Part 42

2.7K 147 3
                                    

Key POV

Aku bangun lebih awal hari ini, karena aku akan menyelinap masuk ke kamar Adel. Aku berbaring di sisi kanan Adel dan memalingkan wajahnya untuk menghadapku.

Aku sudah tidak sabar melihat manik matanya lagi, dan memberikannya morning kiss. Aku mengelus setiap helai rambut coklatnya. Lembut dan wangi seperti biasanya, yang mampu membuatku mabuk.

Ia mulai bergerak menghadap langit-langit, menguap, menggosok kelopak matanya dengan punggung telapak tangannya, dan mengerjapkan matanya beberapa kali. Aku hanya memasang senyum simpul padanya.

"Bonjour," ucapnya sambil menguap dan mengerjapkan matanya lagi.

"Morning, Miss France," jawabku cukup lama.

Ia menutup kelopak matanya lagi, dan tersenyum simpul.

"Key!" ucapnya dengan nada terkejut dan langsung duduk di sudut kasur.

Aku hanya terkekeh melihat tingkahnya. Padahal aku sudah pernah tidur seranjang dengannya. Meskipun tidak melakukan apa-apa, tapi tetap saja ia selalu terkejut melihatku tidur seranjang dengannya.

"Aku sudah mengunci pintunya, lalu kenapa kau bisa masuk?" tanyanya heran.

"Kau lupa, bahwa ini adalah villa keluarga kami?" tanyaku balik sambil tersenyum simpul.

Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, sambil melihatku dengan pandangan mencurigaiku.

"Tenanglah, aku tidak lupa dengan janjiku," jawabku sambil tersenyum simpul.

Ia melepaskan silangan tangannya, dan menghembuskan nafasnya perlahan.

"Cepatlah kita menikah, jadi kau tidak perlu takut seperti itu. Dan juga, aku tidak sabar melakukan itu," godaku sambil menariknya ke pangkuanku.

Dia menatapku lekat-lekat, dan mengalungkan tangannya ke leherku, lalu tersenyum.

"Bukankah kau akan menikah dengan orang lain?" tanyanya dengan nada yang menantang.

Aku mengecupnya sekilas. "Tapi, tidak ada yang kuinginkan selain dirimu," ucapku yang membuat senyumnya mengembang.

Drtt drtt

Aku segera mengambil ponsel dari saku kemejaku.

"Hallo?"

"Ada apa, Taylor?"

"Maaf Tuan, telah mengganggu pagi Anda. Saya hanya ingin memberitahu bahwa Nona Lirya telah melakukan kekacauan."

"Lirya? Kenapa dia?" tanyaku terkejut. Aku melihat kedua alis Adel juga saling bertautan, menunggu berita dariku.

"Dia membawa beberapa wartawan ke depan kantor. Dan saat ini, Anda sedang menjadi topik pembicaraan yang hangat. Di beberapa sosial media yang lain juga, hashtag tentang Anda menjadi trending topik."

"Baiklah, aku akan segera kesana," ucapku lalu memutuskan sambungan telpon.

Aku memindahkan posisi duduk Adel dari pangkuanku.

"Ada apa, Key? Kenapa dengan Lirya?" tanyanya khawatir.

"Aku juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Sekarang, aku akan pergi ke kantor dulu. Aku janji akan kembali sebelum makan siang," jawabku lalu berjalan keluar dari kamarnya.

****

Sesampainya di kantorku, para wartawan segera menyerbu ke mobilku dan menyodorkan mic mereka. Semua bodyguardku pun segera menghalau mereka agar aku bisa leluasa berjalan ke dalam kantorku.

ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang