Chapt. 9 ×Who's N?×

299 58 26
                                    

Kalo Niall yang jahat di sini gmn?

💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫

Georgia membuka matanya perlahan, ia mengintip dari balik bulu matanya. Violet berdiri sembari bersandar pada dinding dengan wajah cemas. Liam dan Zayn terlihat dari kaca jendela yang besar, sedang berada di depan ruangan dan berbincang.

"Vi?" Georgia mencoba menopang tubuhnya.

"No. Jangan bergerak, kau butuh istirahat." Violet menahan bahu Georgia, mendorongnya perlahan agar kembali berbaring.

Georgia mencoba menetralisir rasa pening pada kepalanya. Aliran cairan dari jarum yang tertanam pada tangannya terasa pada pembuluh darahnya. "Apa yang terjadi, Vi?" tanya Georgia lemah.

"Semua baik-baik saja. Ada sesuatu di dalam cokelat itu yang membuatmu seperti ini. Kau hanya perlu istirahat." Violet tersenyum.

"Baiklah. Terima kasih, Vi."

Violet mengusap kepala Georgia, "Harusnya kau terus terang saja pada kami jika kau hamil. Kami tak akan melarangmu melakukan tugas, kami hanya ingin kau dan bayi itu aman." Violet berbisik.

"K-kau tahu?"

Violet mengangguk, "Tidak semua tahu. Hanya aku dan Zayn."

Georgia menghela napas lega. Lalu seketika ia terlonjak, "Apa anakku baik?" Georgia melotot.

"Shh, semua aman. Kau jangan khawatir."

"Niall sialan. Akan kuberi kau obat pencuci perut saat kau kembali nanti. Mengapa ia mencoba membunuhku?!"

"Itu bukan dari Niall." Violet membuat garis tegas pada wajahnya, "Olivia dan beberapa anggota tim sedang melacak dari mana datangnya cokelat itu.

"Kurasa ini dari pria yang mirip bajingan itu. Dia dendam karena kita sudah menahannya lagi, dan akhirnya dia berusaha membunuhku dan akhirnya kau juga!" ujar Georgia.

"Aku juga berpikir begitu. Tapi ini aneh, maksudku dia benar-benar terisolasi. Mustahil jika ini tentang dia," elak Violet.

BRAK!

"Agen Horan, ini penting." Liam mengatur napasnya, ia mengisyaratkan pada Violet untuk segera mengikutinya.

"Tunggu di sini, Gee. Aku akan kembali segera." Violet kemudian mengekor pada Liam yang berjalan di depannya.

Kaki Liam yang jelas lebih panjang daripada kaki Violet membuat Violet harus sedikit berlari kecil agar tak tertinggal. Di lobi depan, sudah nampak Grey, Zayn, Lucas, dan juga beberapa Agen serta pegawai markas yang lain. Raut wajah Violet jelas menujukkan ekspresi yang kebingungan. Begitu melihat Violet yang sudah berdiri di belakang mereka, orang-orang tersebut memberi jalan Violet untuk melihat apa yang ada di depan mereka.

"Mrs. Newth?" Violet terbelalak dan seketika menghampiri guru dari anak semata wayangnya itu.
Kondisi Jocelyn nampak sangat mengerikan. Lebam di sekujur tubuh putih mulusnya yang hanya terbalut celana denim pendek dan kaus hijau polos. Rambutnya acak-acakan, kantung matanya besar, serta ujung bibirnya mengeluarkan darah segar.

Semula, kepala Jocelyn berada di atas pangkuan Lucas. Begitu Lucas melihat Violet, ia segera menyingkir dan meletakkan kepala Jocelyn di atas sofa, sejajar dengan tubuhnya.

"Ada apa ini?" tanya Violet mengintimidasi.

"Sesuatu terjadi. Ledakan hebat itu terjadi di salah satu toko permen di dekat perkantoran, dan aku bertemu gadis ini. Tadinya dia sadar, namun begitu kami sudah dekat dengan markas, dia pingsan. Tak ada korban selamat kecuali dia." Lucas mengusap peluh yang jatuh dari pelipisnya.

TM2 : REASSIGN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang