Key POV
Maaf aku tidak memberitahumu secara langsung. Karena aku tidak ingin mengganggu istirahatmu. Aku akan pergi ke suatu tempat, tapi sepertinya kau tidak perlu mencariku.
Dan ingat satu lagi! Jangan pecat Wendy dan Lucy, karena aku yang menyuruh mereka untuk membiarkanku pergi. Kalau kau pecat mereka, jangan harap kau bisa bertemu denganku lagi!
Get Well Soon :)
Aku melempar surat darinya ke atas tenoat tidurku. Dia pikir, dia bisa terbebas dariku. Bukan Key, kalau diam tanpa bertindak secepatnya. Aku harus segera mencari tau kemana dia pergi.
Aku menghubungi Thomas untuk memeriksa daftar keberangkatan malam ini, baik pesawat, kereta api, ataupun kapal. Siapa tau saja dia suka berlayar.
"Thomas, apa kau sudah mendapatkan daftarnya?"
"Sudah Key. Dia berangkat malam ini dengan tujuan ke Perancis, pesawatnya sudah lepas landas sekitar 10 menit yang lalu."
Tanpa mengucapkan terima kasih pada Thomas, aku langsung saja memutuskan sambungannya. Dan menghubungi bawahanku untuk segera mempersiapkan keberangkatanku malam ini dengan pesawat pribadiku.
'Lihat saja nanti Adel.'
***
Penerbangan selama 2 jam ini, membuatku merasa bosan. Di dalam pesawat aku hanya duduk, berbaring, menonton tv, dan itu semua sangat membosankan.
Aku memilih untuk mengendarai sendiri mobil sportku yang kubawa langsung dari inggris, meskipun lenganku masih terasa sakit. Dan tidak lupa, aku segera mencari keberadaannya melalui GPS ku.
'Nice!'
Ternyata ia belum pergi jauh dari bandara ini. Ia masih berada di sekitar bandara ini. Aku terus mengikuti arah jalan yang ditunjukkan GPS ku. Dan akhirnya aku menemukannya.
Ia sedang duduk sendiri di halte. Aku hanya memandanginya dari kejauhan, meskipun suasana disini cukup gelap tapi aku tetap saja bisa melihatnya. Aku sengaja untuk tidak bertemu langsung dengannya. Jika dia tau bahwa aku menyusulnya, pasti dia akan melarikan diri.
Tapi, jika aku tak menemuinya sekarang, pasti dia akan hilang lagi. Aku pun segera keluar dari mobilnya dan menuju tempatnya duduk. Tanpa menegurnya lebih dulu, aku langsung menarik tangannya. Ia tersentak kaget ketika melihatku, lalu diam sejenak menatap mataku. Oh, aku sangat merindukan tatapan matanya.
"K..Key?"
"Kau pikir, kau bisa lari dariku, he?"
Aku segera membuka pintu mobilku dan menuntunnya untuk duduk lalu memasangkannya sabuk pengaman. Ia terlihat pasrah dengan sikapku. Seperti itulah yang aku inginkan.
Selama perjalanan menuju rumah sakit tempat ibunya dirawat, dia memilih untuk diam. Aku sendiri, jadi canggung untuk berbicara dengannya. Aku tersenyum ketika aku mengingat ia mengatakan "I Love You" padaku. Aku ingin mendengarnya lagi.
Kulihat ia sibuk memainkan jarinya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti sedang gugup. Aku pun menggenggam tangannya. Tangannya sangat dingin dan berkeringat.
"Kenapa kau gugup?"
"Tidak, aku tidak gugup." Ia mencoba menarik tangannya dari genggamanku, tapi aku semakin mempererat genggamanku.
Cup..
Aku mencium punggung tangannya. Ia sedikit tersentak, bisa kurasakan ketika ia mengeratkan genggamannya.
Tak lama kemudian, kami berdua tiba di depan rumah sakit tempat ibunya dirawat. Aku menyuruhnya turun terlebih dulu, sedangkan aku masih mencari tempat untuk memarkirkan mobilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN MY HEAD | 7 (NEW VERSION)
RomanceSPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI BOLEH, JIPLAK JANGAN Cerita yang sama, hanya judul saja yang berbeda ^^ *** Seorang CEO yang merang...