[ Valerie ]
Drrrttt
Sebuah chat whatsapp masuk di ponsel ku.
Nathan Alexander
💬 Val... gw di lobby apartemen lo sekarang
Haaaahh?? Nathan di lobby?? Ngapain dia di situ??
💬 Serius??
💬 Yuupp
💬 Ngapain Than??
💬 Jemput lo
Mataku kembali membelak membaca chat Nathan
💬 Tunggu... give me 10 minutes
💬 👌
Aku cepat cepat menghabiskan sarapanku dan bergegas menuju lobby.
Ting
Pintu lift terbuka, aku mengedarkan pandanganku mencari Nathan.
Itu dia... aku berlari menghampiri Nathan yang sedang duduk di sebuah sofa yang ada di sudut lobby. Nathan yang menyadari kedatanganku langsung berdiri dari duduknya.
"Hey, jangan lari lari kayak gitu..." ia mengambil tas yang ada di bahu kanan ku.
"Eh..." aku terkejut melihat tasku sudah berada di tangan Nathan.
"Ayoo..." Nathan menarik lenganku, "Tunggu, kamu gak bawa helm??" Aku gak melihat Nathan menenteng helm atau... tas sekolahnya.
"Gak..." jawabnya singkat sambil kemudian menarik tanganku pelan.
Nathan... pagi pagi kamu udah bikin aku blushing...
Aku menurut saja ketika Nathan membawaku menuju sebuah mobil jazz berwarna merah. Ia membukakan pintu mobilnya untukku.
Jantungku seperti diajak berolah raga pagi saat melihat tubuh gagah Nathan berjalan mengitari mobil.
Entah hanya perasaan ku saja atau memang dia pagi ini terlihat... berbeda.
Nathan masih menggunakan seragam putih dengan dasi biru donker yang terpasang asal asalan. Kancing kemeja bagian paling atas dibiarkannya terbuka. Celana skiny hitamnya terlihat pas di kakinya yang jenjang itu.
Aku terus saja memperhatikan Nathan hingga dia masuk ke dalam mobil. Aroma parfum Nathan seketika memenuhi mobil membuat duduk ku sedikit gelisah.
"Lo kenapa, Val??" Tanya Nathan menyadari keanehan pada sikapku.
"Gak apa apa..." aku memalingkan wajahku ke jendela menghindari tatapan tajam mata Nathan.
"Val..." Nathan malah menyentuh tanganku, membuatku semakin gelisah saja. Tiba tiba Nathan mencondongkan tubuhnya di depanku... kini hampir tidak ada jarak diantara kami, aku dengan leluasa bisa mencium aroma maskulin milik Nathan.
Aku menahan nafasku saat Nathan menarik setbelt yang ada di sampingku. Aku bisa merasakan bulu kudukku berdiri saat kulitku bersentuhan dengan lengan Nathan.
Mobil Nathan mulai meninggalkan apartemen dan pelan pelan aku mulai menenangkan diriku.
"Lo udah sarapan??" Tanya Nathan sambil tetap fokus pada jalanan di depannya.
"Udah..."
Nathan mengangguk anggukkan kepalanya mendengar jawabanku.
"Hm Than, kenapa sekarang kamu bawa mobil?? Memangnya motor kamu kemana??" Tanyaku penasaran.
"Motor ada di rumah... gw pengen bawa mobil biar lebih enak kalo mau nganter lo ke rumah sakit..."
"Dan gw gak pengen paha lo itu jadi santapan mata mata liar yang ada di jalanan pas kita lagi naik motor..."
Reflek aku memandang wajah Nathan saat ia mengatakan kalimat itu. Nathan hanya melirik ku sekilas dari sudut matanya.
Aku menunduk malu... Nathan selalu saja bisa membuatku memerah seperti ini...
**********
[ Author ]
Semua orang yang ada di parkiran menatap tajam ke arah Nathan dan Valerie saat keduanya turun dari mobil. Ditambah lagi saat Nathan membawakan tas Valerie di pundaknya, mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian.
Nathan mengantarkan Valerie sampai depan kelasnya. Ia berjanji akan menemani Valerie istirahat nanti dan mengantarkan gadis itu ke rumah sakit seperti kemarin.
"Woooww... selamat bro, lo jadi tranding topic pagi ini..." Cristof menepuk pundak Nathan saat ia sampai di bangkunya.
"Apaan sih lo??" Nathan melempar tasnya ke bangku dan duduk di atas mejanya.
"Pagi pagi lo udah buat geger satu sekolahan ini..." Bastian menimpuk Nathan dengan kertas.
"Oh yaaa??"
"Yaiyaa lhaaa... Jonathan Alexander, si jomblo akut... most wanted numero uno... terlihat turun dari mobilnya bersama seorang gadis manis..." gaya Cristof terlihat seperti host sebuah tayangan gosip di tivi. Bastian dan Nathan tertawa bersamaan melihatnya.
"Udah ada kemajuan yaa?" Tanya Bastian.
Nathan tersenyum sambil memainkan alisnya, "Yaa seperti yang kalian liat..."
"Salut gw sama lo... gerak cepat gak kebanyakan mikir..." kata Bastian lagi.
"Kayak yang lo bilang dulu Bas, gw cuma berusaha jadi diri gw sendiri... gw juga gak nyangka kalo progres nya kayak gini..."
"Pertahanin Than..." Bastian memberikan semangat pada Nathan.
**********
Kini, setiap hari Nathan selalu menjemput Valerie di apartemennya dan juga mengantar gadis itu ke rumah sakit setiap pulang sekolah.
Nathan bisa merasakan bahwa Valerie sekarang sudah membuka hatinya. Kebersamaan mereka membuat perasaan cinta diantara keduanya tumbuh subur.
Namun sampai sejauh ini Nathan belum ingin mengutarakan perasaannya pada Valerie. Ia ingin menunggu waktu yang tepat... Nathan tidak mau terburu buru. Ia begitu menikmati kebersamaannya dengan Valerie sekarang, tanpa Nathan sadari bahwa Valerie bisa kapan saja berpaling darinya.
••••••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Valerie (END)
Novela Juvenil#1 teenage 12/9/2018 #202 teenfiction 12/9/2018 #9 youngadult 20/05/2018 Valerie Adams & Jonathan Alexander Saling jatuh cinta pada pandangan pertama di caffetaria sekolah. Terpisah selama empat tahun akibat kecelakaan yang mereka alami beberapa jam...