Chapt. 4 ×Leaving New York×

498 66 52
                                    

Baca kuyyy!! Love you, Sayang (yg di mulmed) 😜

💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫

Violet mengetuk pintu kayu sebuah rumah sederhana yang cukup luas di Los Angeles. Dalam gandengannya, anak tunggalnya, Navy sedang bergelayut manja pada tangan ibunya. Rumah tersebut adalah rumah yang khusus Niall beli untuk anak-anak asuhnya. Ya, anak-anak asuh Niall kini kembali kini berada di Los Angeles karena Niall dan Violet tak bisa tinggal jauh dari markas, di New York. Rumah lama Niall dan Violet juga akhirnya kembali dijual. Inilah kegiatan Violet setiap harinya selama tiga tahun belakangan ini.

Seorang wanita terlihat berdiri di ambang pintu begitu pintu itu terbuka. Violet segera memeluknya erat, pelukan ibu memang yang terbaik. Wanita itu adalah ibu Niall, Maura. Maura juga yang selalu sabar menjaga anak-anak asuh Niall selama 3 tahun ini.

"Astaga, Nak. Apa pekerjaanmu sudah selesai? Tak biasanya kau kemari sepagi ini," ujar Maura.

Violet berusaha menyembunyikan keresahannya. Tujuannya kemari adalah untuk menitipkan Navy, dengan begitu selama kedua orang tuanya bekerja bocah itu tak akan sendirian. Ia bisa bermain bersama saudaranya yang lain.

"Masuklah, Nak. Akan ibu buatkan teh hangat untukmu. Kau pasti lelah." Maura mengusap lengan Violet lembut.

Pun gadis itu mengangguk dan kemudian masuk ke dalam rumah bersama anaknya. Maura mempersilahkan Violet duduk sejenak selama ia membuat teh. Navy menarik tangan Violet, wanita itu tersenyum pada anaknya, "Ada apa?"

"Di mana Grace, Timothy, Theo, dan yang lainnya? Aku kesepian, Mommy." Navy memajukan bibirnya.

Maura datang dengan nampan berisikan 2 gelas teh hangat dan 1 kotak susu cokelat, "Ini dia. Susu cokelat spesial untukmu, Cucuku sayang. Saudaramu membelikannya untukmu. Kau sudah lama tak berkunjung bersama mommy dan daddymu."

"Nanny, di mana yang lainnya? Apa mereka sedang tidur?" tanya Navy.

"Temui mereka di halaman belakang. Mereka pasti senang karena kau berkunjung," ujar Maura sembari mengacak-acak rambut Navy.

Bocah itu kemudian mencium pipi neneknya dan kemudian berlari dengan semangat menggebu menuju halaman belakang. Maura dan Violet hanya bisa tertawa gemas melihat kelakuan Navy. Navy sangat bersemangat, sama seperti ayahnya.

"Mengapa Niall tak ikut kemari lagi? Apa dia masih keras kepala untuk menyelesaikan tugasmu di markas?" tanya Maura.

"Tidak. Sebenarnya ini masalah lain, Bu. Niall sedang berkemas," ujar Violet kemudian.

Maura mengernyitkan dahinya, "Berkemas? Kalian mau pergi ke mana? Kalian akan meninggalkan Navy?"

Violet menggigit bibir bawahnya, jauh dakam lubuk hatinya ada sebuah kekhawatiran yang amat besar. Misi kali ini bisa jadi adalah kelanjutan dari misi sebelumnya mengingat mereka belum bisa memastikan apakah pria itu Louis atau bukan. Ia khawatir meninggalkan anaknya lagi, ia takut jika sesuatu terjadi selama ia melaksanakan misinya.

"Violet?" panggil Maura lembut, "Katakan."

"Niall akan pergi ke Sydney, Australia bersama timnya." Violet menunduk.

"Lalu? Bagaimana dengan dirimu?"

"Aku akan tetap tinggal di New York. Sebenarnya aku sudah meminta Grey untuk berpindah lokasi di California, setidaknya aku bisa mengawasi kalian."

Maura menghela napas, "Apa ini misi baru kalian?"

"Kami belum tahu pasti, Ibu. Entah ini misi lama atau baru, tapi kami mengejar suspect yang sama," jawab Violet.

TM2 : REASSIGN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang