Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya lagi, Key sudah lebih dulu membungkam bibir nya. Reflek Adel memejamkan matanya. Tangan Key merayap ke pinggang ramping Adel dan membuat baju Adel sedikit terangkat. Sedangkan satunya lagi ia gunakan untuk membuka kancing atas baju Adel, namun tangan Adel menahan tangannya untuk mengurungkan niatnya itu. Adel melepaskan ciuman Key dengan ibu jarinya.
"Maafkan aku Key, aku tidak bisa melakukan ini." Pandangannya teralihkan ke arah jendela kamar.
"Jadi, apa kau mencintaiku?" tanyanya lagi sambil menarik dagu Adel untuk menatap binar matanya.
"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang Key," jawab Adel sambil menatap mata Key lekat-lekat.
"Em baiklah, aku juga tidak berharap kau mencintaiku. Jadi kau tidak perlu menjawabnya." Key beranjak keluar dari kamar Adel. Adel hanya bisa melihat punggung kokohnya yang membelakanginya.
'Andai saja kau bisa membaca pikiranku, pasti kau tahu betapa sulitnya jadi diriku. Aku tau, kau juga tidak mencintaiku sepenuhnya. Jadi percuma saja ku katakan padamu yang sebenarnya.'
Ia menghapus airmatanya, dan segera bersiap-siap untuk pulang ke apartemennya. Adel menuruni anak tangga, dan menuju ruang tengah rumah Cathrine untuk berpamitan.
"Kau mau kemana?" Tanya Cathrine ketika Adel menghampirinya di ruang tengah.
"Aku mau pulang Cath," jawabnya.
"Yah Adel, kenapa kau tidak menginap saja malam ini di sini?" Cath memanyunkan bibirnya.
Adel melirik ke arah Key, namun Key sepertinya tidak peduli dengan kehadiran Adel. "Aku sudah sering menginap di sini Cath. Aku juga belum mengerjakan tugas kuliah."
"Kita kan bisa mengerjakannya bersama di sini. Ayolah Adel." Rengeknya memohon pada Adel.
Dada Adel terasa sesak kembali, ketika Key masih juga tidak peduli dengan kehadirannya. Ia sangat ingin berpamitan dengan Key, tapi ia tahu bahwa Key pasti sudah marah padanya karena tadi.
"Maafkan aku Cath, lain kali saja aku menginap disini lagi."
"Yah Adel." Cathrine memanyunkan bibirnya.
"Supirku akan mengantarmu," imbuhnya sembari mengambil ponselnya untuk menghubungi supirnya yang sedang berada di pos security.
"Tidak usah Cath, aku akan naik taxi saja. Bye Cath, good night."
"Kalau begitu aku akan mengantarmu sampai depan."
Tawar Cathrine untuk menghantar Adel sampai ke pintu pagar rumahnya.Adel melirik lagi ke arah Key yang masih fokus menatap layar televisi. Sepertinya tidak ada harapan lagi untuknya menunggu Key menyadari keberadaanya.
Baru saja mereka ingin melangkah menuju pintu rumah, Key membuka suara. "Biar aku saja yang mengantarmu."
Adel mengerjapkan matanya beberapa kali. Sepertinya ia bermimpi, tapi kenyataannya tidak. Ia membalikkan tubuhnya, sehingga ia dapat melihat Key beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arahnya.
Ia menarik tangan Adel, sedangkan Cathrine hanya terkekeh sambil melambaikan tangan ke arah Adel."Help me Cath," bisiknya dari jauh.
"Good Night Adel."
Key melepaskan genggamannya, ketika mereka sampai di depan pintu mobilnya. Ia menatap lekat-lekat binar mata Adel, rahangnya kembali menegas.
"Kau pikir, kau akan aman jika pulang sendirian, heh?"
"Aku bisa jaga diri sendiri Key. Jadi berhentilah mengkhawatirkanku," jawabnya dengan nada melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...