"Gue pikir lo bohong, kalo lo ketemu camer lo, yam!" celetuk Gio.
"Lo pada kagak percayaan sih sama gue. Gue anak baik-baik mana pernah bohong. Bohong itu dosa!" ucap Vanka sok.
"Njir Van, lo gak cocok ngomong gitu!" Gio tertawa sambil memukuli meja.
"Diem ah, ntar kecoret lagi!" Vanka berusaha secepat mungkin menyalin PR dari Gio.
"Lo bilang lo udah siap PR. Tapi nyatanya? Lo udah bohong tuh!" ucap Gio.
"Gue emang udah siap kok! Udah siap soalnya, semalam kan gue bilang udah siap doang. Bukan udah siap jawabnya"
"Ngomong-ngomong lo sampe kapan les sama Lexi?" tanya Dirga.
"Yaah, gak tau. Katanya sih sampai nilai gue naik atau gue udah pinter" jawab Vanka, Vanka menutup pulpen dan buku PR-nya.
"Sampai Shawn Mendes jadi pacar lo pun, gak bakal lo kayak gue" Dirga tersenyum bangga sedangkan Gio terbahak.
"Taik ayam lo! Bukannya support gue, lo malah jatuhin gue!" Vanka memukul kepala Dirga dengan buku PR-nya.
Pluk!
"Udah ah, gue mau ngumpulin PR dulu"
🎬🎥
"Gio, sembilan puluh!" Bu Ross membagikan kertas ulangan dua hari lalu.
"Lexi, sembilan puluh delapan!" Semua bertepuk tangan saat nilai Lexi disebutkan.
"Dirga, delapan puluh tujuh!" Dirga maju sambil menepuk dadanya bangga.
"Huuuuu, baru segitu aja udah belagu!" celetuk salah satu dari mereka.
"Biarin!" ucap Dirga pergi mengambil kertasnya.
"Vanka" semua hening, ingin mendengar apakah nilai Vanka tetap atau naik.
"Pasti nol lagi"
"Dapet tiga puluh tujuh kayaknya hahaha"
"Dia kan udah les tuh sama Lexi, jadi kayaknya dia dapet lima puluh deh hahaha"
"Pasti merah tuh nilainya, gak mungkin bisa diatas lima puluh!"
Vanka mendengarnya tapi ia diam saja, sudah terbiasa.
"enam puluh dua" lanjut Bu Ross, semua melongo mendengarnya.
Vanka pun masih belum percaya. "AAAAAAAAA SERIUS?! GUE DAPET ENAM PULUH DUA?!" Vanka berlari ke depan dengan teriakan heboh.
Di bangkunya, Lexi tersenyum tipis. Dalam hati, Lexi berbangga diri akhirnya bisa membuat nilai Vanka naik, ya walaupun sedikit.
"Makasih buuuuuu!" Vanka memeluk Bu Ross bahagia.
"Jangan senang dulu, nilai kamu tuh belum mencapai KKM" peringat Bu Ross.
"Yaahh, ibu bikin aku down aja" Vanka melepaskan pelukannya.
"Hmm bagus sekali Vanka, tingkatkan lagi ya! Berterima kasihlah pada Lexi ya" ucap Bu Ross. "Oke bu"
Vanka kembali ke bangkunya sambil bertos ria dengan Gio dan Dirga.
🎬🎥
"Makasih" ucap Vanka saat mereka sudah sampai di perpustakaan.
"Hm" Masih sama, Lexi masih dingin padanya.
"Sekarang belajar apa?" tanya Vanka, sambil mengambil alat tulisnya.
"Bahasa Inggris" jawab Lexi. "Gue bakal jelasin Tenses ke lo, kita bakal pelajarin ini pelan-pelan" lanjut Lexi, ia mengeluarkan kamus berukuran sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanka
Teen FictionSulit dipercaya! Seorang Vanka rela menjadi cupu atau fake nerd hanya untuk mengejar Lexi--cowok yang telah merebut seluruh perhatian Vanka. Apakah Vanka tahan untuk terus berpura-pura (?) mengingat sifatnya yang biasanya bar-bar. Yang dulunya...