12

3.4K 273 25
                                    

[Author]

Sore ini kaila dan adrian pergi ke cafe dekat sekolah,biasanya mereka pergi bersama teman-temannya.
Tapi kali ini situasi tidak memungkinkan untuk sekedar hangout biasa.
Kaila dari tadi hanya diam,adrian pun tidak punya topik yang akan ia bicarakan.

"Kai.."panggil adrian,membuyarkan lamunanya.

"Ah.. iya,kenapa yan?" Tanya kaila.

"Kamu kenapa? Ko diem aja?, biasanya kan gak bisa diem" oceh adrian

"Lagi gak mood aja,cake red velvetnya beda ya rasanya gak kaya dulu" ujar kaila.

Adrian memotong cake itu lalu memakannya,mencoba membuktikan perkataan kaila.
"Ah,enggak koo,sama aja rasanya"
Jawab adrian.

"Huftt..
Kamu masih mikirin yang tadi ya?"
Tanya adrian.

"Engga koo" kata kaila tersenyum lalu ia melahap lagi cake red velvet manis, yang terkenal sangat lezat di cafe itu.

"Katanya rasanya beda,ko di makan lagi?"adrian menatap kaila.

"Kalo kamu emang gak enak sama temen-temen kamu,kamu boleh ko milih mereka.
Kamu boleh ikut mereka buat nyelidikin hal gak pasti itu,toh aku juga gak ngelarang.percuma kalau kamu lebih milih ikutin aku tapi pikiran kamu masih ke mereka,aku kaya lagi jalan sama patung tau gak.dari tadi kamu diem terus" jelas adrian.

Kaila terkejut dengan ucapan adrian,
Ia tahu kalau ia tidak pandai berbohong terhadap adrian,
adrian akan tahu kalau hatinya sedang uring-uringan memikirkan hal lain.

"Kamu tau gak?,dengan kamu diem kaya gini malah bikin aku gak tenang,bikin aku terus ngerasa bersalah."kata adrian.

"Aku gak bermaksud kaya gitu,aku cuma gak bisa dengan situasi kaya gini
Di satu sisi aku juga mau nyelidikin itu tapi disisi lain aku gak mau ninggalin kamu"kata kaila sambil menatap adrian lemas.

"Yaudah,sekarang kamu maunya apa?"tanya adrian.

Kaila hanya diam.
Ia membisu,ia ingin sesuatu tapi itu tidak mungkin.adrian tadi sangat menentang untuk menyelidikin hal ini
Tidak mungkin ia meminta adrian untuk ikut sama-sama menyelidiki ini bersama brandon,tasya dan debby.

"Tuh,kamu malah diem kan? Aku tuh rasanya mau terjun bebas tau gak kalo udah ngehadepin cewek kalo di tanya cuma diem,aku kan bukan peramal yang tau kamu maunya apa"adrian menatap kaila lembut.

"Kalo aku kasih tau,kamu gak mungkin mau"ujar kaila.

"Kamu aja belom ngomong,dari mana kamu tau aku gak mau"adrian menaikan sebelah alisnya.

"Udahlah lupain,aku yakin kamu gak bakalan mau jadi percuma aja."kaila memutar bola matanya.

"Kalo aku mau?"kata adrian menyelidik.

"Tunggu nicki minaj jadi hijabers mungkin,kamu baru mau"kaila mengambil ponselnya lalu mengecek semua notif baru.
Adrian menggaruk kepalnya gusar,ia tidak bisa menghadapi wanita kalau sudah seperti ini.
Tiba-tiba adrian merampas ponsel milik kaila lalu menjauhkanya dari kaila.

"Apaan sihh-"kaila mencoba mengambil ponselnya kembali.

"Tell me!" Adrian menatap kaila serius.

"Okay!,aku mau kita sama-sama nyelidikin tulisan disurat teror itu bareng-bareng sama brandon,tasya sama debby,tanpa ada perang dingin!
Satu lagi! Aku mau kamu baikan sama brandon dan tasya"kata kaila dengan jelas di depan wajah adrian.

Adrian terdiam dengan ucapan yang di lontarkan kaila begitu saja,
Siapa yang tidak kesal.
Sudah jelas adrian tidak ingin ikut campur masalah yang menyangkut nyawa seperti itu,tapi kaila malah ingin kalau adrian ikut dengan tasya dan brandon untuk mengungkap siapa pembunuh tersebut.
Itu sama saja menggali kuburan sendiri.
Karna mungkin saja teror ini hanya sampai disini,karna buktinya sejak fanya di makamkan belum ada tanda-tanda kalau pembunuh itu meneror mereka lagi,malah mungkin saja yang pembunuh itu incar hanya fanya dan helena.
Jadi kalau mereka malah menantang maut seperti ini,akan ada lagi banyak masalah yang timbul.
Bahkan akan membuat salah satu dari mereka mati terbunuh dengan tragis lagi.dan yang adrian takutkan itu terjadi pada kaila.

Shouts Of Death [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang