Chapt. 7 ×Freddie Tomlinson×

329 61 36
                                    

Happy reading! xx

💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫

Sesampainya di markas, baik Violet dan Georgia dibuat gerah akan hal buruk yang menimpa putra mereka. Georgia tak henti-hentinya menangis seraya menemani Garry yang sudah sampai di markas. Baik Navy maupun Garry masih dalam kondisi tak sadarkan diri, namun kondisi mereka sudah stabil. Sedangkan Violet masih memberi keterangan pada polisi bersama Liam dan Jasmine, Violet mengelak jika anaknya dan Garry menyimpan barang terlarang itu.

"Dokter telah memberikan kami barang bukti berupa sebatang permen loli. Apakah kau tahu tentang permen itu?" tanya polisi.

Violet menatap Liam membunuh. Matanya yang biru menggelap seketika, "Aku meninggalkan anakku tidak dengan satupun batang permen loli." Violet menjawab tegas.

"Baiklah, kami dari pihak kepolisian juga sudah menyusuri rumah kalian. Kami tak menemukan bukti apapun. Kami rasa ini penjebakan." Polisi itu menutup jurnal yang dibawanya.
"Pak Polisi, demi keamanan ASAS dan agen yang bertugas di luar negeri juga, mohon tutup kasus ini dari awak media. Aku tak ingin pula Agen Horan dan Styles tahu perihal anak mereka. Mereka bisa khawatir." Violet memohon.

"Semua adalah urusan kami. Kami akan menyimpan kasus ini."

Violet berterima kasih dan kemudian kembali ke dalam ruangan rawat jalan Navy dan Garry. Wajah sendu Violet tertangkap oleh indera penglihatan Georgia, kedua ibu muda itu kemudian saling berhadapan. Violet nampak sangat lesu dan sedih. Dengan sigap, Georgia merengkuh sahabatnya itu dan mengusap punggungnya.

"Kita cari siapa bedebah sialan yang membuat anak kita seperti ini." Georgia geram.

"Aku menemukan sesuatu, Gee. Ikut denganku sekarang."

Dengan begitu Violet menarik lengan Georgia keluar dari ruangan tersebut. Violet berjalan di depan Georgia, sedangkan Georgia mengikuti Violet dari belakang hingga mereka sampai di labolatorium markas.

Violet membuka pintunya kasar, membuat beberapa profesor dan dokter yang bertugas kaget. Mengarah pada meja dokumen, Violet meneliti setiap nama dokumen yang tertata rapih. Hingga ia menemukan apa yang dicarinya, "Gotcha!" pekik Violet bangga.

"Apa ini?"

Violet kemudian mengeluarkan kantung plastik kecil sebagai tempat ia menyimpan cincin yang tadi ditemukannya. Georgia meraih kantung plastik itu dan kemudian mengamatinya seksama.

"Kau mengenal cincin itu, Gee?" tanya Violet.

"Kurasa aku mengenalnya. Tapi entah ini milik siapa. Ini milikmu? Aku sangat tak asing." Georgia mengernyitkan dahinya.

Violet kemudian membuka lembaran dokumen yang tersimpan di dalam map berwarna biru laut itu. Menyusuri halaman demi halamannya, hingga ia tiba pada sebuah halaman di mana tercetak besar foto sebuah cincin yang sama persis dengan cincin yang ia temukan tadi. Violet melepas lembaran itu dari tumpukan dokumen yang ada.

Violet menyerahkan lembaran itu pada Georgia kemudian, "Aku meminta mendiang Prof. Bams untuk memeriksa tentang cincin dalam dokumen ini saat misi Keluarga Tucker dulu. Aku menemukan cincin pada gambar ini tepat saat kantor polisi di Manhattan diledakkan, jika kau masih ingat." Violet menjelaskan dengan serius.

"Of course I remember it. Lalu? Mengapa gambar cincin ini sangat mirip dengan cincin yang kau temukan tadi?" Georgia bertanya kebingungan.

"Kurasa aku tahu ini milik siapa. Tapi untuk spesifiknya, kurasa ini bukan milik orang yang aku curigai." Violet membuka kantung plastik tersebut dan kemudian mengambil cincin di dalamnya dengan sebuah pengait. Wanita itu kemudian berjalan ke ujung meja dan meletakkan cincin itu pada mikroskop, "Kemarilah!"

TM2 : REASSIGN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang