Chapt. 2 ×Three Points×

509 72 85
                                    

Navy on mulmed 🙈🙈🙈

Cie double update

💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫

Violet melepas kacamata bacanya, wanita itu kemudian merapihkan kembali meja kantornya yang sedikit berserakan. Sebelumnya ia sedikit membaca materi tentang misi kali ini. Grey memberinya beberapa dokumen tentang misi kali ini yang harus ia pelajari. Namun sepertinya konsentrasi Violet tak hanya terfokus pada materi itu, ia memikirkan suaminya. Setelah rapat usai, Niall tampak keluar ruangan bersama Olivia. Belum sempat Violet menegurnya, Grey sudah terlebih dahulu memanggilnya.

"Kau sibuk, Sayang?" suara Niall menyapa telinga Violet begitu pintu ruangan terbuka.

"Mengetuk dulu lebih sopan," ujar Violet ketus.

Perlahan, Niall berjalan mendekati Violet. Pria itu kemudian memeluk istrinya dari belakang dengan melingkarkan lengannya pada perut Violet. Pun Niall menyibakkan rambut Violet dan mengendus leher jenjang Violet. Nafsu pada diri Violet pun mencoba untuk tidak terbakar suasana. Dengan tenang Violet terus melanjutkan aktivitasnya.

"Kau tak meresponku hmm?" tanya Niall rendah.

"Pergilah. Aku sedang tak ingin berbicara apapun."

"Itu tadi kau berbicara," balas Niall sembari tertawa kecil.

"Sudahlah, Ni. Aku juga tak ingin melihat wajahmu." Violet melepas lingkaran lengan Niall pada dirinya.

Dengan sekali gerakan, Niall berhasil membalik tubuh Violet menghadapnya dan menghimpit Violet diantara dirinya sendiri dan meja kerja. Niall menampakkan raut wajah seakan bertanya-tanya. Tak biasanya Violet seperti ini.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Niall. Niall mengusap pipi Violet lembut, "Kau memikirkan misi ini terlalu dalam. Biarkan ini menjadi urusan anak buahmu juga," lanjutnya.

Violet mendengus kesal, "Pergilah. Biarkan aku bekerja dan urus saja urusanmu dengan gadis seksi itu. Aku biarkan kau." Violet mendorong dada bidang Niall dan kemudian berjalan menuju lemari kaca yang tak jauh dari meja kantornya. "Lagipula apa yang bisa dibanggakan dari istri sepertiku? Cantik? Standard. Seksi? Tak juga, aku sudah melahirkan satu anak. Cerdas? Umm, mungkin hanya itu kelebihanku. Dan aku sama sekali tak bisa bersikap romantis, bukan?" ucap Violet.

"Hey, kau ini bicara apa? Apa maksudmu berbicara seperti itu huh? Apa ada yang menyakiti hatimu?" tanya Niall beruntun.

"Ya. Dan itu suamiku sendiri. Bagaimana Agen Olivia itu? Cukup seksi?" timpal Violet ketus.

Niall menggaruk tengkuknya dan kemudian menghampiri istrinya itu, "Kau cemburu padanya?" tanya Niall.

"Cemburu? Ugh, tidak juga. Aku biasa," balas Violet.

"Mengaku saja." Niall menarik Violet dan mengunci pergerakan istrinya itu dalam dekapan, "Kau tak perlu cemburu, aku milikmu. Untuk apa kau cemburu seperti itu? Dia teman lamaku, aku sama sekali tak pernah mencintainya," aku Niall.

"Aku harus bekerja, lepaskan."

"No. Kau manis sekali jika sedang cemburu. Aku makin mencintaimu saja," ucap Niall yang sukses membuat Violet mematung. Niall mengusap wajah istrinya itu lembut, "Dengarkan aku. Jika kau tidak secantik gadis-gadis di luar sana, maka bagiku kau secantik bidadari di surga. Jika kau tidak seksi, maka Navy juga tak akan lahir di dunia ini. Dan..-AW! Kau ini!" Niall meringis begitu Violet menarik hidungnya kasar.

"Maaf, tadi hanya reflek karena ucapanmu hampir saja vulgar jika terlalu jauh. Lanjutkan," ucap Violet yang masih saja memajukan bibirnya.

"Ok. Sampai mana aku tadi, seksi?" tanya Niall sembari menujukkan smirk khas pada wajahnya.

TM2 : REASSIGN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang