Author POV
Adel ikut berlari bersama beberapa perawat menuju ruang operasi. Ia menggenggam erat telapak tangan Lirya yang terasa dingin itu. Airmatanya ikut mengalir deras bersama dengan keringatnya.
Ia tidak tau bahwa selama ini, Lirya menyembunyikan semua ini dari mereka. Dan kini, ia merasa berhutang budi pada Lirya. Namun, ia tidak tau harus berbuat apa selain hanya berdoa untuk keselamatan Lirya.
Setelah tiba di depan pintu ruang operasi, seorang perawat menghentikan mereka dan memberitahu untuk menunggu di luar ruangan.
Adel terduduk lemas begitu saja di depan pintu sambil memegang dadanya. Suara tangisannya pun mulai memudar. Cathrine menghampirinya, lalu memutar badan Adel agar menghadapnya.
"Astaga, Adel!" Teriaknya, yang membuat semua orang melihat ke arah mereka berdua.
Bukan tanpa alasan ia berteriak, akan tetapi karena darah yang menetes dari hidung Adel. Wajahnya tak kalah pucat dengan bibirnya. Tak lama kemudian, ia pun pingsan di pangkuan Cathrine.
"Panggilkan perawat!" pintah Cathrine pada bodyguardnya.
***
"Bagaimana dok? Apa yang terjadi padanya?"
"Nona Adel mengidap penyakit Leukimia."
Cathrine menutup mulutnya yang sudah membuka lebar. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia menarik nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya bertanya lagi.
"Apa bisa disembuhkan dok?"
"Nona Adel harus menjalani perawatan secara rutin dari kami. Karena penyakit ini belum terlalu parah, jadi penyakit ini masih mudah untuk disembuhkan."
"Syukurlah kalau begitu. Terima Kasih Dokter," ucapnya sambil beranjak menuju tempat tidur Adel.
Adel membuka matanya perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali. Sedangkan Cathrine, lidahnya terasa kaku untuk bertanya yang sebenarnya pada Adel.
Adel mengkerutkan keningnya, melihat Cathrine yang menangis cukup deras.
"What happen, Cath? Kenapa kau menangis?"
Cathrine menarik nafas panjang, sebelum akhirnya berbicara.
"Miss France, kenapa kau begitu jahat padaku? Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau memiliki penyakit Leukimia?"
Cathrine memeluk erat Adel yang masih terbaring lemas di atas tempat tidur.
"Maafkan aku Cath. Aku hanya tidak ingin kalian semua mengkhawatirkan diriku. Aku tidak mau semua orang bersedih hanya karena penyakitku," jawabnya sambil mengelus lembut bahu Cathrine.
"Kau selalu saja memikirkan orang lain, tapi tidak pernah memikirkan dirimu! Kali ini, kau harus mengikuti perawatan secara rutin. Kalau tidak, aku akan memukuli Key!" jawabnya, kemudian kembali menangis.
"Hey! Sudahlah jangan menangis lagi! Aku berjanji akan melakukan perawatan secara rutin agar penyakit ini bisa sembuh."
***
Di sisi lain...
"Key! Aku sudah berhasil membajak roket mereka. Dan sekarang, aku akan mengirimkan roket ini padamu Borowsky!" teriak Aswin dengan antusiasnya.
"Baiklah, saatnya menghitung mundur!" teriak Aswin lagi.
"10, 9, 8, 7, 6....."
"Oh Shit!" Aswin berteriak kesal.
"Kenapa As?"
"Mereka kembali mengambil ahli roketnya. Satu-satunya cara selamat adalah keluar dari mobil ini! Karena waktunya sudah sangat dekat sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...