[19]

2K 251 35
                                    

Dua hari tidak ada Jaehyun, rasanya sepi. Selama dua hari tidak ada laki-laki menyebalkan yang suka cuddling-cuddling di pundaknya setiap pagi. Chaeyeon hanya tinggal sendirian di apartemen besar ini menunggu Jaehyun pulang dari Tokyo seperti janjinya pada Chaeyeon. Sedangkan bibi Han sudah pulang ke rumah lama Chaeyeon karena ia bilang sudah tidak apa-apa ditinggal sendirian, lagi pula sore ini Jaehyun sudah pulang.

Meskipun Chaeyeon masih marah pada Jaehyun, tapi setiap Jaehyun mengirimkan pesan padanya ia tidak bisa untuk tidak tersenyum. Kadang setiap satu jam sekali Jaehyun akan mengabari sedang apa ia lakukan di Tokyo sana, membuat Chaeyeon tidak perlu lagi penasaran bagaimana keadaan suaminya.

From MyJae
05.10 PM

Sayang, pesawatku delay. Padahal aku ingin cepat pulang 😩 aku kangen kamu~

Chaeyeon lagi-lagi hanya tersenyum kecil sambil membaca pesan suaminya yang baru saja ia terima. Meskipun selama dua hari ini ia tidak pernah membalas pesan Jaehyun, tapi Chaeyeon masih membacanya. Dan tiap kali ia mendapatkan pesan dari Jaehyun, ia selalu lupa kalau sedang marahan dengan laki-laki itu. Jaehyun si laki-laki berlesung pipit menyebalkan itu sedang berusaha merayunya agar tidak ngambek lagi dengan berubah jadi sok imut. Sebenarnya siapa sih yang mengajari Jaehyun jadi sok imut begini.

From MyJae
05.45 PM

Sepertinya aku sampai di rumah setelah makan malam, maaf ya kamu harus makan sendirian

Dan benar saja Chaeyeon harus melewatkan makan malamnya sendirian. Pukul delapan malam Jaehyun belum juga sampai di rumah. Beberapa kali Chaeyeon berniat ingin menelponnya tapi karena sedang marahan dengan Jaehyun ia mengurungkan niatnya. Setiap beberapa menit ia juga mengecek ponselnya barangkali ada pesan dari Jaehyun. Dan Chaeyeon memutuskan untuk menunggu Jaehyun pulang di ruang tengah sambil mengerjakan desain baru.

Klik

Chaeyeon menoleh ke arah pintu masuk apartemen mereka, Jaehyun dengan wajah lelah sedang melepas sepatunya di depan pintu. Laki-laki itu lalu menenteng travel bagnya dan melangkahkan kakinya ke arah Chaeyeon. Mereka hanya saling diam dan berpandangan sebentar sebelum Chaeyeon akhirnya kembali fokus ke macbooknya.

Jaehyun menjatuhkan badannya di sofa tepat di samping Chaeyeon. Wanita itu tidak menoleh sedikitpun pada Jaehyun yang datang-datang sudah mencoba membuat keributan. Jaehyun tahu Chaeyeon sedang menunggunya pulang, kalau tidak wanitanya ini pasti akan tidur duluan. Ia tersenyum kecil, kemudian tanpa aba-aba mendekati Chaeyeon dan berhasil mengecup bibirnya. Chaeyeon yang kaget langsung saja mendorong Jaehyun menjauh darinya.

"Masih marah?" tanya Jaehyun sambil terkekeh.

"Menurutmu?"

"Tidak kangen sama aku?"

Chaeyeon tidak menjawab lagi. Kemudian sudah ada sebuah kotak besar berwarna coklat dan satu gelas large berisi cairan warna pink yang diletakkan Jaehyun di depannya.

"Aku bawa oleh-oleh cheese cake dan strawberry latte favoritmu," katanya.

Chaeyeon melirik ke arah Jaehyun yang sekarang sedang nyengir lebar, "mau menyogokku pakai itu?"

Jaehyun mengangguk sambil senyum-senyum menyebalkan.

"Kamu pikir aku mau ngomong sama kamu kalau sogokannya cuma segitu?"

"Eh, ini kamu lagi ngomong sama aku, yang," jawab Jaehyun.

Chaeyeon mendecak sebal. Mukanya yang sedang ditekuk dan bibirnya yang mengerucut sambil mendumelkan sesuatu entah apa membuat Chaeyeon tampak menggemaskan menurut Jaehyun. Laki-laki itu meraih macbook yang ada dipangkuan Chaeyeon, dan meletakkannya di meja. Kemudian menarik tubuh Chaeyeon ke dalam pelukannya.

"Sudah tidak usah akting ngambek lagi, aku tahu kamu kangen sama aku," sekali lagi Jaehyun mengecup bibir wanitanya tanpa aba-aba. Dan kali ini Jaehyun mendapatkan cubitan keras di perutnya.

"Maaf karena sudah membuat kamu marah. Waktu itu kamu pasti dengar obrolanku dengan Papa soal Taekwang, kan?" Chaeyeon masih diam saja di pelukan Jaehyun. "Taekwang memang sedang ada masalah beberapa bulan yang lalu, unstable financial, dan aku mencoba untuk membantu mencarikan jalan keluar. Aku hanya mencoba membantu negosiasi dengan para investor untuk membangkitkan Taekwang lagi, tidak lebih dari itu. Jadi, kamu jangan lagi menjudge dirimu adalah jaminan Taekwang pada Shinhan."

"Kamu tidak pernah bilang padaku soal ini."

"Aku hanya tidak mau kamu jadi khawatir. Percaya deh yang dikatakan oleh media itu semuanya tidak benar," tangan besar Jaehyun kini mengusap puncak kepala Chaeyeon. "Sebenarnya yang minta dijodohkan denganmu itu aku. Aku terlalu banyak membuat kesalahan padamu dari dulu. Aku yang terlalu besar mencintaimu sampai tidak tahu lagi bagaimana caranya agar bisa bersatu denganmu, Chae. Berharap aku bisa menebus semuanya dengan membuatmu bahagia bersamaku."

Chaeyeon yang sedang bersandar di dada bidang Jaehyun cuma bisa terdiam dan mendengarkan Jaehyun yang sedang serius menatap lurus ke depan. Chaeyeon melonggarkan pelukan Jaehyun. Ia ingin menatap mata Jaehyun. Sebenarnya satu lagi yang jadi daya tarik Jaehyun untuknya selama ini, mata hazel yang selalu bisa menjebaknya dalam sekali kontak mata itu akan tampak lebih indah saat Jaehyun tersenyum. Di sana akan terbentuk dua lengkungan mirip senyum, dan itu favorit Chaeyeon selain lesung pipit Jaehyun.

"I'm sorry for hurting you. I'm sorry if you are not happy with me. I'm sorry for making you cry. I'm sorry for-"

Jaehyun tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi karena Chaeyeon sedang menghentikannya. Sebuah kecupan ringan yang berubah jadi ciuman dalam yang dimulai oleh Chaeyeon berhasil membungkam mulut Jaehyun. Gadis itu terus menyesap bibir manis Jaehyun, menyalurkan rasa frustasinya terhadap laki-lakinya ini. Jaehyun yang awalnya terkejut, perlahan membiarkan Chaeyeon yang menguasainya dan memegang kendali dirinya.

"Don't say sorry again, Jae."

Chaeyeon yang sudah melepaskan ciumannya, kembali dikejutkan lagi oleh Jaehyun yang sekarang sedang mengecupi lagi bibirnya. Dengan pelan tangan Jaehyun mendorong tubuh Chaeyeon agar bersandar pada sofa tanpa melepaskan kontak pada bibir mereka, dan sekarang beralih turun ke leher jenjang Chaeyeon.

"Chae, kamu tidak keberatan kan, kalau malam ini aku ajak begadang?"

"Jae..." katanya sambil menahan kepala Jaehyun yang kembali menyerangnya. "Sebenarnya... aku sedang datang bulan."

*

*

*

*

Zonk Jep, belum rejeki wkwkwk

Meant To BeWhere stories live. Discover now