Haii sekali lagi makasih banyak yang udah masukin cerita aku ke reading list kalian yaa,makasi juga yang udah vote
Semakin banyak yang vote and comment semakin bersemangat aku bikin ceritanya.
Oke,happy reading.
Hati-hati typo berserakan.
Males ngedit.[Author]
Rintikan hujan diluar memecahkan kesunyian di pagi hari,semua orang yang berada di ruang tamu depan seakan menikmati saat sang hujan yang turun menerpa bumi tanpa ampun.
"Yah,hari ini kita gak jadi ke kawah putih dong"kata debby kecewa.
"Hari ini kita ngabisin waktu di villa aja deh,udah lama gue gak setenang ini"jawab tasya.
"Iya,lagian di luar ujan debb males ngapa-ngapain juga"adrian menyesap coklat panasnya.
"Lo,masih mikirin yang kemaren ya sya?"tanya kaila.
"Ah engga ko,"tasya tersenyum simpul.
"Lagian kemaren,mang dadang sama anaknya ko tiba-tiba ngilang gitu ya,pas lagi di butuhin"kaila mendumel.
"Kemaren mang dadang dapet telfon katanya istrinya sakit,jadi dia sama anaknya maen cabut aja"jawab brandon.
Pranggg...
Prangg...Tiba-tiba terdengar bunyi peralatan dapur di belakang seperti sedang di obrak abrik.
Lantas merekapun bersama-sama berlarian ke dapur,Semua terkejut saat melihat dapur sudah berantakan seperti di serbu hewan kelaparan,piring-piring pecah berserakkan dimana-mana."Mang dadang!!!!"teriak brandon memenuhi 1 rumah.
"Mang dadang udah dateng belom si?"tanya brandon pada teman-temannya.
"Belom kali,soalnya kan dari subuh tadi hujannya gak berehenti-berhenti"jawab adrian.
Kringg...
Krinnggg...Suara telepon rumah memecah keheningan,dan membuat mereka semua berjalan kembali ke ruang tamu depan.
Brandon mengangkat telepon itu tapi tidak ada jawaban dari si penelpon."Haloo!!"
"Halooo!!!"
"Lo punya mulut gak!!"
Emosi brandon mulai memuncak karna tidak ada suara di sana.
Brandon menghempaskan telepon itu kasar."Udahlah paling orang iseng!,lagian baru tau gue kalo telepon rumah ini masih berfungsi.padahal kata nyokap gue udah dari lama ini telepon rumah diputus,mungkin di sambung lagi sama mang dadang"kata brandon.
"Yaudahlah,mending kita beresin dapur selagi mang dadang dateng buat bantuin kita"kata kaila.
Mereka hanya mangut-mangut dan berjalan ke arah dapur,tetapi sesampainya di dapur hal buruk yang lainya terjadi,di dinding itu ada banyak kelinci-kelinci yang sepertinya baru saja dibunuh.
Kelinci itu tertancap ke dinding-dinding dapur dengan pisau.lalu Sebagian organ-organ kelinci itu menghilang,tidak ada satupun yang utuh.
Dan Yang paling mengerikanya lagi,kepala kelinci-kelinci itu menghilang semua. entah kemana.
Padahal mereka ingat sekali saat pergi mengangkat telepon tadi kelinci-kelinci mati ini tidak ada."Apa lagi ini ya tuhannn!!!"geram tasya kesal.
Kringgg...
Kringgg...Telepon rumah itu berbunyi lagi menghentak kesunyian isi rumah yang sedang dalam suasana mencekam,semuanya menoleh ke arah pintu utama dimana telepon rumah itu berdering.
Mereka sudah sepakat akan terus bersama-sama,dan jangan sampai ada yang tertinggal untuk mengantisipasi.
Dengan langkah ragu mereka berjalan ke arah pintu utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shouts Of Death [Complete]
Mystery / ThrillerHighest Rank: #6 dalam Mystery/Thiller 👉 05 Februari 2017 pernahkah kalian sampai pada titik dimana kalian sudah tidak dapat memendam rasa sakit yang ada pada hati kalian? dan berpikir untuk mengakhiri ini semua? saat ini aku berada pada titik itu...