[16]

2.1K 259 39
                                    

Tidak banyak yang mereka lakukan setelah selesai makan malam. Chaeyeon akan membereskan meja makan dan mencuci piring sementara Jaehyun biasanya nonton bola atau baca buku di ruang tengah, dan kadang Jaehyun membantu Chaeyeon melakukan pekerjaan istrinya.

Kali ini setelah selesai makan malam, Jaehyun langsung bergegas mengambil macbooknya, duduk di ruang tengah sambil membolak-balik beberapa proposal yang ia bawa pulang dari kantor. Besok ia harus menghadiri rapat bulanan dengan petinggi Shinhan. Karena ia sudah janji pada Chaeyeon untuk pulang bersama, jadi Jaehyun tidak bisa lembur di kantor dan membawa pulang pekerjaannya ke rumah. Ia memang jarang seperti ini tapi mau bagaimana lagi ia punya tanggung jawab dalam pekerjaannya. Dan terima kasih pada Yuju yang sudah banyak membantunya.

Chaeyeon menghampiri Jaehyun yang duduk di lantai dengan macbook yang menyala menampakkan powerpoint pada layarnya. Kemudian wanita itu meletakkan secangkir kopi dan setoples cookies agak jauh dari dokumen-dokumen milik Jaehyun di atas meja.

"Butuh bantuan?" kata Chaeyeon yang duduk di atas sofa sebelah Jaehyun.

"Thank you so much, honey, tapi aku hanya perlu memeriksa laporan pertanggungjawaban bulan ini sebentar dan membuat dokumen presentasi," jawab Jaehyun.

"Oke, biar aku temani di sini saja kalau begitu." Dan Jaehyun menjawabnya dengan anggukan beserta senyuman dan dua lesung pipit manis favorit Chaeyeon.

Pada akhirnya Chaeyeon memilih duduk sambil membaca novel di samping Jaehyun yang sedang serius menekuni pekerjaannya. Pukul sebelas tepat saat Chaeyeon melirik ke arah jam dinding, ia mulai bosan dan mengantuk. Berkali-kali ia menguap, tapi tidak enak dengan Jaehyun karena ia sudah bilang akan menemani Jaehyun.

"Tidur duluan sana," ujar Jaehyun tiba-tiba. "Aku tahu kamu sudah mengantuk."

"Aku bilang akan menemanimu di sini."

"I'm okay. Jangan membantah, ini perintah suamimu," Jaehyun yang terkekeh sambil mendorong kaki Chaeyeon agar gadisnya naik duluan dan tidur. Ia tahu Chaeyeon harus bangun pagi besok.

Chaeyeon menurut dan beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mereka berdua di lantai atas. Mungkin sudah satu jam ia berusaha memejamkan mata. Tadi Chaeyeon merasa sangat mengantuk, tapi setelah berbaring begini ia malah tidak bisa tidur dan kepikiran Jaehyun di bawah. Berkali-kali ia mengubah posisi tubuhnya dan memejamkan mata hingga melakukan hal kekanakan seperti menghitung domba agar ia bisa tidur. Namun tetap saja percuma.

Dari pada tidak tenang, Chaeyeon akhirnya memutuskan untuk turun dan melihat Jaehyun di ruang tengah sambil membawa bantal dan selimut. Lampu ruang tengah masih menyala, hanya saja tidak ada suara berisik dari keyboard laptop. Chaeyeon menuruni tangga dan mendekati Jaehyun. Pria itu sedang terbaring di atas sofa dengan kertas dokumen laporan yang masih ia pegang di tangannya, juga macbooknya yang masih menyala.

Chaeyeon tersenyum kecil. Dengan gerakan lembut dan pelan Chaeyeon melepaskan kertas itu dari tangan Jaehyun dan meletakkannya di atas meja, dan mengubah mode standby laptop Jaehyun menjadi sleep. Kemudian ia juga memindahkan kepala Jaehyun pelan, menyelipkan bantal untuk alas kepalanya dan memakaikan selimut agar Jaehyun tidak kedinginan.

Hal ini membuatnya de javu. Ya, dulu sebelum menikah Jaehyun yang suka kabur dari kantor dan sering ketiduran di sofa ruang kerjanya. Chaeyeon selalu tertarik dengan muka damai Jaehyun yang sedang tidur, dan ia tidak tahu apa alasannya. Seperti ada magnet yang menariknya di sana. Diam-diam Chaeyeon mendekat, dan mencium pelan kening suaminya. Sepertinya Chaeyeon sudah lupa janjinya untuk tidak berinisiatif mencium duluan.

"I love you, Jaehyun."

*

*

Meant To BeWhere stories live. Discover now