka ke alam baka.

KOMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang