Part 22

2.5K 129 0
                                    

[ Author ]

Nathan masih duduk bersandar di sofa yang terletak di sudut kamar. Ia memandangi lekat lekat wajah Valerie yang masih meringkuk di balik selimut. Kelelahan tersirat di wajahnya... kesedihan ini pasti sangat menguras tenaga lo Val...

Dengan perlahan Nathan berjalan keluar dari kamar Valerie, ia mengambil ponselnya dan mencari sebuah contact number milik Luis.

Tuuuuutt tuuuuutt tuuuuutt

"Hallo Than..."

"Pap... hmm, mungkin malam ini Nathan tidak pulang... Nathan menemani Valerie di apartemennya..."

"Oh, okeee kalau begitu... bagaimana dengan keadaan Valerie sekarang??"

"Dia masih terpukul pap..."

"Jaga Valerie baik baik Than... sampaikan salam papah untuknya... oia, apakah kalian sudah makan??"

"Belum pap... Valerie masih tidur... tapi sebentar lagi Nathan akan memesan makanan di luar..."

"Tidak usah Than, biar papah suruh Jaka mengantar makanan untuk kamu dan Valerie... kebetulan si mbok masak banyak untuk malam ini... kamu kirimkan saja alamat apartemen Valerie..."

"Okee pap... terimakasih banyak... dan pap, tolong suruh Jaka membawakan pakaian ganti untuk Nathan..."

Tuuuuuuttt

Nathan segera mengirimkan alamat apartemen Valerie kepada ayahnya.

"Than..." Nathan berbalik dan terkejut mendapati Valerie sudah berdiri di ambang pintu.

"Lo kebangun yaa ??" ia menarik tangan Valerie dan mengajaknya duduk di sofa ruang tamu... "Lo pengen sesuatu??" Tanya Nathan.

"Gak Than..." Valerie mengedarkan pandangannya ke seluruh apartemennya, lampu lampu sudah menyala menerangi setiap ruangan, "Udah malam yaa Than??"

"Iyaaa... ini udah jam 6 lewat... udah hampir 7 jam lo tidur..."

Valerie menyenderkan kepalanya di sofa dan memandang kosong langit langit apartemennya.

"Val... bagaimana keadaan lo sekarang??" Tanya Nathan pelan. Valerie masih tetap terdiam di posisinya itu.

"Lo udah laper??" Tanyanya lagi.

"Tadi gw bicara sama papah di telfon, dia nitip salam untuk lo..."

"Papah juga akan mengirimkan makanan buat kita... sebentar lagi Jaka pasti tiba..."

Entah apa yang sedang Valerie pikirkan... Nathan tidak tau apakah gadis itu mendengar seluruh perkataannya tadi atau tidak.

"Sebaiknya lo mandi Val, sambil menunggu makanan yang dikirim papah..."

"Gw siapin air panas yaa buat lo mandi..." Nathan berdiri dari duduknya.

"Than... terimakasih..."

Nathan tersenyum mendengar kata kata Valerie.

**********

Tok tok tok

Nathan membuka pintu apartemen, ada Jaka di luar sana. Ia membawakan beberapa kotak makan berukuran besar. "Dan ini pakaian den Athan... " Jaka kemudian menyerahkan sebuah paper bag pada Nathan.

"Makasih mas Jaka..."

Kotak makanan di tangan Nathan terasa berat, entah berapa banyak makanan yang dikirim oleh Luis untuk dirinya dan Valerie.

Dengan cekatan Nathan memindahkan makanan dari dalam kotak ke atas piring yang sudah di susunnya di atas meja makan.

Tumis brokoli, ayam mentega, cumi asam manis... makanan buatan si mbok itu benar benar menggugah selera makan Nathan.

Hey Valerie (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang