Laki-laki itu berjalan di antara para pria tua dari jajaran direksi. Dia hanya mendengarkan obrolan bisnis yang tidak ada habisnya. Jaehyun menguap, lama-kelamaan hidupnya begitu terasa membosankan kalau terus bergaul dengan bapak-bapak ini. Kemudian menoleh ke belakang, mendapati Yuju yang berdiri agak jauh darinya. Memberikan isyarat pada wanita itu kalau ia ingin segera kabur dari situ.
Wanita yang seumuran dengannya itu menggeleng dan memelototinya. Jaehyun memang begitu, dia masih saja bertindak seenaknya sendiri. Jaehyun kembali menatap depan, meruntuki kenapa dia punya seorang sekretaris galak macam Choi Yuju.
Rombongan pria itu sampai di lorong lantai lima gedung Shinhan Holdings. Beberapa karyawan yang berada di sana menundukkan kepala mereka, memberikan hormat kepada atasan yang lewat. Kemudian mereka sampai di salah satu sudut dimana elevator berada. Menunggu elevator di depan mereka terbuka.
Dan setelah gerombolan pria tua itu bersama ayahnya masuk ke dalam elevator, barulah Jaehyun merasa lega. Dia berdiri dengan Yuju yang masih ada di belakangnya. Wanita itu mengikutinya sampai ke dalam ruangan kerjanya.
"Kali ini kau selamat, Jae," kata Yuju sambil berkacak pinggang.
"Ya, lagipula tidak penting juga kalaupun mereka membahas aku," bantah Jaehyun yang duduk di kursinya.
"Sekali lagi kau membuat masalah, maka kau akan mati."
Jaehyun memutar bola matanya. Choi Yuju kadang terlalu berlebihan. Ayolah, dia juga sama mudanya dengan Jaehyun. Mereka bahkan seumuran. Yuju pasti tahu bagaimana kehidupan anak muda. Bebas dan bersenang-senang tanpa batas. Jaehyun juga mulai bosan dengan ancaman Yuju yang selalu dianggapnya sebagai angin lalu.
Yuju mengecek ipad yang ada digenggaman tangannya. Mengutak-atik sebentar benda persegi itu, kemudian mulai mengomel lagi pada Jaehyun.
"Aku tidak mau lagi mengurusimu kalau kau membuat skandal lagi. Lebih baik aku mengundurkan diri dari Shinhan daripada bekerja untuk atasan bebal macam dirimu."
Jaehyun hanya tertawa. Gadis itu mengalahkan ibunya kalau sudah mengomelinya. Ceritanya akan panjang dan tidak ada habisnya. Sampai dia kadang heran sebenarnya siapa yang berperan sebagai bos di sini.
"Kau pasti masih ingat, kau digaji untuk itu."
"Kalau ayahmu tidak memohon padaku untuk bekerja denganmu, aku tidak akan mau, Jae. Jadi berhentilah menyusahkan aku dengan skandal-skandalmu dan putri tuan CEO AB Group."
Jaehyun tertawa dalam hati. Skandal apa sih, Jaehyun bahkan tidak menganggap serius itu semua. Hanya karena dia dan Kim Jiho pergi ke pesta anniversary perusahaan keluarga Lee Taeyong dan sialnya para wartawan bodoh itu memergoki mereka. Yuju saja yang terlalu panik dan berlebihan karena takut gosip-gosip di luar sana akan menjatuhkan Shinhan. Toh, Jaehyun memang tak memiliki hubungan apapun dengan Jiho.
"Pukul dua siang nanti kau ada meeting dengan perwakilan dari Singapore," ujar Yuju sebelum gadis itu melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar ruangan Jaehyun. Sedangkan Jaehyun hanya menggumam sambil memainkan ponselnya.
Yuju masih bisa meredam rasa jengkelnya kali ini. Jaehyun itu terlalu keras kepala untuk dibuat jadi manusia lurus. Yuju sampai beberapa kali merasakan pusing kepala karena tekanan darahnya pasti naik, mungkin sepuluh tahun lagi dia akan kena stroke atau penyakit jantung jika terus-terusan seperti ini. Dan orang pertama yang akan dia tuntut adalah bosnya, Jung Jaehyun.
*
*
*
![](https://img.wattpad.com/cover/87805397-288-k302090.jpg)
YOU ARE READING
Meant To Be
Fiksi PenggemarNo matter how impossible, unattainable, or unimaginable something may seem, if it's mean to be, it will be. meant to be. destined to exist. fated to be something. © chielicious, 2016