PART 16

4.3K 201 0
                                    

Cathrine POV

Aku baru saja mengecek beberapa berkas yang berisi daftar orang-orang yang terlibat dengan Johnny Borowsky. Dan aku terkejut ketika melihat Jacob Walcott ada di daftar ini. Siapa lagi kalau bukan anak dari pemilik perusahaan Walcott. Biar kuceritakan sedikit tentangnya.

Aku dan dia pernah menjadi sepasang kekasih. Menurutku, menjadi kekasihnya merupakan suatu kebanggan. Dia tampan, baik, dan humoris. Semua orang juga tahu bahwa aku dan dia pernah memiliki ikatan. Tapi lambat laun, dia berubah menjadi egois.

Terkadang jika marah, ia tidak ingat lagi bahwa ia mempunyai kekasih dan mengajak wanita lain untuk memuaskan nafsunya. Terkadang juga ia suka mabuk, dan aku sangat benci dengan yang namanya minuman keras. Tapi setelah melakukan semua itu, ia akan bertekuk lutut di hadapanku untuk meminta maaf. Aku dengan mudah memaafkannya begitu saja. Mungkin saat itu aku masih sangat bodoh untuk tetap mempertahankan hubungan kami.

Karena berkali-kali ia melakukan itu, akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, karena aku sudah tidak tahan lagi. Dan sejak saat itu pula, aku tidak pernah bertemunya lagi selama 4 tahun. Bahkan media pun tidak pernah lagi memberitakan tentang kabarnya. Sepertinya, cukup bagiku untuk menceritakan sedikit tentangnya.

Sejak dua tahun terakhir, kami mendengar kabar bahwa perusahaan Ayahnya terlibat dalam jaringan narkoba. Terlebih, ia sekarang telah bekerja sama dengan Johnny Borowsky, seorang penghianat negara. Tentu saja ini bukanlah misi yang mudah, karena di sisi lain perusahaan keluarga kami juga ikut terancam.

"Cath," tegur Aswin ketika ia masuk ke dalam ruanganku. Aku sedikit terkejut, karena aku terlalu fokus menatap layar laptop sehingga aku tidak sadar dengan kedatangannya.

"Ah you suprised me, As."

"Oh I'm sorry Cath."

"Kau sedang apa sampai larut malam begini?"

"Aku sedang melacak informasi terkait daftar nama yang kau berikan kemarin." Aswin tersenyum simpul, sembari berjalan mendekatiku.

"Apa kau sudah tau?"

"Tau apa?"

"Jacob Wallcot. Dia juga ikut bekerja sama dengan Johnny Borowsky."

"Iya, aku sudah membacanya tadi." Aku tersenyum kecut.

"Aku harap kau tidak memikirkannya lagi."

"Iya As, aku tau. Dia hanya masa laluku, jadi aku tidak perlu memikirkannya lagi." Aswin tersenyum lagi.

Aku terkejut ketika ia tiba-tiba menggenggam tangan kananku dan menuntunku untuk berdiri. Aku mencoba untuk fokus menatapnya, tapi yang ada aku jadi gugup.

Padahal aku dan dia sudah bertahun-tahun menjadi sahabat dan rekan kerja. Tapi, tetap saja aku selalu gugup ketika menatap matanya apalagi ia menggenggam tangan kananku seperti ini.

"Aku ingin bertanya sesuatu Cath, tapi kau harus menjawabnya."

"Kau mulai bercanda lagi, hemm. Cukup As!" Ia memang sering bercanda, dan kali ini aku tidak akan tertipu lagi. Aswin memang tipe cowok yang humoris. Terkadang, aku percaya dengan ucapannya.

"Aku serius!" Aku lihat rahangnya sedikit mengeras. Aku jadi takut untuk menjawabnya lagi.

"Ayolah As, kau...."

Darrr.....

Sebuah peluru yang entah darimana datangnya, berhasil menghancurkan lemari kaca di belakang kami. Sontak aku dan Aswin pun langsung menunduk. Aku membuka laci mejaku, dan mengambil dua buah pistol.

ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang