Adel POV
'Astaga! Sudah jam 6 pagi' Aku tergesa-gesa ke kamar mandi, karena aku sudah sangat kesiangan. Padahal Richard akan menjemputku jam 7. Pasti ini semua karena aku terjaga semalaman. Aku sibuk memikirkan kencan pertamaku ini. Untung saja semuanya sudah aku persiapkan tadi malam.
Rencananya, aku akan menyatakan perasaanku yang sejujurnya pada Richard. Jadi, aku membeli sebuah kado kecil untuknya. Ahh, aku jadi tidak sabar.
Setelah selesai mandi, aku segera mengeringkan badan, lalu memakai baju terbaik yang ku miliki, dan flat shoes biru dengan hiasan pita kecil di atasnya. Aku mengurai rambut pirangku, dan menggulungnya sedikit dengan alat hair styler. Tidak lupa aku menaruh kado kecil yang akan aku berikan untuk Richard ke dalam sling bag murahan yang baru aku beli tadi malam. Dan yang terakhir, tidak boleh kulupakan adalah menyemprotkan parfum yang baru tadi malam aku beli juga.
Baru saja keluar dari gedung apartemen, aku langsung berpapasan dengan Richard. Aku mematung karena terpesona oleh penampilannya. Dia sangat tampan dengan kemeja abu-abu, celana jeans, dan sepatu sneakers biru dongker.
Ia tersenyum padaku dan berhasil membuat wajahku merah seperti memakai blush on. Ia mengulurkan tangan kanannya. Aku jadi bingung dibuatnya. Tanpa seizinku, ia mengeratkan jari-jari nya dengan jari-jari ku. Aku hampir pingsan dibuatnya.
"Kenapa telapak tanganmu berkeringat? Kau sakit?" tanyanya padaku.
'Ahh, kenapa bisa berkeringat seperti ini.'
"Aku tidak berkeringat, tapi tadi aku habis mencuci tangan dan lupa mengelapnya." Untung saja aku bisa mencari alasan lain.
"Ayo," ajaknya.
"Iya."
Aku berdoa semoga kencan pertamaku ini adalah kencan yang paling indah.
***
"Apa kau ingin ice cream?" tawarnya padaku.
"Em, kita kan baru saja sampai, apa kita tidak jalan-jalan dulu?" tawarku balik padanya.
"Oh, baiklah." Ia tersenyum lagi dan mengambil genggaman tanganku.
Rasanya seperti menjadi sepasang kekasih saja, padahal ini semua hanya kencan sebagai seorang teman.Kami melihat ratusan orang yang memakai kostum super hero. Meskipun aku bukan penggemar film super hero, tapi aku mengetahui nama-nama super hero. Aku mengangkat pandanganku ke atas. Aku bisa melihat beberapa orang sedang mengadakan pertunjukkan di atas panggung dan di sana juga ada Menteri Sosial. Richard dan aku ikut tertawa kemudian memberikan applause ketika pertunjukkan mereka selesai.
Seketika pandanganku kini teralih pada pria yang memakai kostum Captain America. Pria berkostum itu juga sepertinya sedang memandangi kami berdua. Aku yakin sekali kalau dia sedang melihat kami, karena mataku masih sangat sehat.
"Adel, bagaimana kalau kita mencoba naik bianglala?"
"Em baiklah," jawabku sambil mengangguk setuju.
Saat aku memandang ke arah pria itu lagi, ia sudah tertutup oleh orang-orang berkostum lainnya.'Sepertinya ada yang salah dengan Richard?' Tadi dia menggenggam tanganku lembut dengan sangat lembut. Sekarang, ia justru sedikit mencengkeram tanganku. Aku sedikit merengek, tapi sepertinya ia tidak mendengarku karena suasana disini sangat ramai. Aku mencoba berpikir postif, mungkin ia sedang tidak sadar atau sedang emosi.
"Richard, bukankah arah menuju bianglala ada di sebelah sana?" Tanyaku padanya, karena kami malah pergi menjauh dari bianglala.
"Siapa bilang aku akan membawamu ke bianglala. Kita akan bersenang-senang Honey!" Senyum licik mengembang di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...