Adel POV
"Aku sudah bilang kan padamu, bahwa kau tidak akan pernah bisa melawan Key!"
......
'Argh!'
Aku merasakan darah sedang berjalan di kening mulusku. Yah, itu karena Jacob memecahkan gelas kacanya di kepalaku. Aku hampir saja pingsan, tapi aku berusaha sadar agar ia tidak berbuat macam-macam denganku.
"Shut up B*tch!"
Jacob membuka lakban dari bibirku dengan kasar, sehingga membuatku merintih kesakitan.
"Karena mulut manismu itu, aku akan memberikan hadiah untukmu. Bersiaplah!"
Aku tidak mengerti maksud perkataannya, tapi perasaanku mulai kacau. Jacob membuka ikatanku, dan memaksaku untuk berdiri.
"Apa yang mau kau lakukan Jac?" tanyaku sambil menahan tarikannya.
"Inilah hadiah untukmu!"
Jacob kemudian membuka pintu mobil. Padahal mobil ini sedang dalam kecepatan tinggi.
"Jacob! Please, I'm begging you!"
Aku berusaha menahan kakiku pada sisi pintu. Tapi dorongan Jacob terlalu keras sehingga membuatku berhasil melayang ke luar mobil.
"Key!"
Aku menutup mataku, berharap seseorang menolongku. Papa, Mama, tolong aku!
Brakk!
'Arggh!'
Aku merasakan tubuhku masih dalam keadaan sadar, meskipun rasanya sakit sekali.
Wait! Aku tidak mati? Aku membuka mataku perlahan, memberanikan diriku untuk melihat situasi.
"Ulurkan tangan kananmu!" teriak wanita yang sedang memegang tangan kiriku.
Aku pun mengulurkan tangan kananku pada wanita ini. Aku tidak tahu dia siapa, yang jelas aku sangat berhutang budi padanya. Ia menarikku untuk masuk ke dalam mobil melalui jendela mobil.
Aku berusaha menahan tubuhku agar tetap seimbang dan segera masuk ke dalam mobil.
***
Heh!
Aku segera bangun dan keluar dari mobil. Aku berusaha untuk tetap berdiri dengan benar, meskipun kepalaku terasa sangat pusing sekali.
Aku melihat dua orang pria dan wanita. Aku masih ingat wajah mereka, karena memang mereka telah membantuku tadi. Aku memberikan senyuman pada mereka, tapi yang ku terima hanyalah smirk.
Wait! Sepertinya, aku pernah bertemu dengan wanita ini. Tapi, aku lupa dimana kami pernah bertemu.
"Maaf, apa aku pernah bertemu denganmu sebelumnya?"
"Ternyata kau masih ingat padaku, heh?"
Aku mengerutkan keningku. Ia sudah tahu bahwa sedang bertanya, tapi ia malah bertanya balik padaku.
"Pantas saja, kau menjadi lulusan mahasiswa terbaik di kampusmu. Kau memang memiliki ingatan yang kuat."
'Darimana ia tahu semua tentangku? Apa dia jelmaan dari Key?'
"Tinggalkan kami berdua!" pintahnya pada pria yang berdiri di sebelahnya.
"Mau melihat laut lebih dekat?" tawarnya padaku. Aku pun mengangguk setuju. Kami pun berjalan menuuju tebing yang berhadapan langsung dengan laut biru yang luas.
"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Apa kita.."
"Yah kau benar, kita pernah bertemu."
Aku mengingat kembali tentang pertemuan kami. Dimana dan kapan?
"Lupakan tentang pertanyaanku tadi. Sekarang yang perlu kuucapkan hanyalah terima kasih. Terima kasih karena sudah menolongku tadi."
Aku mengulurkan tangan padanya, tapi ia hanya melihat uluran tanganku sekilas kemudian memalingkan wajahnya ke arah lautan.
"Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk berterima kasih padamu, jadi aku mengulurkan tangan saja untuk berterima kasih."
"Aku punya satu permintaan," ucapnya tegas.
"Baiklah, apa itu?"
"Tinggalkan Key!"
'Key?'
Apa hubungan wanita ini dengan Key? Atau ia adalah wanita yang ada di foto itu?
"Ka...kau. Apa kau wanita yang berada di foto itu?"
"Wow! Kau cerdas sekali Adelaide, benar sekali."
"Untuk apa kau memintaku meninggalkan Key? Bukankah kau hanya mimpi buruk baginya, heh?!"
Plakk
"Tutup mulutmu itu, Adel! Kau sudah salah besar! Aku bukan bayangan hitam bagi Key. Tapi ia sendiri yang tidak bisa melupakanku. Aku tau bahwa dia masih mencintaiku. Aku menyesal karena telah meninggalkannya, karena itu aku kembali lagi padanya. Aku yakin bahwa ia juga masih mencintaiku. Dan baginya, kau hanyalah tempat pelampiasan!"
Airmataku mulai mengalir dari pelupuk mataku. Apa yang ia katakan itu, semuanya benar. Apa Key masih mencintainya?
'Percayalah padaku Adel, bahwa aku mencintaimu. Aku tidak berbohong.'
Aku masih mengingat ucapannya waktu itu. Key tidak mungkin berbohong, karena yang berbohong adalah wanita ini.
"Sayang sekali, tapi aku tidak akan percaya dengan omong kosongmu itu! Kau hanyalah masa lalu bagi Key! Kau sudah menghancurkan hidupnya. Dan sekarang kau datang untuk mengganggunya lagi. Aku tidak akan membiarkanmu!"
"Ohh, ternyata kau masih saja menyangkal yah? Untuk apa Key menciumku waktu itu, jika ia tidak mencintaku lagi?"
Tenang Adel! Kau tidak perlu emosi menghadapi wanita gila ini!
"Itu hanya sebuah kebohongan. Karena yang sebenarnya, kau lah yang menggoda Key dan mengirim foto hasil editan padaku."
"Aku sudah lelah menjawab semua pembelaanmu, jadi lihat saja video ini!"
'Tidak! Tidak mungkin! Key tidak mungkin masih mencintai wanita ini!'
"Kau sudah lihat kan yang sebenarnya. Jadi, bagaimana? Apa kau masih mengira bahwa aku sudah berbohong, heh?"
Kenapa kau lakukan ini padaku, Key? Aku menangis sekeras-kerasnya, dan berjalan maju mendekat ke tepi tebing yang kokoh mennghadap lautan biru itu.
"Bukan hanya menguntungakanku saja, tapi itu juga akan menguntungkanmu! Kau akan hidup dengan aman, jika kau pergi dari kehidupan Key."
Aku tidak mempedulikan perkataannya, dan tetap menangis sekeras-kerasnya. Agar aku dapat mengeluarkan semua amarahku.
Ia menngelus pundakku lalu memelukku sebentar.
"Selamat jalan Adel!"
Ia lalu mendorongku dan reflek membuatku teriak.
"Key!"
'Oh God! Tolong jaga Key. Jangan sampai wanita jahat itu menyakiti Key'
'I Love You Key! Meskipun aku tidak tahu bahwa kau mencintaiku apa tidak'
To be continue.....
***
Holla semuanya 😁
Maaf yah, Author baru bisa aktif. Karena ujian udah berakhir
Huhuhu, terharuh yah.Author pengen minta pendapat kalian. Author bagus bikin kelanjutan cerita di buku baru atau lanjut di cerita ini aja yah?
Jangan lupa voments ya ^^
Maaf yah kalau masih ada typo atau kata-kata yang kurang dimengerti, maafkan :)Terima Kasih sudah membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...