Part 29 "Sorry"

3.2K 174 1
                                    

Author POV

Key sedang terburu-buru masuk ke dalam Restoran, karena ia sudah telat 30 menit untuk makan malam bersama Adel.

"Good Evening, Mr. Haynsworth. Ms. Adel sudah menunggu Anda sejak tadi."

Resepsionis itu pun menuntun Key menuju meja yang sudah sejak tadi Adel menunggunya. Setelah menghantarkan Key, resepsionis itu pun undur diri dan kembali ke meja resepsionis.

Sebelum menemui Adel, ia lebih dulu merapikan dasi dan kerah baju, serta jasnya. Karena sedikit berantakan ketika ia berlari masuk ke dalam Restoran tadi.

"Maaf, membuatmu menunggu terlalu lama," ucapnya ketika ia sudah di kursi makan yang berhadapan langsung dengan Adel.

Tidak seperti dugaannya, Adel malah tampak tidak terkejut sama sekali ataupun tersenyum. Adel hanya menampakkan wajah datarnya, dan sedikit menolak untuk menatap mata Key.

"Apa kau marah?"

Adel memalingkan wajahnya menghadap Key. Matanya terlihat berkaca-kaca, namun wajahnya tidak menampakkan kesedihan.

"Aku yang seharusnya minta maaf padamu Key."

Kalimat Adel membuat sebongkah pertanyaan mendatangi Key. Baru saja Key ingin menyentuh telapak tangannya, ia langsung menarik tangannya. Alis Key tampak mengkerut, matanya terlihat sedikit terkejut.

"Aku tau bahwa kau marah padaku, tapi...."

"Mulai hari ini kita putus Key! Aku tidak ingin memiliki hubungan apapun denganmu."

Adel langsung beranjak dari tempat duduknya. Sedangkan Key, masih duduk sambil memikirkan kalimat yang baru saja diucapkan Adel.

'Sadar Key! Cepat bangun dan kejar dia!' Suara di benak Key seakan mengetuknya untuk segera sadar dan mengejar Adel sebelum pergi terlalu jauh.

"Adel!" Key menggapai tangan Adel.

Adel memalingkan wajahnya dari Key. Ia tidak ingin memperlihatkan tangisannya dihadapan Key. Suara gemuruh di langit semakin membuat tubuh Adel bergetar dan merinding.

'Please! Jangan tanya lagi padaku Key!' batinnya.

"Tell me Why!"

"Just let me go, Key!"

Ia mencoba melepaskan cengkeraman Key. Namun usahanya hanya sia-sia, karena Key semakin memperkuat cengkeramannya. Ia pun meringis kesakitan.

Tak lama kemudian, rintikkan air pun jatuh dari langit. Tangisan Adel saling bersahutan dengan suara gemuruh di langit. Key yang tidak bisa membendung air matanya lagi, akhirnya jatuh membasahi pipinya bersama rintikkan gerimis.

Ia melonggarkan cengkeramannya. Adel yang merasa telah dibebaskan pun, langsung berlari menjauh dari hadapan Key. Sambil memegang perutnya dan mengusap airmatanya, ia terlihat berjalan tidak seimbang.

***

Key memesan cukup banyak minuman alkohol, namun tak sedikit pun ia meneguknya. Ia hanya terfokus pada gelas di atas meja bar itu. Banyak wanita yang mencoba menggodanya, namun tak satupun wanita yang berhasil menyadarkannya dari lamunannya.

Ia masih bingung dengan tingkah Adel yang terlalu cepat berubah. Apa dia harus selalu kehilangan wanita yang sangat ia cintai. Atau ia selalu salah mencintai seseorang.

Tak lama kemudian, seorang wanita mengelus pundak tegasnya perlahan. Ia merasa sangat tidak nyaman, dan ia pun langsung menarik tangan wanita itu.

Wanita itu tersenyum lebar. Moodnya yang tadinya kurang baik, menjadi semakin memburuk setelah melihat sosok wanita yang mengelus pundaknya baru saja.

ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang