5.30
Aku menggeliat di balik selimut tebalku, "Sudah pagi..." ucapku pelan. Bergegas aku turun dari ranjang langsung menuju ke kamar mandi.
"Segarnyaaaa..." mandi pagi dengan air dingin memang sangat menyenangkan. Mampu membangkitkan kembali semangatku, dan menghapus jejak kesedihan semalam.
Aku mematut tubuhku di depan cermin dan mengikat rambutku seperti kemarin. Tak lupa ku kenakan kaca mata full frame pemberian Bunda. Setelah semua siap, aku mengambil tas sekolahku diatas meja belajar dan bergegas menyiapkan sarapan.
Hanya ada aku sendirian di apartemen ini, hanya sesekali aunty Meg dan uncle Tommy datang ke sini. Sebenarnya aunty Meg sudah pernah mengajakku untuk tinggal bersama dengannya dan uncle Tommy. Namun dengan berat hati aku menolaknya, aku lebih memilih tinggal di apartemen dan mengurus diriku sendiri. Sesungguhnya aku tidak ingin merepotkan aunty Meg dan uncle Tommy, mereka sudah sangat baik kepadaku.
Semangkuk sereal menemani sarapan ku... pagi ini rasanya aku tidak begitu lapar sehingga kurasa sereal ini sudah cukup untuk mengganjal perutku hingga siang nanti.
Pukul 6.45...
Aku berjalan keluar dari apartemen menuju halte yang letaknya tidak begitu jauh. Jarak apartemen dan sekolah bisa ditempuh dalam waktu tiga puluh menit menggunakan bus. Uncle Tommy sengaja memilihkan ku sekolah yang dekat dengan apartemen.
**********
"Morning Valerie..." Tiba tiba Lizi sudah ada di sampingku saat aku berjalan melewati koridor gedung biru.
"Astaga Lizi, kau mengagetkanku..." aku memegang dadaku dan merasakan jantungku berdetak cepat... "Morning too Lizi..." aku tetap membalas sapaan Lizi.
Kami berjalan menuju kelas dengan tangan Lizi merangkul erat lenganku. Aah, Lizi memang begitu manis, aku sangat nyaman berada di dekatnya.
"Val, bagaimana jika istirahat nanti kamu menemaniku ke perpustakaan?? Aku ingin mencari beberapa referensi untuk praktek kimia..." ajak Lizi.
"Boleh... " aku langsung mengiyakan permintaan Lizi.
Teeeeett teeeeett
Aku dan Lizi langsung menuju perpustakaan saat mendengar bel berbunyi. Perpustakaan itu terletak di belakang bangunan sekolah, di sampingnya ada sebuah taman dengan rerumputan hijau dan sebuah kolam kecil. Beberapa pohon yang rindang tumbuh di sekitar taman itu.
"Kapan kapan aku ingin bisa ada di sana..." batinku sesaat sebelum masuk ke dalam perpustakaan.
Ruangan yang aku masuki ini sungguh luar biasa... banyak sekali rak buku di dalamnya... di tengah tengah ruangan ada sebuah meja bundar yang besar dengan beberapa kursi mengelilinginya.
Di sudut sudut ruangan ada tempat untuk membaca dengan konsep lesehan. Rasanya aku akan betah berlama lama di dalam sini.
"Ke sana yuuk Val..." Lizi mengajakku ke salah satu sudut ruangan. Kami melepaskan sepatu dan duduk lesehan di atas karpet berbulu.
"Gimana, tempatnya asik kan Val??" Tanya Lizi.
"Yuuupp..." aku sangat setuju dengan Lizi.
"Nah, di seberang sana itu kumpulan buku buku fiksi, novel, sastra atau sejenisnya... di sini untuk buku buku science atau yang berhubungan dengan jurusan IPA... sedangkan yang di belakang itu penunjang jurusan IPS... " Lizi menjelaskan panjang lebar seperti seorang tour guide. Aku hanya mengangguk anggukan kepala ku.
"Okeee, aku mau cari buku untuk praktek nanti... " Lizi berdiri meninggalkan ku menuju jajaran rak besar di dekat tempat kami duduk.
Sambil menunggu Lizi aku memutuskan melihat lihat novel yang menjadi koleksi perpustakaan ini.
Hm, banyak sekali koleksinya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Valerie (END)
Novela Juvenil#1 teenage 12/9/2018 #202 teenfiction 12/9/2018 #9 youngadult 20/05/2018 Valerie Adams & Jonathan Alexander Saling jatuh cinta pada pandangan pertama di caffetaria sekolah. Terpisah selama empat tahun akibat kecelakaan yang mereka alami beberapa jam...