Adel POV
Aku duduk termenung di depan kolam renang taman belakang Mansion milih keluarga Key ini. Aku masih marah padanya. Entahlah ini benar apa tidak, tapi aku akan melancarkan rencanaku ini sampai aku mengetahui yang sebenarnya tentang perasaan Key padaku.
"Hey!"
Suara Sisca membuat terlonjak kaget dan hampir saja melompat ke dalam kolam renang.
"Kau sedang apa disini, Al?" tanya Sisca dengan wajah imutnya itu.
"Ah, aku hanya sedang menikmati keindahan kolam renang ini," ucapku berbohong.
"Sisca! Sarapan sudah siap, tolong antarkan ke kamar Tuan muda!" teriak salah satu bibi tua dari arah dapur.
Sebelum melangkah berlari ke dapur, Sisca memegang perutnya. Ia terlihat meringis kesakitan. Aku langsung menghampirinya dan memastikan bahwa ia tidak apa-apa
"Are you okay?" tanyaku memastikan.
"Alexa, apa kau bisa mengantarkan sarapan itu kepada Tuan muda? Perutku tiba-tiba saja sakit, mungkin karena aku terlalu banyak makan pedas semalam. Yah? I'm begging you." Sisca mengerjapkan matanya merayuku.
Aku menghela nafas dan menuruti permintaannya. Sedangkan Sisca, ia segera berlari ke toilet.
Aku segera mengambil sarapan yang telah disiapkan oleh Bibi Maria di atas meja makan. 'Tidak biasanya Key seperti ini.'
Aku mencoba untuk menarik nafas panjang, dan membetulkan penampilanku agar penyamaranku tidak terbongkar.Baru saja aku akan menaiki anak tangga pertama, seseorang menyenggol tubuhku dari belakang. Alhasil, sarapan yang kubawah jatuh berantakan, dan membuat semua pelayan yang ada di rumah ini melihat kejadian yang kubuat ini.
"Hey! Kau tidak melihatku, hem?".
'Kenapa harus dia? Musuh pertama yang berhasil moodku hilang,' batinku sambil menatapnya tajam.
"Kenapa kau menatapku seperti itu, hem?"
"Maaf Nona, aku tidak melihatmu. Karena kau sendiri yang berada dibelakangku dan menabrakku. Jadi, semua ini bukanlah salahku," ucapku menantangnya untuk membela diriku sendiri.
Jika saja aku sedang tidak menyamar, aku pasti akan memukulnya sekarang. Kau harus tenang Adel!
"Berani-beraninya kau!"
Ia hendak menamparku, namun sebuah tangan kokoh menahan tangannya.
"Hentikan Lirya!" teriaknya.
Orang itu adalah Key. Oh my God! Aku harus bagaimana. Reflek aku menunduk, karena aku takut jika Key akan cepat mengenaliku.
"Lepskan aku Key! Dia ini sangat tidak tahu diri dan tidak tau sopan santun."
"Lupakanlah Lirya! Aku tidak mau kau membuat keributan pagi ini."
Aku tersenyum dalam hati, ketika mendengar pembelaan dari Key. Key melangkah menuju pintu keluar, dengan Lirya yang menggandengnya.
"Apa Tuan Muda tidak ingin sarapan dulu?" tanya Bibi Maria, sebelum Key melanjutkan langkahnya menuju pintu rumah.
"Aku sarapan di cafe kantor saja Bi," ucapnya sambil tersenyum. Meskipun tidak terlalu lama tersenyum, tapi berhasil membuatku terpukau.
Aku rindu dengan pundak kokohnya, yang selalu menjadi tempatku bersandar. Aku terus memperhatikan punggung Key sampai ia menghilang dari pandanganku.
"Alexa!"
Teriakan Sisca membuatku bangun dari lamunanku, dan aku pun langsung membereskan semua piring yang pecah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...