Weekend kali ini mereka berdua tidak ada rencana kemana-mana, hanya akan menghabiskan waktu seharian di rumah. Kadang Chaeyeon memang harus pergi ke acara fashion show atau pertemuan dengan rekan kerjanya di luar kota, dan Jaehyun selalu minta ikut dengan alasan yang konyol. Tapi kali ini tidak ada schedule kemanapun, dan rencananya untuk quality time di rumah.
"Jae, kamu mau dimasakin apa untuk makan siang?" kata Chaeyeon yang sedang membongkar isi kulkasnya di dapur.
Jaehyun yang sedang nonton televisi di ruang tengah menyahuti, "serius aku boleh request makanan apa saja?"
"Iya," jawab Chaeyeon. "Kita punya daging ayam, udang, cumi-cumi, beberapa sayuran."
"Kalau aku mau makan kamu bagaimana?"
Tiba-tiba Jaehyun sudah ada di belakangnya dan menarik Chaeyeon ke dalam pelukannya. Wajahnya berubah memerah seketika saat ia merasakan hembusan nafas Jaehyun menyentuh permukaan kulit lehernya. Dengan terpaksa Chaeyeon menghentikan kegiatannya karena Jaehyun membuatnya susah bergerak. Jaehyun masih saja memeluknya dari belakang, sambil menyandarkan kepalanya di pundak Chaeyeon. Tinggi istrinya yang terpaut lima belas sentimeter dengannya membuat Chaeyeon nampak lebih mungil berada di pelukannya.
"Mr. Jaehyun Jung, please stop seducing me. Ini masih siang dan kamu harus diet."
Chaeyeon yang sudah berhasil melepaskan diri, berjalan ke pantry dan mulai menyiapkan beberapa bahan untuk makan siang. Jaehyun hanya tertawa kecil. Chaeyeon memang kadang masih suka gengsi mengakui perasaannya di depan Jaehyun, tapi ia tahu istrinya sebenarnya sangat mencintainya. Mereka juga hampir tidak pernah ribut lagi setelah terakhir kali ribut beberapa minggu yang lalu karena salah paham, paling hanya meributkan hal-hal kecil seperti Jaehyun yang susah dibangunkan, atau Jaehyun yang malas membantunya merapikan tempat tidur.
"Chae, sudah lewat empat bulan tapi kita belum bisa benar-benar honeymoon," ujar Jaehyun yang sekarang sedang duduk di meja makan.
"Kamu sibuk, honeymoon di rumah juga sama saja rasanya," jawab Chaeyeon sambil memotong wortel.
"Besok kita pergi liburan, ya?"
"Aku ada pekerjaan, tidak bisa seenaknya pergi liburan. Kamu juga punya tanggung jawab di Shinhan," ujar Chaeyeon.
Jaehyun sekarang malah nyengir lebar, "aku sudah bilang pada Yuju kalau aku akan mengambil cuti. Aku juga sudah pesan tiket pesawat dan semuanya."
"Jae!"
Chaeyeon meletakkan pisau dan menghentikan pekerjaannya, kemudian ia melotot ke arah Jaehyun yang sedang senyum-senyum tidak berdosa. Ia tidak percaya Jaehyun merencanakan semua itu tanpa memberitahunya. Laki-laki ini sungguh menyebalkan. Bagaimana bisa dia seenaknya sendiri memutuskan untuk liburan honeymoon di tengah kesibukan pekerjaan, dan menyuruhnya melakukan hal yang sama.
"Ya?" sekali lagi Jaehyun mengeluarkan puppy eyes andalannya untuk mendapatkan sesuatu dari Chaeyeon.
"Jae, mana bisa seenaknya pergi liburan saat masih banyak pekerjaan," protes Chaeyeon.
Kali ini Jaehyun mengerucutkan bibirnya, pura-pura merajuk, "I think it will be my best birthday present."
Chaeyeon menghela napas panjang. Kalau sudah begini mau tidak mau ia harus ikut aturan Jaehyun. Padahal Chaeyeon juga tahu ulang tahun Jaehyun masih kurang dua minggu lagi.
"Oke, lakukan sesukamu Mr. Jung."
"Serius?" Chaeyeon menjawabnya dengan anggukan.
Jaehyun yang terlalu girang mendengar ungkapan setuju dari Chaeyeon langsung memeluk wanita itu, mengangkat tubuh mungil istrinya, dan menciumi pipi Chaeyeon tanpa henti. Wanita itu diam-diam juga ikut tersenyum karena Jaehyun, hatinya ikut merasakan bahagia sekarang.
*
*
*
*
Pukul tujuh pagi seperti hari-hari biasanya, Chaeyeon akan mulai bekerja sebagai istri di daerah teritorialnya, dapur, dan akan berangkat melanjutkan pekerjaan chief designer di workshop miliknya. Bedanya, hari ini ia tidak akan pergi ke workshop karena Jaehyun sudah memaksanya untuk pergi liburan. Ia meletakkan sepiring nasi goreng di depan Jaehyun yang sedang membaca koran pagi di meja makan dan sepiring lagi untuknya. Chaeyeon kemudian ikut duduk di meja makan tanpa melepas apronnya.
"You look sexy with that apron, honey," kata Jaehyun yang sedang menyesap kopi dari cangkirnya.
Chaeyeon mendecak, "masih pagi, Jae. Control your mind, and stop seducing me, please."
Jaehyun hanya terkekeh karena Chaeyeon yang selalu sensitif saat Jaehyun mulai menggodanya.
"Kita akan kemana hari ini?"
"Aku bilang rahasia, sayang."
"Aku tidak akan pergi kalau kamu tetap tidak mau bilang kita mau honeymoon dimana," kata Chaeyeon penuh penekanan pada kata honeymoon.
Jaehyun yang sedang mengunyah nasi goreng di mulutnya sekarang malah menyeringai, "coba panggil 'sayang' gitu sekali aja."
Chaeyeon yang sudah hafal kelakuan Jaehyun, langsung membalasnya dengan juluran lidah.
"No."
"Okay, then I never let you know about our honeymoon holiday planning." Jaehyun kini ikut menjulurkan lidahnya, mengejek Chaeyeon yang mendadak menjadi sebal dan mau tidak mau menuruti kemauan Jaehyun.
"Sayang," kata Chaeyeon sangat lirih.
"Aku tidak dengar, Chae."
Jaehyun benar-benar menyebalkan, bisa-bisanya dia mengerjai Chaeyeon seperti ini. Disela gerutuannya karena tingkah menyebalkan Jaehyun, mata cantiknya menangkap nyala layar ponsel Jaehyun yang diletakkan di atas meja.
"Sayang, handphonemu bunyi tuh. Ada yang menelpon," kata Chaeyeon.
Jaehyun mengambil ponselnya, kemudian melihat pada layar ponsel yang menampilkan nama dan nomor ibunya.
"Mama?" ujar Jaehyun, bergantian melihat ponselnya dan Chaeyeon. Dia mengangkat sebelah alisnya, tidak biasanya ibunya menelpon pagi-pagi begini.
Chaeyeon yang memberi isyarat untuk segera menjawab telepon ibunya Jaehyun pun ikut penasaran. Jaehyun kemudian bicara dengan ibunya yang ada di ujung sambungan beberapa menit. Chaeyeon masih penasaran, ia semakin ingin tahu apa yang suami dan ibu mertuanya bicarakan di telepon setelah melihat ekspresi Jaehyun mendadak berubah. Jaehyun menutup teleponnya, wajahnya memang menunjukkan kalau ada sesuatu baru saja terjadi. Seperti sesuatu yang buruk.
"Chae, Papa... pingsan dan dibawa ke Emergency Room."
*
*
*
*
You know, I really love making clifthanger yorobeun~ hahaha
😂😂😂
YOU ARE READING
Meant To Be
FanfictionNo matter how impossible, unattainable, or unimaginable something may seem, if it's mean to be, it will be. meant to be. destined to exist. fated to be something. © chielicious, 2016