Akhirnya saat ini aku bisa merasakan duduk di taman yang terletak di samping perpustakaan. Saat bel istirahat berbunyi Nathan mengajakku ke sini. Saat ini ia dan Lizi sedang membeli makanan di caffetaria.
"Bahu lo udah gak apa apa Val??" Tanya Bastian.
"Hm, memarnya udah sedikit berkurang... cuma masih sakit ajaa... "
"Sekenceng apa sih lo tabrakan sama si Ken itu??" Bastian menggeser duduknya menjadi di hadapanku.
"Entah... yang pasti saat itu aku memang sedang berlari... mungkin Ken juga sedang terburu buru jadinya kami bertabrakan..."
"Lo tau gak Val?? Di kelas tadi si Nathan uring uringan gak karuan... dia khawatir banget sama lo... dan dia juga khawatir kalo si Ken bakal nemuin lo lagi..." ujar Cristof sambil mengunyah keripik di tangannya.
"Aah tadi gw mah lebih milih si Nathan kaga usah balik kelas daripada dia berisik terus sepanjang jam pelajaran mr Robin... gw jadi makin gak ngerti ajaa ama materi yang dikasih mr Robin... semuanya gara gara si Nathan... untung ajaa tuh anak gak sampe di timpuk pake spidol..." Bastian mendengus kesal sambil melempar kerikil ke dalam kolam.
Aku tertawa mendengar apa yang Bastian dan Cristof katakan... aku membayangkan kelakuan Nathan dikelasnya seperti yang di ceritakan kedua temannya itu.
"Tapi gw salut sama Nathan, dia sebegitu pedulinya sama lo... sebelumnya dia gak pernah kayak gini..." senyum di wajah Bastian menghilang berganti dengan raut wajah serius.
"Benarkah??" Aku menatapnya tak percaya.
"Seumur umur kita bertemen sama Nathan dia emang belom pernah deket sama cewek mana pun... yang ngedeketin dia sih banyak, tapi gak ada satu pun yang di tanggepin..." jawab Cristof.
"Padahal kalian baru berkenalan kemarin tapi sikap Nathan sudah seperti ini banget..." lanjutnya.
"Bisa dibilang, lo tuh cewek pertama yang bisa sedeket ini sama Nathan..." kata Bastian.
Dadaku berdebar mendengar penuturan Bastian dan Cristof... benarkah semua ituu??
Nathan dan Lizi datang membawa banyak sekali makanan untuk kami semua. Dan akhirnya kami pun menghabiskan jam istirahat di tempat ini.
Beberapa kali aku mencuri pandang ke arah Nathan yang duduk di sebelahku. Nathan telihat mempesona... cara bicaranya... cara tertawanya... semuanya mampu menyedot perhatianku.
Aku seperti mengenal Nathan dengan baik, padahal kenyataannya baru kemarin kami berkenalan.
Sebelum waktu istirahat berakhir Lizi mengajakku kembali ke kelas. Kami berlima berjalan beriringan. Saat kami hampir mencapai koridor lantai dua, seseorang menghadang langkah ku dan Lizi.
"Hai Valerie..."
"Kamu..." aku menatap sosok yang berdiri di hadapanku.
**********
[ Nathan ]
"Hai Valerie..."
Gw terbelak melihat Ken berdiri di hadapan Valerie. Apa apaan dia??
"Kamu..." Valerie menatap Ken dengan tatapan heran.
"Hm, aku Keano Antoine, panggil saja Ken..."
Si brengsek itu mengulurkan tangannya kepada Valerie... tapi gw lihat Valerie hanya terdiam tidak membalas salam perkenalan itu...
Mampus lo Ken... gw tertawa geli melihat raut wajah Ken.
"Aku mau minta maaf tentang yang tadi pagi... aku bener bener gak sengaja... oh iya bahu kamu gimana??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Valerie (END)
Novela Juvenil#1 teenage 12/9/2018 #202 teenfiction 12/9/2018 #9 youngadult 20/05/2018 Valerie Adams & Jonathan Alexander Saling jatuh cinta pada pandangan pertama di caffetaria sekolah. Terpisah selama empat tahun akibat kecelakaan yang mereka alami beberapa jam...