Happy reading! Maafkan typo!
💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫
"Aww!"
"Aduh! Tak perlu memukulku, Vi!" ujar Grey sembari mengusap pipinya.
Violet meringis, "Maaf. Aku sengaja."
"Apa?!"
"Bukannya menjahit lukaku, kau malah membukanya! Bodoh."
"Aku menjahitnya! Sudah diam!"
Di sisi lain, Jasmine membantu Georgia membalut luka Georgia yang telah dijahit. Georgia sedikit meringis menahan perih saat lukanya sudah dibalut.
"Di mana Garry, Bu?" Tanya Georgia.
"Dia dan Navy ada di sebuah ruangan bersama pihak keamanan dan Agen Payne. Kau istirahatlah."
"Kita harus mencari Niall dan juga Harry," sergah Violet. "Dia bisa membunuhnya."
"Tidak dalam kondisi seperti ini, Vi. Kau terlalu banyak menerima luka serius."
"Aku baik-baik saja, Maura."
"Percayalah padaku, Harry dan Niall setidaknya masih hidup sampai kalian menemukan mereka nanti." Lucas tiba-tiba masuk.
"Kali ini aku paham apa yang kau maksud bunuh diri." Georgia memicingkan matanya pada Lucas.
Lucas mengalihkan pandangannya pada Violet, "Aku tahu di mana mereka."
Grey mengernyitkan dahinya, "Kau tahu?"
Lucas mengangguk, "Kita akan ke sana malam ini juga. Dan kita tiba besok pagi, setelah itu baru kita adakan pengintaian."
"Di mana spesifiknya mereka berada?" tanya Jasmine.
"Bradford. Mereka tak bisa kembali ke Doncaster karena kepolisian sudah meratakan markas mereka. Mereka ke Bradford."
"Bradford?" sela Zayn, "Kau yakin mereka di sana?"
"Ya."
"Kuharap semua baik-baik saja."
"Apa pemerintahan sudah mengevakuasi warganya?" tanya Georgia.
"Semua aman. Kegiatan warga untuk seminggu ke depan di Inggris, Irlandia, dan Amerika serta wilayah sekelilingnya sengaja dilumpuhkan. Dengan begitu akan meminimalisir tingkat kejahatan," jelas Grey.
Violet mengusap wajahnya kasar, "Lalu bagaimana? Dengan dilumpuhkannya sementara kegiatan mereka, ini akan membuat pergerakan kita terdeteksi oleh musuh."
"Bukannya aku ingin mengatur, tapi aku tahu sesuatu tentangnya." Erbie, adik angkat Louis dan Freddie Tomlinson tiba-tiba masuk.
Violet memandang tajam Grey, "Kau mengajaknya?"
"Setidaknya Nyonya Tomlinson juga ada bersama kita. Dan itu membuat mereka lebih aman berada di dekat kita."
"Ini berbahaya, Grey!" Violet geram.
"Cukup! Apa yang kau tahu, Erbie?"
"Kalian hentikan misi ini."
"APA?!"
"Aku tak ingin ada yang mati. Cukup Louis saja, aku tak ingin ada yang lain lagi. Jocelyn mungkin manis, tapi itu tak berlaku untuk hati dan pikirannya." Erbie mulai menangis.
"Apa maksudnya?"
Gadis itu terisak. Bahkan mukut Erbie nampak sangat bergetar. Gadis itu berusaha sendiri menahan gejolak emosi dalam dirinya serta amarah. Ia juga nampak seperti mengusir jauh-jauh sebuah pikiran yang memenuhi otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TM2 : REASSIGN ✔
Fanfiction[SEQUEL. Please Check the first book, "THE MISSION" first.] This book is COMPLETED (18/03/2017) and UNEDITED. If you read this, please leave the votes and comments. Years passed peacefully before he come back with his new mission. The ASAS's Secret...