Ruangan itu masih diliputi oleh orang-orang yang mengkhawatirkan gadis yang sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit tersebut.
Di tubuhnya terpasang selang infus, tabung oksigen, kepala dan tangan kanannya di perban.
Keadaannya sangat mengenaskan sekaligus menyedihkan.
Hanya ada suara elektrokardiograf (EKG), yang menampilkan irama dan frekuensi detak jantung gadis itu.
Keheningan menyelimuti ruangan putih tersebut.
Lelaki muda itu masih setia menggenggam tangan gadisnya yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
Sudah dua puluh satu hari ikut hari ini gadis itu tidur nyenyak di ranjang rumah sakit tanpa pernah terbangun sekalipun.
Seakan-akan ia tidak peduli dengan perasaan orang-orang yang sedang mengkhawatirkannya saat ini.
🎬🎥
Penyesalan memang selalu datang di akhir.
Kesalahan. Ya, hanya karena kesalahan di masa lalu membuatnya menyesal sekarang.
Hal yang baru disadarinya sekarang. Bodohnya dia, kenapa baru menyadarinya saat takdir ingin menjemput gadis itu.
Ia berjanji tak akan melepasnya, lagi. Ia sudah bersumpah tentang itu.
Ia sudah bersumpah kepada angin yang menderu, api yang berkobar, cakrawala yang membentang di angkasa, dan kepada dirinya sendiri.
Walaupun jika terbangun nanti gadis itu melupakannya, ia tak akan melepasnya begitu saja sampai......sampai tiba saatnya nanti.
Hanya pilu, penyesalan dan kekosongan yang dapat ia rasakan saat ini.
Haiii haiii.... Ini cerita baru aku, udah dipublish
Semoga suka 😄👍
Jangan lupa di Vote dan di Comment ya 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanka
Teen FictionSulit dipercaya! Seorang Vanka rela menjadi cupu atau fake nerd hanya untuk mengejar Lexi--cowok yang telah merebut seluruh perhatian Vanka. Apakah Vanka tahan untuk terus berpura-pura (?) mengingat sifatnya yang biasanya bar-bar. Yang dulunya...