15

968 46 2
                                    

Kau tenang saja, aku disini.
Aku milikmu, meski kau bukan milikku.

       Sudah pukul dua pagi tapi Vanka masih saja menatap kosong langit malam di balkon kamarnya.

      Ia masih kepikiran dengan kejadian tadi siang. Dia dibully untuk yang pertama kalinya. Tidak, ia tidak depresi atau semacamnya.

    Vanka juga teringat tentang nasib asmaranya, haruskah ia berpindah hati? Ah, tentu saja tidak. Vanka termasuk salah satu orang yang setia.

     Tapi bagaimana mungkin ia akan bertahan jika Lexi tak menunjukkan sedikit pun sikap welcome padanya.

    "Cinta itu harus kuat dalam bertahan. Tapi apa iya gue bisa atau enggak bertahan disebuah ketidak mungkinan kayak gini?" batinnya, tertawa miris.

   Mungkin jika tidak ada program les, Lexi tak akan mau berbicara bahkan berdekatan dengan Vanka. Baginya Vanka adalah virus yang harus dijauhi.

   Sungguh sangat berterima kasihlah ia pada bu Ross.

      Vanka menatap langit gelap tanpa bintang yang seakan ikut berduka atas kejadian yang menimpa dirinya, langit tak ingin bersinar terang.

     Air muka Vanka keruh, berusaha berpikir siapa yang melakukan itu padanya.

     Dia hanya diam, namun pikirannya sibuk berkecamuk atas masalah-masalah hidupnya.

   Ponsel Vanka bergetar, dia mengambilnya dan melihat pesan dari Gio.

Gio :
Anak-anak harusnya udah tidur jam segini

    Vanka bingung, darimana Gio tahu bahwa dirinya belum tidur?

Vanka :
Lo tau dari mana?

Gio :
Gue tadi lewat dari apartment lo mau nganterin nyokap ke bandara

Vanka :
Oh, yaudah lo tidur gih!

Gio :
Harusnya gue yang bilang gitu, gak baik cewek suka tidur lama-lama, mending suka sama aku aja

Vanka :
😂😂 gombalan lo receh! Yaudah gue tidur dulu ya

Gio:
Mimpiin gue ya, yam

Vanka :
Males, gue maunya Lexi 😝

Gio :
Yaah, lo mah gitu yam 😩

Gio :
Have a nice dream ayamku 😘
     Vanka tersenyum melihat pesan dari Gio.

    Dia tak membalas lagi pesan Gio, karena dia tahu jika nanti pesannya akan terus berlanjut bahkan sampai pagi.

     Vanka mencari nomor Lexi dan mengirim sesuatu padanya.

To Lexi :
Lo udah tidur? Haha pastilah. Gue gak bisa tidur padahal udah pagi, gue cuman mau nawarin ke lo. Lo mau masuk gak kemimpi gue lagi? Walau cuman mimpi tapi gue selalu seneng lo sering masuk mimpi gue. Good night 😚

     Vanka tersenyum sendiri melihat pesan yang dikirimnya pada Lexi. Walau kemungkinan nol koma dua persen Lexi akan membacanya, namun tak apa.

     Vanka pun menutup pintu balkon kamarnya, meletakkan ponselnya di nakas, dan mulai berbaring untuk segera tidur memimpikan Lexi.

🎬🎥

   Vanka berjalan santai di koridor, suasana sekolah masih sepi. Tak jauh dari tempatnya Vanka melihat Lexi yang sedang berdebat dengan Chyra.

VankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang