Key POV
Dinginnya udara pagi yang masuk melalui ventilasi udara, masih menusuk kulitku. Meskipun aku sudah menggunakan selimut tebal. Aku membuka mataku, dan melihat makhluk yang sangat cantik, masih tertidur pulas di atas tempat tidur yang berada di seberang tempatku tidur. Lebih tepatnya aku tidur di atas kursi panjang. Ku lirik jam dinding, ternyata masih pukul 4 pagi. Pantas saja udara masih terasa dingin.
Aku beranjak dari kursi dan menuju kasur Adel. Aku duduk di sebelahnya perlahan, agar ia tidak terbangun. Aku mengatur posisi tidurnya, agar menghadap diriku.
Aku mengelus rambutnya yang sedikit berhamburan. Tanktop dan hot pants yang ia kenakan, membuatku sedikit tergoda untuk menyentuhnya. Tapi aku tidak akan membiarkan aura kegelapan mendatangiku sepagi ini. Aku beranjak keluar dari kamar dan pergi ke kamar mandi, meskipun masih terlalu pagi untuk mandi.
***
"Ayah, Ibu, kami pergi. Jangan lupa datang ke wisudaku bulan depan," ucap Adel sembari memeluk kedua orang tuanya, sebelum kami masuk ke dalam mobil.
Aku bisa melihat mata indah dengan manik warna coklatnya, berkaca-kaca. Aku menggenggam tangannya lembut, mungkin itu bisa membuatnya sedikit tegar. Aku menuntunnya untuk masuk ke dalam mobil. Ia terus melambaikan tangannya ke arah orang tuanya.
Aku kembali menggenggam tangannya, yang tadi sempat kulepaskan ketika akan masuk ke dalam mobil. Ia mengelap airmatanya dengan jarinya.
"Sudah?"
"Yah," ucapnya singkat.
"Bagaimana jika jalan-jalan sebentar?"
Ia hanya mengiyakan tawaranku.
"Em, aku lupa bertanya padamu. Apa kau membeli mobil baru di sini?" tanyanya.
"Iya," bohongku.
Hampir saja mulutku terbuka untuk tertawa, tapi aku segera menahannya. Aku sangat senang melihat kepolosannya itu.
"Astaga!"
Aku mendadak menghentikan mobilku. Untung saja kami sedang berada di jalan yang sepi.
"Ada apa, Adel?"
"Kita lupa membeli tiket. Arggh!"
Ia mengacak rambutnya kasar. Aku baru melihatnya menjadi segila itu. Lebih tepatnya seperti orang yang sedang frustasi.
"Kau tenang saja. Kita tidak akan terlambat sampai ke Inggris."
"Bagaimana bisa kau seyakin itu?" tanyanya sedikit menantangku.
"Karena aku memiliki segalanya Adel," jawabku dengan bangga.
"Hem, kalau begitu buktikan!"
"Kalau kau ingin pergi ke Inggris sekarang, bagaimana dengan jalan-jalan kita?"
"Lupakan tentang jalan-jalan. Aku sedang kesal sekarang," jawabnya ketus.
Aku hanya terkekeh mendengar jawaban ketusnya. Aku jadi ingat pada ibuku. Kemarin ia bersikap sangat manis padaku, dan sekarang ia terlihat kesal padaku. Ternyata perubahan suasana hatinya sangat cepat.
***
"Hey! Kenapa kita melewati jalan ini? Parkiran berada di sana Key!" omelnya pdaku.
"Diam, atau aku akan menyentak keningmu," aku mengancamnya.
Ia memalingkan wajahnya dariku, sepertinya ia sedang kesal padaku. Aku hanya tersenyum melihatnya, dan kembali fokus menyetir. Tak lama kemudian, dua petugas memerintahkanku agar menghentikan mobilku. Aku langsung membuka kaca mobilku. Ketika mereka melihat wajahku, mereka kembali membuka jalan. Aku bisa melihat wajah Adel yang terlihat heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...