Setelah pesan singkat dari Jason itu, aku memberanikan diri untuk meminta pertolongan seorang teman dekat Jason untuk mencari kabar mengenai Jason. Aku ingin mendatanginya secara langsung.
Sudah waktunya aku bertindak walaupun aku takut, tapi aku harus!
Aku berdiri tepat di depan rumah Jason. Informanku mengatakan bahwa Jason memang sudah tidak terlihat semenjak aku sadar dari komaku.
Perlahan aku mendekati pintu besar berwarna putih itu, dan mengetuknya beberapa kali.
Tidak ada jawaban
Aku mendorong sedikit pintu itu dan ternyata tidak terkunci. Aku masuk perlahan, dan gelap. Sungguh, ini lebih menyeramkan ketimbang bertemu dengan hantu.
"Kamu datang" ucap suara yang sangat aku kenal.
Jason...
Aku melihat ke atas dan dia sudah ada disana berdiri dengan kaos hitam, celana hitam, sepatu kets dan topi hitamnya. Dia seperti pembunuh berantai yang aku lihat di berita-berita kriminal.
Apa benar ini Jason yang selama ini aku kenal?
Aku terdiam cukup lama sampai Jason benar-benar berdiri tepat di depanku. Aku menatapnya tajam.
Aku sedikit menahan nafas karena ketakutan.
"Jadi gimana? Kapan kita membicarakan yang aku minta dengan serius?" tanyanya santai dan datar.
"Kenapa kamu seperti ini?"
"Kamu masih nanya itu? Aku yakin, kamu pasti tau kalo perusahaan aku udah bangkrut! Dan itu semenjak kamu koma. Kamu tau kenapa aku harus menikah denganmu? Agar aku bisa mendapatkan warisan dari orang tuamu dan perusahaanku bisa selamat! Itu alasanku" jelasnya terlihat frustasi sambil menahan teriakannya. Terlihat dari urat2 yang tertahan di sekitar lehernya.
Aku menelan ludahku dengan susah payah. "Ahh, kenapa aku sok berani gini sih" runtuk diriku sendiri dalam hati.
Aku masih melihat pria yang pernah aku bangga-banggakan, tetapi benar kata Kevin dan "suara" itu bahwa Jason memang sudah berubah.
"Tapi kenapa kamu harus membunuhku? Aku bisa ngasih berapapun yang kamu butuhkan tapi jangan nyawaku"
"Aku gak yakin kamu akan memberikan semuanya. Satu-satunya pilihanku memang harus membunuhmu, kalo aku gak bisa miliki kamu dan hartamu, orang lain tidak akan bisa miliki itu juga. Jadi kamu harus mati, hari ini" ucapnya dingin, lalu aku melihat pisau lipat keluar dari saku celananya dan keluarlah pisau tajam itu.
GLEK!
Tamatlah riwayatku!
Baru beberapa bulan aku hidup kembali sebagai manusia, masa sekarang aku mau selama-lamanya menjadi hantu?
Aku mundur beberapa langkah, Jason mengikutiku dengan maju beberap langkah.
"Jason, letakkan itu. Kita bisa bicara baik-baik" ucapku pelan.
"Sejak kapan kita bisa bicara baik-baik? Mungkin kalo waktu itu kamu gak pergi gitu aja setelah liat aku dengan sekertarisku, aku gak akan melakukan hal sejauh ini" jawab Jason menyeramkan.
Tubuhku sudah tidak bisa bergerak karena tembok yang berada tepat dibelakangku. Langkah kaki Jason semakin mendekat ke arahku.
Kenapa aku harus ngide untuk kesini sendiri? Ah Anya bodoh!!—batinku.
Aku memejamkan mata sambil meringkuk, karena aku benar-benar ketakutan. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang sedang terjatuh.
Aku membuka mataku perlahan, dan ternyata Jason sudah jatuh tersungkur dan ada Kevin juga yang sedang berusaha menghajar Jason.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMA [COMPLETED]
ChickLitAnya Ardianti terbangun dalam keadaan yang tidak pernah bisa ia jelaskan, Anya hanya bisa mengingat serpihan ingatan dan tidak mengenali dunia ini. Anya menjelma menjadi roh yang hanya bisa terdiam dalam keabu-abuan dunia yang ia sendiri tidak menge...