Chapt. 19 ×Survive×

253 57 18
                                    

Apa bedanya baper sama laper?

💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫

Georgia kini berada di loteng. Ia mengikuti ke mana arah pemancar sensor dari pengenal Harry membawanya. Tubuhnya yang sebenarnya sangat lelah ia paksakan untuk tetap bertahan.

Satu langkah lagi, ia berhenti dan mengeluarkan alat pendeteksi sensornya.

"Dia di bawah sana."

Georgia memeriksa kondisi sekitarnya. Ia harus menemukan jalan atau celah agar bisa keluar dari loteng. Sinar rembulan menimpa wajahnya, ia tersenyum lebar begitu menemukan jalan keluar melalui jendela kecil.

Beruntung ia memiliki tubuh yang ramping. Dengan begitu ia dapat keluar dari loteng dengan cepat.

Georgia mengikatkan tali lain yang sudah ia bawa siapkan sebelumnya. Tali itu kemudian diikatkan pada sebuah penyangga besi jendela dan juga pinggulnya. Ia kemudian mengambil pistol dari belakang jaketnya dan perlahan turun dengan bantuan tali.

Sejak pagi Georgia hanya diam di atas loteng dan tidak melakukan pergerakan sama sekali. Jika malam tiba, ia yakin tak akan ada orang yang begitu memerhatikan pergerakannya.

"Kau menemukan apa?!"

Teriakan yang jelas terdengar di telinga Georgia. Itu suara Jocelyn. Georgia berhenti, tergantung, dan mencoba sebisa mungkin menyeimbangkan tubuhnya serta tidak terlalu terburu-buru.

"Salah satu dari mereka ada di tempat ini. Kami tidak tahu pasti bagaimana dia bisa masuk dan menemukan kita dengan mudah."

"Kami juga sudah membakar mobil yang kami temukan di bibir hutan. Tapi bagaimana jika yang lain sudah tiba?"

"Aku sudah mengambil semua tanda pengenal mereka! Bagaimana ada pihak mereka bisa menemukan mereka dengan mudah?!"

Georgia tergelak. Beruntung ia belum memasuki ruangan yang ia tuju sebelumnya. Di dalam sana terdapat orang-orang yang siap membunuhnya kapan pun mereka mau.

"Tapi kau tidak menemukan pengenal gadis itu."

"Aku sudah mencarinya. Agen Rosey tidak memiliki pengenalnya!" ujar Jocelyn keras.

"Bos!"

Georgia menajamkan indera pendengarannya begitu mendengar suara seperti pintu terbuka dengan keras.

"Aku menemukan sesuatu. Kurasa dia yang saat ini berada di dekat kita."

Perlahan, Georgia menarik dirinya kembali ke atas. Namun tetesan air yang tiba-tiba begitu deras membasahinya, menghalangi jalannya. Tinggal tiga langkah, namun banyaknya air yang jatuh membasahi dan membuat licin dinding bata bangunan tersebut.

Georgia tak bisa menahan beban tubuhnya lagi.

×××

Violet mengusap matanya yang mulai berair. Ia segera meletakkan kembali foto tersebut ke dalam saku celananya.

"Jangan terus dipikirkan. Mereka profesional, mereka akan baik-baik saja." Liam tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada jalanan untuk mengemudi.

"Lebih dari 5 tahun yang lalu, Harry sekarat, aku koma, dan Niall hampir saja mati. Apa itu yang kau katakan semua akan baik-baik saja, Agen Payne?" Violet mengehela napas, "Aku terlalu mencintai mereka."

"Kita lebih profesional sekarang, Kapten."

"Tapi sesuatu yang sama tak akan terjadi secara persis untuk kedua kalinya." Violet memandang belati milik Louis yang kini ada di tangannya.

TM2 : REASSIGN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang