Prologue

7.3K 439 8
                                    

Hidup tidak seberat yang kita pikirkan

Ya mungkin itulah yang dirasakan kebanyakan orang

Tapi untuk sebagian lainnya

Kenyataan kalau hidup itu terasa sangat berat memang benar adanya

~~

Semuanya hancur, ya hancur tanpa ada yang tersisa

Hidup yang dijalaninya bukan hanya berat tapi juga berantakan

Namja itu tertegun dengan seikat bunga ditangannya

Wajahnya menatap tanpa ekspresi

"Please,. Tell this is just a dream.." lirihnya

**

Pukul 7:30

Bel masuk sekolah sudah nyaring berbunyi

"Ya! Jungkook-ah!" teriak seorang namja sambil berlari menghampiri namja lain yang berada cukup jauh darinya.

"Hm?" sahut jungkook malas

"Ya! Berhentilah menolaknya, kasihanilah dia.."

Jimin menjitak kepala Jungkook lalu memberikan sekotak coklat yang dipegangnya pada jungkook. Ets, tunggu, jangan salah paham, coklat ini bukan berarti dari jimin untuk Jungkook. Tepat saat memasuki gerbang sekolah tadi, Jimin melihat seorang gadis mencoba memberikan sekotak coklat ini pada Jungkook dan naasnya Jungkook langsung menolak tanpa melihat apa yang gadis itu berikan padanya. Karena merasa kasihan pada gadis itu, akhirnya Jimin berniat membantu dengan menjadi perantara agar coklat ini sampai ke Jungkook.

"Buat kau saja, Hyung"

"Ya!" Jimin menjitak kepala Jungkook lagi.

"Aw, appo!" teriak jungkook kesakitan.

"Aku bisa gendut kalau terus menerus memakan coklat pemberian fans-fans mu itu, ini makanlah sendiri!"

Jungkook menerima coklat itu dari tangan Jimin dengan malas.

"Hm, baiklah, akan ku berikan pada oranglain."

Jungkook kembali melanjutkan langkahnya dan kali ini Jimin tidak mengejarnya. Percuma saja, sejak kejadian mengenaskan waktu itu, Jungkook seakan kehilangan hati dan empatinya pada orang lain.

*flashback on

"Eomma!!" teriak Jungkook histeris saat melihat jasat ibunya tergeletak tak berdaya dengan darah berlumuran dihampir seluruh tubuhnya.

"Eomma, iroena! Iroena!"

"Eomma.."

Jungkook terisak, tangannya masih menggenggam erat tangan ibunya. Ia masih berhadap ibunya bangun dan mengelus wajahnya penuh kasih sayang seraya tersenyum padanya.

Ibu dan Ayah tiri Jungkook meninggal karena kecelakaan mobil, Jungkook masih duduk di kelas satu SMA dan harus berusaha menghadapi kerasnya hidup sendirian karena kejadian itu. seumur hidupnya, hanya ibunya lah yang dia punya. Ya, Ibunya membesarkan Jungkook sendirian karena Ayah kandung Jungkook menolak bertanggung jawab atas putranya sendiri. Jungkook dibesarkan lewat kerja keras sang ibu hingga akhirnya ibunya memutuskan untuk menikah lagi saat Jungkook berusia duabelas tahun. Jungkook tidak keberatan sama sekali atas pernikahan sang ibu, justru ia turut bahagia karena akhirnya Ibunya tidak kesepian lagi.

Namun apa yang Jungkook pikirkan salah, bukannya hidup bahagia dan tenang seperti yang diharapkan ibunya justru semakin tertekan karena kelakuan suaminya. Ayah tiri Jungkook kerap kali berlaku kasar pada ibunya, bahkan tidak jarang ibunya terkana bogem mentah hanya karena masalah kecil yang dibesar-besarkan. Karena itulah dia jadi jarang ada dirumah dan lebih memilih menghabiskan waktunya diluar rumah dengan berbagai macam kegiatan sekolah. Jungkook memang punya adik, ya tepatnya adik tiri. Usianya hanya lebih muda setahun dari Jungkook dan sialnya dia sama menyebalkan dengan ayahnya, hal itu membuat Jungkook juga tidak pernah akur dengan adiknya.

FF BTS - Our Lifes [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang