Baca dong Baca("
Sebentar lagi perang dunia ketiga woy("💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫
BRAK!
Wajah murka Jocelyn terpampang nyata di depan ketiga Agen ASAS dan juga Freddie. Gadis itu berjalan cepat memasuki ruangan dan menarik rahang Niall.
"Kau berani menyakiti anak buahku?!"
Niall tersenyum miring, "Why not? You damn bitch, don't touch my fuckin' face!"
Amarah Jocelyn memuncak. Ia menampar wajah Niall keras hingga meninggalkan bekas. Belum selesai sampai disitu, Jocelyn meraih lengan telanjang Niall hingga pria itu sedikit meringis.
"Belum cukup aku menyenangkanmu kemarin, Sayang?"
"Kurasa aku tidak akan merasa cukup. Kau tidak seseksi isteriku itu." Niall terkekeh.
"Kau meremehkanku. Jim, Jack! Angkat pria ini!" pinta Jocelyn.
Dua orang berbadan besar kemudian mengangkat tubuh Niall yang sedikit lemas. Niall hanya diam tanpa memberontak saat diseret paksa keluar. Namun sebelumnya, Niall sempat mengacungkan ibu jarinya pada ketiga rekannya yang tersisa di ruangan tersebut.
"Kalian tidak perlu menirunya. Atau kalian juga akan mendapat balasan." Jocelyn tersenyum jahat dan kemudian keluar lalu mengunci pintunya.
Harry menghela napas kemudian memejamkan matanya sejenak. "Lalu apa?"
Freddie melirik Olivia. Olivia melemparkan senyumannya, "Aku bisa, Fred. Percayalah."
"Kau yakin kau melakukan ini sendiri?"
Olivia mengangguk. "Aku akan baik-baik saja."
Freddie menyandarkan kepalanya pada bahu Olivia, "Aku pun berharap demikian. Kita tunggu hingga nanti malam."
×××
"Berhenti!" Navy merentangkan tangannya. Sialnya, tangan Navy mengenai wajah Garry.
"Singkirkan tanganmu! Kenapa?"
Dengan santai, Navy menunjuk ke bawah. Mereka ada di bibir sebuah jurang, satu-satunya hal masuk akal yang nyata adalah mereka tak akan bisa turun. Walau jurang itu tak terlalu dalam dan curam, yang jelas mereka adalah pria kecil yang belum berpengalaman dalam bidang apapun. Kecuali membuat onar pastinya.
"Bagaimana?"
"Uncle Grey dan Uncle Zayn pasti sudah melewati jalan ini. Jika mereka bisa, mengapa kita tidak?" ucap Navy.
Garry menjitak kepala Navy, "Mereka agen profesional. Dan sekarang lihat dirimu, Navy Horan. Siapa kau? Seorang agen rahasia? FBI? Polisi? Angkatan?"
"Bodoh, aku anak dari seorang kapten dan seorang mantan kapten yang hebat!" bangga Navy.
"Mantan kapten yang hebat dan mesum." Garry berbisik pelan pada dirinya sendiri.
"Apa katamu?!"
"Tidak. Sudah, lalu bagaimana kita turun? Apa tangan kecil kita bisa mengikatkan tali dengan kuat pada batang pohon?" Garry menaikkan alisnya.
"Ya Tuhan! Kita akan lakukan kerja tim."
"Seperti?"
"Kau bantu aku mengikatkan tali ini pada batang pohon, lalu pada diri kita berdua. Kita akan bergantian turun dan salah satu menjaga di atas sini dulu."
"Kau gila? Ini sudah dekat dengan markas mereka. Bagaimana jika mereka melihat gerak-gerik kita?"
"Tidak akan, Styles. Kita terlalu kecil untuk ditemukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TM2 : REASSIGN ✔
Fanfiction[SEQUEL. Please Check the first book, "THE MISSION" first.] This book is COMPLETED (18/03/2017) and UNEDITED. If you read this, please leave the votes and comments. Years passed peacefully before he come back with his new mission. The ASAS's Secret...