Soo, here we go(:
Happy reading(;
💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫💊🔫
Georgia mengayunkan kaki jenjangnya menuju sebuah ruangan. Begitu ia membuka pintu, ia hampir saja terlonjak mendapati seorang pria tengah berdiri dan mengamati foto-foto pada lemari kerjanya.
"Sial, suamiku sendiri berusaha mengagetkanku."
Harry terkekeh menyadari Georgia kaget akan kehadirannya. Georgia kemudian menghampiri Harry dan bergelayut manja pada lengan suaminya.
"Ada apa denganmu?" Harry melirik Georgia.
Georgia mengernyitkan dahi, "Salah? Aku sedang bergelayut manja pada suamiku sendiri."
Harry mencium ujung hidung mancung isterinya itu. Sekejap saja Harry membuat Georgia terperangkap pada dekapannya. Mata mereka saling beradu untuk beberapa saat.
"Aku selalu suka caramu memandangku."
"Oh ya?"
Georgia menutup matanya, sesaat kemudian Harry mencium Georgia. Mencium isterinya dengan penuh perasaan dan kehangatan. Tak akan pernah lagi ia merasakan ini pada wanita lain.
Georgia menikmati perlakuan Harry terhadapnya, mencoba meresapi segala perasaan yang Harry berikan untuknya. Dalam hati kecilnya, ia bahkan masih sering merasakan sesuatu. Apakah benar pria ini adalah miliknya? Ia merasa bahwa dirinyalah wanita paling beruntung di dunia ini.
"Agen Styles, ka- Oh!"
Georgia dan Harry tersentak begitu mendengar suara Niall. Pintu ruangan Georgia sudah terbuka lebar. Bahkan tak Hanya Niall, Freddie pun sudah menahan tawanya berdiri di sana.
"Kurasa mengetuk lebih sopan, Tomlinson." Harry merapikan rambutnya.
Freddie menyisir rambutnya sembari masuk ke dalam, "Sudah kucoba. Tapi hanya aku dapatkan sebuah desahan sebagai jawaban."
"Well, kurasa predikat agen dengan hobi bercinta di ruang kerja milikku akan berpindah." Niall terkekeh, sedangkan Georgia masih menahan senyumannya.
"Tersenyum saja, Mrs. Styles. Kau menawan," goda Freddie.
Harry menarik telinga Freddie, "Jaga ucapanmu. Kau akan menikah tak lama lagi, jika kau masih ingin hidup diamlah."
Freddie mengusap telinganya yang sedikit memerah. Ia kemudian menyerahkan undangan pada Georgia, "Awalnya aku hendak memberikan ini pada Harry. Namun asistennya mengatakan bahwa Harry ada di sini."
"Kau butuh penyanyi di pernikahanmu nanti?" tawar Georgia.
"Kau bisa?" Freddie menaikkan alisnya.
Georgia tertawa pelan dan menggeleng, "Bukan aku. Tentunya para pengamen tampan ini," ujarnya sembari melirik Harry dan Niall.
Tok! Tok! Tok!
Semua berpaling menuju pintu. Olivia berdiri di sana, dengan senyuman manis. Gadis itu mengacungkan dokumen yang ia bawa. Seketika semua mengerti.
"Bagaimana jika setelah pernikahan gadismu akan menggantikan Violet?" goda Niall pada Freddie.
"Bagaimana bisa?"
"Isteriku masih harus merawat anak kami selama dua tahun, dan setelah itu aku ingin memprogram kehamilannya lagi. Georgia dan Harry kurasa juga akan memprogram kehamilan lagi karena permintaan Garry. Jadi, tinggal Olivia dan Liam," celetuk Niall.
"Ayolah, Agen. Fred, jangan kau pikirkan. Ini sama sekali tak berhubungan dengan misi." Olivia mendengus kesal. Tentu ia mendengarkan seluruh percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TM2 : REASSIGN ✔
Fanfiction[SEQUEL. Please Check the first book, "THE MISSION" first.] This book is COMPLETED (18/03/2017) and UNEDITED. If you read this, please leave the votes and comments. Years passed peacefully before he come back with his new mission. The ASAS's Secret...