Bosen ya? ("
Violet on mulmed!
💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫
Georgia memukuli samsak tinju yang ada di depannya sekeras mungkin. Kepalan tangannya ia layangkan pada benda tersebut, membayangkan bahwa benda tersebut adalah Jocelyn. Tak peduli peluh yang membasahi sekujur tubuhnya, ia ingin meluapkan segala rasa lelah hatinya.
"Lebih baik kau bergabung bersama kami, Agen Styles." Lucas menggantikan Suara hantaman kepal tangan Georgia pada samsak. "Kita semua ditipu oleh gadis itu, tapi gadis itu tak tahu seberapa besar kekuatan kita."
"Tahu apa kau tentang misi seperti ini?" Georgia memicingkan matanya ke arah Lucas, "Kau bahkan baru bergabung dengan kami."
"Setidaknya aku memiliki pengalaman yang membuat Agen Johansen yakin untuk membuatku berada di tim ini." Lucas tersenyum miring, "Kita bisa membalasnya secara diam-diam."
"Aku bisa menyelesaikannya sendiri."
"Bersatu lebih baik. Kita akan terus bersama," ucap Lucas meyakinkan.
Georgia melepas kain yang melilit tangannya, "Lalu apa maumu?"
"Balaskan kematian bayimu. Ini karena dia, bukan? Kau sudah segar kembali dan bisa membalas apa yang telah gadis manis itu lakukan padamu." Lucas menatap Georgia penuh keyakinan, "Kau bisa."
"Violet tahu?"
"Dia memintaku untuk merayumu, agar kau mau bergabung dengan kami. Kau menolak ajakan Harry, dan aku tak menerima penolakan. Kita berangkat hari ini juga." Lucas tersenyum.
"Pria manis. Sayangnya aku sudah bersuami. Aku ikut, jangan terkejut jika aku selamat menghadapi gadis gila itu." Georgia melenggang melewati Lucas.
"Dia bukan seorang psikopat seperti Louis, bukan orang gila seperti apa yang kau kira."
Georgia berbalik menghadap Lucas, "Apa maksudmu?"
"Dia manis seperti permen, namun jika kau tahu yang sebenarnya, dia pahit seperti obat-obatan. Kau tahu apa maksudku, Agen Styles."
"Aku akan tetap selamat di akhir misi ini, jangan khawatir." Georgia terkekeh.
"Dalam misi ini kita menyerahkan diri. Aku tak yakin semua dari kita akan selamat." Lucas menatap tajam Georgia.
"Apa maksudmu?"
Lucas berjalan mendekat, "Dalam sebuah misi bunuh diri, setidaknya akan ada satu orang yang akan menyerahkan diri." Lucas menggantungkan kalimatnya, "Atau mati."
Georgia melebarkan matanya namun tetap mengatur emosinya pada Lucas. Dengan segera ia mengambil jaket Dan botol minumannya dari atas meja kecil lalu pergi.
"Karena kau tidak akan tahu bunuh diri seperti apa yang aku maksud dalam misi ini." Lucas tersenyum sinis.
×××
Violet mengemas barangnya, membawa seluruh persenjataan lengkap miliknya pribadi. Ketika ia mengambil sebuah map di atas mejanya, selembar foto yang sedari tadi diam di balik map itu terlihat. Tawa lebar seorang bocah lelaki dengan rambut pirangnya. Violet tak dapat membendung perasaannya lagi.
"Aku ibu yang buruk. Aku sangat buruk." Violet mulai terisak.
Pintu ruangan terbuka, Violet mendengar, tapi rintihan hatinya jauh lebih keras. Derap kaki itu terdengar mendekati Violet.
"Dia akan baik-baik saja."
"Dia tak akan baik-baik sama untuk waktu yang lama setelah ini. Wanita itu jahat, Thomas." Violet berbalik dan menatap Thomas penuh emosi, "Bagaimana jika dia tahu tentang apa yang akan kita lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TM2 : REASSIGN ✔
Fanfiction[SEQUEL. Please Check the first book, "THE MISSION" first.] This book is COMPLETED (18/03/2017) and UNEDITED. If you read this, please leave the votes and comments. Years passed peacefully before he come back with his new mission. The ASAS's Secret...